Berita Bulungan Terkini
Puluhan Babi Ternak Mati, Dinas Pertanian Bulungan Imbau Warga Tak Konsumsi Daging Babi yang Sakit
Menyusul matinya puluhan babi ternak milik warga di dua desa di Kecamatan Peso, Bulungan, Dinas Pertanian Bulungan mengimbau agar warga tidak mengonsu
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR- Menyusul matinya puluhan babi ternak milik warga di dua desa di Kecamatan Peso, Bulungan, Dinas Pertanian Bulungan mengimbau agar warga tidak mengonsumsi daging babi yang sakit.
Imbauan tersebut diberikan guna memastikan protein yang didapat dari konsumsi daging babi bisa maksimal.
Hal itu diungkapkan Kabid Peternakan Dinas Pertanian Bulungan, Sri Rejeki, Senin (14/6/2021)
"Tentu kami imbau agar masyarakat untuk tidak konsumsi daging dari babi yang sakit," ujar Kabid Peternakan Dinas Pertanian Bulungan, Sri Rejeki.
"Karena kalau kita ingin konsumsi daging dan protein yang didapatkan ini maksimal, tentu jangan pilih daging dari yang sakit, pilih dari yang sehat dan segar," tambahnya.
Baca juga: Diduga Penyakit ASF Masuk ke Wilayah Krayan Timur Nunukan, 30 Ekor Babi Mati Seketika
Menurutnya, imbauan ini cukup didengar oleh masyarakat, khususnya warga di Desa Long Yiin dan Long Lasan yang sempat ditemukan kejadian kematian babi dalam jumlah besar.
Di mana dugaan sementara pihak Dinas Pertanian, kematian puluhan babi di dua desa tersebut, disebabkan oleh virus african swine fever (ASF).
"Saat kami kemarin ke sana, warga juga tidak lagi konsumsi babi, mereka mengurangi dan selektif, mereka bilang juga takut kalau nanti yang dikonsumsi malah daging yang sakit," ujarnya.
Sri Rejeki menuturkan, bila ada warga yang punya ternak babi mati dengan gejala, seperti ASF.
Dia meminta agar kandang babi dibersihkan dengan disinfektan.
Untuk selanjutnya, dibiarkan kosong selama 2-3 bulan, sebelum kandang diisi kembali dengan babi ternak.
Baca juga: Plt Camat Krayan Timur Permia Peter Minta Warganya tak Konsumsi Daging Babi untuk Sementara Waktu
"Dibersihkan dulu, bisa pakai disinfektan, kalau bisa 2-3 bulan didiamkan dulu kalau mau efektif, baru nanti dimasukkan dengan ternak lagi," katanya.
Tak hanya itu, bagi warga yang memiliki ternak, Sri Rejeki meminta agar pakan ternak yang diberikan kepada babi untuk dipilah, adapun untuk pemberian air minum diimbau untuk air yang sudah masak.