Berita Paser Terkini

Kali Pertama Muncul di Permukiman Warga Paser Kalimantan Timur, Habitat Orangutan Mulai Terganggu

Beberapa waktu lalu, masyarakat yang ada di Desa Lusan, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
HO/WARGA DESA LUSAN
Warga Desa Lusan, Kecamatan Muara Komam disuguhkan adanya kemunculan Orangutan Kalimantan masuk permukiman warga. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Beberapa waktu lalu, masyarakat yang ada di Desa Lusan, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur, telah dihebohkan dengan munculnya seekor satwa endemik Kalimantan.

Diketahui, satwa tersebut berjenis Pongo pygmaeus atau disebut orangutan Kalimantan yang statusnya dilindungi oleh Undang-undang Republik Indonesi.

Hal itu dikatakan Posda Gressya, Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

"Untuk jenis orang itu Pongo Pygmae yang merupakan orangutan asli Kalimantan, dan termasuk dilindungi Undang-Undang," katanya saat di konfirmasi Tribunkaltim.co melalui telepon seluler pada Rabu (9/6/2021).

Baca Juga: HUT Kota Balikpapan, Davina Veronica Ajak Masyarakat Ikut Aktif Jaga Ekosistem Orangutan

Dari data yang diperolehnya, Gressya, menyebutkan jenis orangutan asli Kalimantan tersebut statusnya hampir punah.

"Menurut IUCN masuk kategori Critically Endanger atau terancam punah di alam liar," cetusnya.

Ia belum bisa memastikan penyebab orangutan tersebut turun dari habitatnya sehingga masuk di pemukiman warga.

Namun ada kemungkinan masuknya orangutan di pemukiman warga, bisa disebabkan karena habitatnya yang sudah rusak.

Baca Juga: Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, Ingin Suaka Satwa Endemik Kalimantan Selain Orangutan

"Kalau masalah dia (orangutan) keluarnya dari utan sampai masuk ke pemukiman warga itu, bisa jadi ada faktor habitatnya terganggu," terang Gressya.

Dari video yang beredar lanjutnya, untuk kondisi dari orangutan itu kelihatannya sehat.

"Namun sampai saat ini, kami belum belum bisa memastikan terkait kondisi pastinya, karena tim kami yang ada di lapangan juga belum bisa di hubungi," katanya.

Diperkirakan usia dari orangutan tersebut di atas 15 tahun, dan saat ini Gressya memastikan pihaknya beserta dokter dari Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Samboja sudsh berada di Desa Lusan sejak kemarin.

Tim yang turun ke lokasi, rencananya akan melakukan evakuasi kemudian dilakukan rehabilitasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved