Berita Kaltim Terkini
Mendikbud Minta Pembelajaran Tatap Muka Digelar Juli, Kadisdikbud Kaltim Nurut Apa Kata Gubernur
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta kepada seluruh daerah untuk membuka kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Penulis: Jino Prayudi Kartono |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta kepada seluruh daerah untuk membuka kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Bahkan Mendikbud Nadiem Makarim memaksa agar seluruh daerah segera membuka PTM.
Mendengar kabar tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) Anwar Sanusi menunggu keputusan Gubernur.
Ia pun tidak ingin mendahului kebijakan gubernur terkait keputusan Mendikbud.
"Saya kan anak gubernur, saya nurut gubernur, apa kata gubernur, kalau gubenur jangan dulu saya juga jangan, jadi kata kunci dari Gugus Covid-19, khususnya kesehatan, ya kalau kesehatan jangan dulu, ya jangan," ujar Anwar Sanusi, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Samarinda Berjalan Baik, 72 Sekolah Disiapkan untuk PTM
Menurutnya, berapa poin yang menjadi perhatian Gubernur Kaltim, salah satunya pengawasan anak murid ketika berada di luar sekolah.
Sebab penularan lebih berisiko saat murid-murid sedang berangkat ke sekolah ataupun pulang usai belajar.
"Yang kena bukan sekolah terkena dari luar, cuman ditakutkan bukan dari sekolah. Anak berangkat dari sekolah, anak dari sekolah ke rumah tidak semuanya diantar. Ketika naik taksi (angkot) mereka buka masker. Terus taksinya mungkin muat dua-tiga orang, kadang-kadang berjubel sampai 10 orang," kata Anwar Sanusi.
Isran Noor Tak Mau Buru-Buru, Lihat Kondisi Perkembangan Kasus Covid-19
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meminta kepada seluruh sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Hal tersebut mengacu pada tempat-tempat lain seperti pusat perbelanjaan dan perkantoran yang sudah dibuka kembali.
"Kenyataannya adalah mal, bioskop, dan semua tempat kerja sudah dibuka untuk tatap muka. Jadinya, sudah saatnya sekolah-sekolah kita melakukan tatap muka terbatas," kata Nadiem Makarim dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Senin (31/5/2021) silam.
Berdasarkan hal tersebut, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor memberikan respons terhadap kemungkinan PTM di Kaltim.
Ia mengatakan, saat ini masih melihat terlebih dahulu kondisi perkembangan kasus positif Covid-19 di Kaltim.
Baca juga: Gubernur Kaltim Masih Pilih-Pilih Calon Direksi Perusda yang Lolos Seleksi, Isran Noor: Semedi Dulu
Isran Noor mengakui tidak ingin terburu-buru melakukan kebijakan untuk memperbolehkan PTM di Kaltim.
Bahkan terkait kelas 50 persen itu, kata Isran Noor, hal tersebut masih belum bisa dilakukan.
Sebab ia menilai jika PTM dilakukan maka potensi penyebaran Covid-19 di Kaltim semakin tinggi.
"Sampai bagaimana awal bulan Juni-Juli kalau memang belum memungkinkan kita tidak adakan," ucap Isran Noor, Rabu (2/6/2021).
Terlebih ia melihat kesiapan masing-masing sekolah terkait protokol kesehatan selama pembelajaran.
Baca juga: Dukung Penuh PTM Juli Nanti, Vaksinasi Guru di Berau Diimbau Dipercepat
Rendahnya pengawasan terhadap prokes di pihak sekolah disinyalir menjadi alasan Isran Noor belum mengizinkan PTM.
"Sebagian kelas 50 persen saja pasti repot, kita harus menyiapkan berbagai macam peralatan dan persyaratan. Kita tidak bisa menjamin bahwa pembelajaran tatap muka itu apakah bisa dijaga atau tidak," ucapnya.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Rahmad Taufiq