Polemik SMAN 10 Samarinda

Yayasan Melati Larang SMAN 10 Samarinda Gelar PPDB di Kampus, Kepsek Belum Bisa Komentar

Yayasan Melati Kalimantan Timur yang berada di Jalan HAM. Rifaddin, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, menggelar Konfer

Penulis: Rita Lavenia |
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Ketua Yayasan Melati Kaltim, Murjani saat menggelar konferensi pers, Sabtu (12/6/2021). TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Yayasan Melati Kalimantan Timur yang berada di Jalan HAM. Rifaddin, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, menggelar Konferensi Pers melalui zoom meeting, Sabtu (12/6/2021).

Konferensi pers tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan Melati Kaltim, Murjani, pukul 11.30 hingga 12.30 WITA.

Dalam konferensi pers tersebut, Murjani menjelaskan beberapa permasalahan yang selama ini menjadi pembicaraan miring oleh masyarakat sekitar.

Salah satunya mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN 10 Samarinda yang tidak diperbolehkan lagi diadakan di yayasan tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Murjani menegaskan, pihaknya memang sudah tidak memberi toleransi lagi kepada pihak SMAN 10, yang artinya PPDB sekolah tersebut tidak ada lagi di Samarinda Seberang.

Baca juga: Turut Terdampak dari Polemik yang Bergulir, Siswa SMAN 10 Samarinda Gelar Aksi Menyemangati Guru

Murjani meluruskan bahwa di 2018 lalu, pihaknya dengan disaksikan oleh pihak Polresta Loa Janan Ilir, mengadakan mediasi dengan SMAN 10 Samarinda bahwa tidak diperbolehkan lagi menerima siswa baru di kompleks yayasan.

"Waktu itu kepala sekolahnya Pak Agus Gazali. Nah karena kita melarang PPDB maka kita memasang spanduk di depan pintu masuk, bahwa tidak ada lagi penerimaan SMAN 10 di sini," ucap Murjani.

Ia mengemukakan saat itu pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Provinsi dan Dinas Pendidikan untuk bagaimana cara memindahkan agar tidak ada yang terluka.

"Teknisnya begini, 2018 mereka jangan lagi PPDB, jadi yang sudah ada dihabiskan. Kelas 3 lulus sisa kelas 1 dan 2, lulus lagi sisa satu kelas, jadi pelan-pelan sampai habis," tuturnya.

Namun, lanjutnya, ternyata di 2020 lalu SMAN 10 kembali mengadakan PPDB lagi di Kampus Melati, sehingga saat ini masih ada siswa yang tersisa.

Baca juga: Usai RDP dengan DPRD Kaltim, Disdikbud Beber Pembelajaran di SMAN 10 Samarinda Seperti Biasa

"Gubernur juga menyampaikan jika mereka memaksa silakan saja. Tetapi kalau harus pindah yah pindah. Urusan cukup atau tidak cukup, pemerintah akan memfasilitasi supaya perjalanan pendidikan ini berjalan dengan baik," ujarnya.

Maka itu, lanjut Murjani, setelah gubernur bersama tim mengkaji persoalan yang ada, akhirnya dibuatlah disposisi yang selama ini diperbincangkan.

"Jadi kita tegaskan kepada masyarakat, di tahun ini tidak ada lagi PPDB SMAN 10 Samarinda di Kampus Melati," ucapnya tegas.

Terpisah, Kepala Sekolah SMAN 10 Samarinda, Sutrisno saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut menuturkan bahwa saat ini PPDB sudah berjalan, namun pihaknya belum bisa memberi komentar lebih terkait bagaimana ke depannya.

"Nanti kami berkoordinasi lagi dengan Disdik Kaltim bagaimana nantinya," tuturnya singkat.

Berita tentang Samarinda

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Rahmad Taufiq

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved