Berita Nasional Terkini
2 di Kalimantan, Ini 6 Provinsi yang Sudah Terdeteksi Kasus Covid-19 Varian Delta, Kenali Gejalanya
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 18 Juni 2021, sudah ditemukan sebanyak 148 kasus covid-19 Varian Delta di 6 provinsi
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus Covid-19 Varian Delta kini sudah terdeteksi di 6 provinsi yang ada di Indonesia, dan 2 di antaranya ada di Pulau Kalimantan,
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 18 Juni 2021, sudah ditemukan sebanyak 148 kasus covid-19 Varian Delta di seluruh Indonesia.
Dari 6 provinsi yang sudah terdeteksi kasus covid-19 Varian Delta tersebut, apa yang terjadi di Jawa Tengah (Jateng) juga menjadi sorotan.
Seperti diketahui, Indonesia saat ini sedang didera lonjakan kasus Covid-19 di sebagian besar daerah.
Baca juga: Pilek & Sakit Kepala, Peneliti Ungkap Gejala Covid-19 yang Diduga Terkait Varian Delta/Varian India
Peningkatan kasus ini terlihat dari keterisian tempat tidur di rumah sakit oleh pasien Covid-19.
Para ahli menyebut hal ini disebabkan karena diabaikannya protokol kesehatan, longgarnya kebijakan pemerintah, dan varian baru virus corona yang masuk ke dalam negeri.
Salah satunya varian Delta atau B.1.617.2 yang mudah menular dan disebut sebagai salah satu penyebab lonjakan kasus di Indonesia.
Berapa jumlah kasus varian delta dan sebaran varian alpha, beta, dan delta di Indonesia?
148 kasus varian Delta
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tirmizi, menyebut hingga hari ini sudah ditemukan 148 kasus infeksi varian Delta di Indonesia.
"Sudah ada 148 kasus yang kita temukan di 6 propinsi dan sebagian besar adalah transmisi lokal," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/6/2021).
Jumlah tersebut baru untuk infeksi varian Delta, belum Varian Alpha dan Beta yang juga sudah sejak beberapa waktu lalu terdeteksi di Tanah Air.
Dari 6 provinsi tersebut, Jawa Tengah disebut menyumbang kasus tertinggi.
"(Jumlah itu) Delta saja, di DKI, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah," jabar Nadia.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Varian Delta Belum Terdeteksi, Satgas Covid-19 Antisipasi
Sebaran varian Alpa, Beta, dan Delta
Berdasarkan data per 13 Juni 2021, berikut ini adalah sebaran kasus infeksi Covid-19 varian Alpha, Beta, dan Delta yang ditemukan di Indonesia:
1. Varian Alpha
- Kepulauan Riau: 1 kasus
- Sumatera Utara: 2 kasus
- Sumatera Selatan: 1 kasus
- Riau: 1 kasus
- DKI Jakarta: 24 kasus
- Jawa Tengah: 1 kasus
- Jawa Barat: 2 kasus
- Jawa Timur: 2 kasus
- Bali: 1 kasus
- Kalimantan Selatan: 1 kasus
Baca juga: Hoax Vaksin Covid-19 Banyak Beredar, Wakil Bupati Kutim Sebut Vaksin tak Mungkin untuk Membunuh
2. Varian Beta
- DKI Jakarta: 4 kasus
- Jawa Timur: 1 kasus
3. Varian Delta
- Sumatera Selatan: 3 kasus
- DKI Jakata: 20 kasus
- Jawa Tengah: 75 kasus
- Kalimantan Tengah: 3 kasus
- Kalimantan Timur: 3 kasus.
Gejala Terinfeksi Corona Varian Delta dan Alasan Mengapa Lebih Berbahaya
Virus corona varian Delta telah menyebar di Kudus, Jawa Tengah, dan mendominasi penularan virus corona di daerah itu.
Tak hanya di Kudus, kasus Covid-19 dengan varian Delta juga ditemukan di sejumlah daerah lainnya.
Temuan varian Delta ini terkonfirmasi berdasarkan hasil penelitian Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilakukan oleh tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ketua Tim Peneliti WGS FK-KMK UGM Gunadi mengatakan, ditemukan 28 dari 34 sampel atau sekitar 82 persen, merupakan varian Delta.
Kasus Covid-19 di Kudus belakangan memang mendapat banyak sorotan setelah meningkat tajam dalam waktu singkat.
Seperti apa gejala terinfeksi virus corona varian Delta?
Gejala infeksi varian ini pada dasarnya mirip dengan infeksi virus asalnya.
Akan tetapi, varian Delta membuat gejala-gejala tersebut menjadi lebih parah dan lebih sulit ditangani oleh tim medis.
Profesor kedokteran darurat dan kesehatan internasional di Johns Hopkins University Dr Bhakti Hansoti, seperti diberitakan Kompas.com, menyebutkan beberapa gejala terinfeksi virus corona varian Delta.
Berikut beberapa gejalanya:
-Sakit perut
- Hilangnya selera makan
- Muntah
- Mual
- Nyeri sendi
- Gangguan pendengaran
Kebanyakan pasien yang terinfeksi varian ini membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, bahkan memerlukan bantuan oksigen.
Sementara itu, profesor epidemiologi genetika di King's College London, Tim Spector menyebut gejala yang timbul akibat infeksi virus varian Delta terasa seperti flu yang parah.
"Covid sekarang berbeda, dia lebih menyerupai flu yang parah. Orang-orang mungkin berpikir hanya mengalami flu musiman dan mereka tetap pergi ke pesta, kami pikir ini masalah," kata Tim.
Tim juga menjelaskan beberapa gejala yang paling banyak dilaporkan oleh penderita Covid-19 varian Delta, yaitu sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam.
Bahaya
Pada 31 Mei 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status atas varian Delta ini sebagai Variant of Concern (VOC) atau varian yang mengkhawatirkan.
Varian Delta juga diketahui jauh lebih menular dari varian lainnya.
Bahkan, WHO menyebut varian Delta dapat mengelabui sistem kekebalan tubuh.
Hal itu tak lepas dari adanya kandungan dua mutasi, yaitu L452R dan T478K, sehingga menjadikannya sebagai varian bermasalah.
Para dokter di China menemukan bahwa pasien yang terinfeksi varian Delta kondisinya lebih parah dan memburuk dengan lebih cepat.
Dalam laporan terbaru, sebanyak 12 persen pasien di China mengalami sakit parah atau kritis.
Diberitakan Kompas.com, hal ini Ini terjadi dalam tiga hingga empat hari sejak gejala pertama kali muncul.
Direktur pengobatan perawatan kritis di Universitas Sun Yat-sen Guangzhou, Guan Xiangdong menyebut, sebelumnya kondisi pasien corona di China tak pernah separah ini.
"Sebelumnya, hanya 2 atau 3 persen pasien yang menjadi sakit parah atau kritis dalam jangka waktu tersebut, dengan jumlah yang terkadang meningkat hingga 10 persen," ujar Xiangdong.
Di Inggris, pemerintah terpaksa menunda pembukaan pembatasan selama empat minggu karena menyebarnya varian Delta ini.
Inggris sebelumnya berencana membuka sepenuhnya pembatasan pada 21 Juni 2021 setelah berbulan-bulan secara bertahap melonggarkan pembatasan.
Varian Delta bertanggung jawab atas 96 persen kasus di Inggris dan tes positif melonjak 50 persen pada pekan lalu.
(*)
Berita Nasional Terkini Lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenkes: 148 Kasus Covid-19 Varian Delta Terdeteksi di 6 Provinsi, Jateng Tertinggi" dan "Gejala Terinfeksi Corona Varian Delta dan Alasan Mengapa Lebih Berbahaya"