Berita Nasional Terkini

Kasus Covid-19 Melonjak, Pimpinan DPR RI Dukung Uji Klinis Vaksin Nusantara Dilanjutkan

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menilai, hal itu perlu dilakukan di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Editor: Ikbal Nurkarim
Kompas.com / Dani Prabowo
Sufmi Dasco Ahmad 

Politikus PDI Perjuangan itu juga mengungkap tak ada efek samping atau keluhan setelah dirinya menjalani vaksinasi.

Adian justru kemudian berkelakar. Dia mengatakan vaksin Nusantara tak membuat ketampanannya berkurang.

"Istri bahagia, kita bahagia, tidak ada gangguan medis yang sama alami. Ketampanan tidak berkurang sama sekali. Semua masih dalam rangka normal," kata Adian.

Rekomendasi Komisi VII DPR

Dalam kesimpulan rapat itu, Komisi VII DPR RI menyetujui agar Vaksin Nusantara dilanjutkan risetnya atau masuk ke uji klinis fase III.

Baca juga: Satu Gara-gara Ditolak, Dahlan Iskan Bongkar Alasan Dukung Penelitian Vaksin Nusantara di Mata Najwa

"Komisi VII DPR RI mendukung penuh pengembangan vaksin imun Nusantara oleh Dokter Terawan Agus Putranto dan mendesak lanjutan uji klinis fase III yang sesuai dengan kaidah uji klinis, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah," ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno saat membacakan kesimpulan hasil rapat di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/6/2021).

Kesimpulan lain, Eddy memaparkan bahwa pihaknya mendukung agar Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Ismunandar memasukkan riset Vaksin Nusantara berbasis sel dendritik sebagai salah satu pengembangan riset vaksin pihaknya.

Berikutnya, Komisi VII DPR turut mendukung pengembangan segala jenis pengembangan Vaksin Covid-19 yang ada di Tanah Air.

Sebab, kata Eddy, itu adalah bentuk inovasi anak bangsa untuk menuju kemajuan dan kemandirian Indonesia.

Kesimpulan terakhir, Komisi VII menyepakati Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 untuk segera merampungkan pengembangan vaksin Merah Putih.

Dengan demikian, lanjutnya, vaksin Merah Putih dapat segera diproduksi secara masif dan digunakan masyarakat.

"Dengan tetap memperhatikan standar uji klinis keamanannya agar produksinya dapat segera digunakan untuk masyarakat luas," kata Eddy.

Alasan Terawan Gandeng AS

Dalam kesempatan itu, Terawan Agus Putranto mengaku sengaja menggandeng Amerika Serikat (AS) untuk mengembangkan Vaksin Nusantara.

Pernyataan itu muncul setelah Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu menanyakan mengapa riset vaksin Nusantara penting untuk dihentikan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved