Berita Nasional Terkini

Anies Baswedan Tak Mau Warga Menyesal, Beber Kasus Covid-19 Jakarta Hampir Tembus 5 Ribu Per Hari

Anies Baswedan tak mau warga menyesal, beber kasus Covid-19 Jakarta hampir tembus 5 ribu per hari

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat wawancara eksklusif di Kantor Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (5/5/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO - Kasus Covid-19 di Indonesia, termasuk Jakarta mengalami lonjakan signifikan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun mengelurkan imbauan agar warganya tak menyesal, kelak.

Diketahui, angka kasus baru Virus Corona di Ibu Kota Negara hampir menyentuh 5 ribu kasus per hari.

Ketersediaan ruang isolasi di rumah sakit, termasuk Wisma Atlet sudah mengalami lonjakan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali meminta warganya untuk tetap berada di rumah saat akhir pekan Sabtu-Minggu.

Tujuannya untuk menghindari potensi penularan virus Covid-19 saat berada di luar rumah.

Baca juga: Dipanggil Jokowi, Jajaran Anies Baswedan Batal Tarik Rem Darurat Tangani Lonjakan Covid-19 Jakarta

“Jangan sampai tertular, hindari bepergian yang tidak perlu.

Nanti menyesal,” kata Anies Baswedan yang dikutip dari akun Instagram miliknya @aniesbaswedan, Sabtu (19/6/2021).

Dalam tayangan video itu, Anies Baswedan bercerita kasus Covid-19 di Jakarta semakin tinggi.

Seperti pada Jumat (18/6/2021), penambahan kasus sehari mencapai 4.737 orang.

“Jangan sampai kita bepergian lalu terpapar, dan akhirnya harus menjalani proses yang tidak sederhana.

Apalagi kita tahu sekarang kapasitas di rumah sakit sudah makin terbatas,” ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini.

Anies Baswedan mengingatkan, Jakarta masih dilanda pandemi Covid-19.

Anies memaklumi bila warganya merasa lelah, namun kata dia, virus itu tidak pernah lelah untuk menyerang orang-orang yang lemah dan abai terhadap protokol kesehatan.

“Karena itu sabar, kita tuntaskan nanti vaksinasinya.

Sambil menunggu itu semua tuntas, kita usahakan untuk di rumah saja,” katanya.

“Jadi Sabtu-Minggu ini saya mengajak semuanya di rumah saja.

Mungkin ada yang tanya yang olahraga, boleh tidak olahraga, ya bisa.

Bisa bersepeda, bisa lari, bisa jalan, yang penting jangan berkerumun,” lanjutnya.

Kata Anies Baswedan, yang menjadi masalah bukan kegiatan olahraga tapi berkerumun ketika berolahraga.

Kerumunan itulah yang menjadi ruang virus masuk karena adanya interaksi antarwarga.

“Kalau ke restoran setelah olahraga, anjuran saya take away saja bisa mampir kemudian beli bawa pulang.

Jadi kita ingin warga semuanya terhindari dari potensi penularan sehingga semuanya bisa sehat,” ungkapnya.

Singgung Kepercayaan Warga ke Pemerintah

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyadari kepercayaan masyarakat menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Dengan kepercayaan itu diharapkan, masyarakat dapat mengikuti arah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah.

“Jakarta sebagai tempat yang mengalami pertama kasus Covid-19, maka langkah yang kami lakukan adalah nomor satu seluruh kebijakan bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan penuh dari rakyat,” kata Anies Baswedan saat webinar yang diadakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI pada Kamis (17/6/2021) siang.

“Kepercayaan itu unsurnya tiga, yaitu satu integritas, dua kompetensi dan tiga kedekatan,” tambah Anies Baswedan.

Menurut Anies Baswedan, Pemprov DKI selalu menyampaikan data dan fakta apa adanya kepada masyarakat.

Sikap transparansi sengaja ditonjolkan untuk membuat masyarakat lebih percaya dengan pemerintah.

“Dibuat transparan karena tujuannya membuat rakyat percaya apa yang dikatakan oleh Pemprov.

Baca juga: Anies Baswedan Bongkar Kunci Penanganan Covid-19 Jakarta, Singgung Kepercayaan Rakyat ke Pemerintah

Karena kita akan melewati masa wabah ini untuk waktu yang panjang,” ujar Anies Baswedan.

Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan juga menyinggung sosok seorang pemimpin yang harus paham dari efek pandemi.

Karena cenderung dirasakan rakyat banyak dan berjangka panjang.

Anies Baswedan menilai, perilaku masyarakat saat pandemi akan ditentukan oleh kepercayaannya kepada pemerintah.

“Bila Pemprov tidak dipercaya atas apa yang kami katakan, maka nanti kalau kami menganjurkan melakukan langkah A, B dan C, rakyat tidak akan menurut.

Karena apa? Karena kami tidak transparan,” jelas Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengungkapkan, sikap membangun kepercayaan publik mulai diterapkan ketika WHO mendeklarasikan kasus Covid-19 menjadi pandemi pada 11 Maret 2020 lalu.

Dengan perubahan status Covid-19 menjadi pandemi, Anies menilai penanganannya harus melibatkan semua pihak, sehinga tidak hanya pemerintah tapi seluruh elemen masyarakat.

“Begitu mendengar pandemi, kami di pemerintahan menyadari seluruh rakyat akan terdampak.

Maka, seluruh rakyat harus memiliki langkah yang sama, arah yang sama dengan apa yang dibutuhkan untuk menangani pandemi,” katanya.

Perpanjang PPKM

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro selama dua pekan.

Kebijakan ini mulai berlaku sejak Selasa (15/6/2021) sampai Senin (28/6/2021) mendatang.

PPKM mikro kembali diperpanjang karena kasus Covid-19 di Jakarta dinilai mengkhawatirkan sebagai dampak liburan hari Raya Idulfitri 1442 H pada Mei 2021 lalu.

“Selama dua minggu ini, kenaikannya konstan dan cenderung mengalami lonjakan. Hingga per 14 Juni 2021, kasus aktif di Jakarta mencapai 19.096, atau naik 9.000-an kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti.

“Bahkan, beberapa hari ini pertambahan kasusnya mencapai 2.000, 2.300, 2.400, dan 2.700 kasus dengan kenaikan positivity rate yang juga signifikan di angka 17,9 persen,” tambah Widyastuti.

Baca juga: Update Hasil Survei Eletabilitas Capres 2024 Versi LSI Denny JA, Anies Melorot, Ganjar Posisi Berapa

Berdasarkan data dari Dinkes DKI Jakarta, kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota sampai Selasa (15/6/2021) menembus 19.244 orang.

Mereka ada yang menjalani isolasi mandiri di rumah atau di fasilitas isolasi terkendali yang disediakan pemerintah, dan ada juga yang dirawat di RS rujukan.

Sedangkan kasus konfirmasi Covid-19 secara total di Jakarta sampai Selasa (15/6/2021) mencapai 452.295 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 425.417 orang dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan 94,1 persen dan 7.634 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang dengan judul Anies Baswedan Minta Warga Jakarta Tetap di Rumah Biar Nggak Menyesal Tertular Virus Covid-19, https://wartakota.tribunnews.com/2021/06/19/anies-baswedan-minta-warga-jakarta-tetap-di-rumah-biar-nggak-menyesal-tertular-virus-covid-19.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved