Berita Nasional Terkini
Direktur Eksekutif IPO Sebut Airlangga Hartarto dan Anies Baswedan Pasangan Serasi di Pilpres 2024
Meski Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terbilang jauh, namun sejumlah lembaga survei berlomba memaparkaan data hasil temuan mereka sejak awal 2021.
TRIBUNKALTIM.CO - Meski Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terbilang jauh, namun sejumlah lembaga survei berlomba memaparkaan data hasil temuan mereka sejak awal 2021.
Hasilnya, sejumlah nama muncul, baik itu menteri maupun kepala daerah.
Terbaru Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menerangkan pendapatnya.
Ia menjelaskan pasangan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dinilai sebagai pasangan serasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Keduanya miliki basis suara berbeda sehingga saling melengkapi. Airlangga dengan soliditas suara Golkar, Anies dari ceruk suara personalnya," ujarnya saat dihubungi, Senin (7/6).
Baca juga: PA GMNI Bontang Gencar Koordinasi, Siap Dukung Ketua Terpilih dan Capres 2024
Dedi berujar, Anies berpotensi meraih suara publik yang lebih luas dibandingkan figur potensial lainnya.
Anies dianggap dapat diterima semua identitas pemilih di Tanah Air.
"Ini berbeda, misalnya, dengan Ganjar yang hanya dominan di identitas Jawa," ucapnya.
Faktor berikutnya, kapasitas. Keduanya, menurut Dedi, memiliki prospek kepemimpinan nasional cukup baik. Airlangga misalnya dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat posisi krusial selain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
"(Dia) dibebankan memimpin KPCPEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional), Presidensi G-20. Kondisi itu jelas penanda kapasitas Airlangga sangat diperhitungkan," ujarnya.
Sedangkan Anies, baginya, telah menjadi tokoh nasional. Ini tecermin dari pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan imbas inisiasinya dalam dunia pendidikan.
Baca juga: NEWS VIDEO Puan vs Ganjar, Siapa Sebenarnya Paling Pantas Diusung PDIP Jadi Capres 2024?
"Artinya, Airlangga-Anies bisa diandalkan secara ketokohan," terangnya. "Tinggal bagaimana Anies meyakinkan parpol (partai politik) untuk menyokongnya agar potensi keterusungannya terbuka."
Di sisi lain, Dedi berpendapat, Airlangga berpeluang menjadi figur paling siap menghadapi kontestasi 2024.
Mega-Prabowo Didorong Maju Pilpres
Sementara itu Pro Mega Center mendorong Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk kembali maju menjadi calon presiden.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai berpotensi mendampingi Megawati.
Demikian disampaikan Direktur Pro Mega Center Mochtar Mohammad, melalui keterangan tertulis, Senin (7/6/2021).
Diketahui, Pro Mega Center adalah kelompok relawan yang sudah lama aktif mendukung Megawati.
Baca juga: Duet Megawati-Prabowo Kembali Didorong Maju di Pilpres 2024
“Pak Prabowo bisa,” kata Mochtar
Baca juga: Puan vs Ganjar, Siapa Sebenarnya Paling Pantas Diusung PDIP Jadi Capres 2024? Ini Kata Para Pengamat
Mochtar mengatakan, duet Megawati dan Prabowo merupakan kesuksesan yang tertunda pada Pemilu 2009 lalu.
“2009 kesuksesan yang tertunda,” ucap Mochtar.
Anies Baswedan Sosok Terkuat Menang Pilpres
Nama Anies Baswedan menduduki posisi teratas dalam survei Pemilihan Presiden (Pilpres).
Dalam survei yang dirilis oleh Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Gubernur DKI Jakarta itu mengalahkan nama-nama Capres potensial lainnya seperti Prabowo Subiato atau Ganjar Pranowo.
Survei tersebut menanyakan siapa yang bakal dipilih oleh responden jika Pilpres digelar pada hari ini.
Hasilnya nama Anies Baswedan berada pada posisi teratas.
"Jika pemilihan presiden dilakukan saat ini dari nama-nama berikut siapakah yang akan Anda pilih menjadi presiden Republik Indonesia? Hasilnya yang pertama ada Anies Baswedan 17,01 persen," kata Peneliti Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Bagis Balghi dalam diskusi daring, Sabtu (22/5/2021).
Baca juga: NASIB PDIP Bila Akhirnya Usung Puan atau Ganjar Jadi Capres 2024, Ini Prediksi Pengamat & Aktivis 98
Setelah Anies, kandidat yang paling banyak dipilih adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 14,31 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 11,25 persen, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 6,87 persen.
Selanjutnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 5,86 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 5,55 persen, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini 3,97 persen.
Kemudian, menteri koordinator perekonomian Airlangga Hartarto 3,83 persen, Ketua DPR RI Puan Maharani 2,48 pesen, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 0,66 persen.
Sisanya, elektabilitasnya di bawah 0,50 persen yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua PBNU Said Aqil Siroj, Mendagri Tito Karnavian, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Menurut Bagis, alasan responden memilih kandidat tersebut lantaran sosok tersebut dinilai telah memberikan kerja nyata. Selain itu, mereka dinilai sebagai tokoh yang jujur dan berpengalaman.
"Alasan kenapa responden memilih kandidat tersebut yang pertama adalah 12,20 persen menyatakan karena kinerjanya terbukti. Kemudian disusul 13,70 persen adalah mereka yang berpengalaman. yang ketiga presiden jujur 10,58 persen," jelasnya.
Namun demikian, Bagis menuturkan banyak responden yang mengaku pilihannya masih belum bulat. Hingga Pilpres 2024 mendatang, mayoritasnya masih bisa mengubah pilihannya.
Baca juga: Pengamat Bilang Ambisi Ganjar Pranowo Capres 2024 Tamat, Cek Dulu Rekam Jejak Jokowi di Pilpres 2014
"Apakah pilihan Bapak/Ibu/Saudara terkait kandidat calon presiden tersebut masih bisa berubah? dari 60,66 persen iya masih bisa berubah, 31,82 persen menyatakan tidak akan berubah dan 5,95 persen tidak tahu dan 1,57 persen tidak menjawab," tukasnya.
Sebagai informasi, survei ARSC menggunakan metode multistage random sampling dengan memperhatikan jumlah proporsionalitas antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi.
Adapun margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan hingga 95%. Sebaliknya, proses pengumpulan data dilaksanakan sejak 26 April hingga 8 Mei 2021 melalui telepon untuk responden usia minimum adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.
Survei ARSC, Daftar Nama Capres Perempuan, Ada Susi Pudjiastuti, Risma, Khofifah hingga Istri Jokowi
Berikut ini hasil survei ARSC, daftar nama capres perempuan, ada sejumlah nama, mulai dari Susi Pudjiastuti, Risma, Khofifah, hingga istri Jokowi.
Sejumlah nama masuk bursa calon presiden perempuan dari hasil survei yang dilakukan lembaga survei Akar Rumput Strategic Consulting ( ARSC ).
Di antara sejumlah nama capres perempuan yang masuk dalam survei ARSC tersebut ada mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Sosial Tri Rismaharini, hingga Istri Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan sigi lembaga survei Akar Rumput Strategic Consulting ( ARSC ), melontarkan pertanyaan kepada responden, yakni "Dari nama-nama sosok perempuan berikut ini, mana yang menurut Anda layak menjadi presiden di 2024?,".
Bagus Balghi, Peneliti ARSC, menerangkan, nama Susi Pudjiastuti bertengger di posisi atas dengan 24,21 persen, sementara Tri Rismaharini 17,66 persen.
"Kemudian ada nama Khofifah Indar Parawansa 11,07 persen, Sri Mulyani 10 persen, Puan Maharani 4,01 persen," ujar Bagus dalam paparan survei secara virtual, Sabtu (22/5).
Selain itu, ada nama Yenny Wahid dengan tingkat keterpilihan 3,14 persen, Megawati Soekarnoputri 2,79 persen, Ida Fauziyah 1,32 persen, dan Iriana Joko Widodo 1,07 persen.
"Sedangkan toloh lainnya 24,73 persen," ucapnya.
Survei ARSC menggunakan metode multistage random sampling dengan memperhatikan jumlah proporsionalitas antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi.
Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan hingga 95%.
Proses pengumpulan data dilaksanakan sejak 26 April hingga 8 Mei 2021 melalui telepon untuk responden usia minimum adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.
Dengan 1.200 reponden dari perwakilan 34 provinsi di Indonesia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Nilai Airlangga-Anies Serasi dan Saling Melengkapi,