Berita Nasional Terkini

Manuver Relawan! Wacana Jokowi - Prabowo Pilpres 2024 Menguat, Istana: Tolak Presiden 3 Periode

Manuver relawan! wacana Jokowi - Prabowo untuk Pilpres 2024 menguat, Istana: tolak presiden 3 periode.

Kolase Tribunkaltim.co
Joko Widodo dan Prabowo Subianto 

TRIBUNKALTIM.CO - Manuver relawan mulai tampak di konstelasi politik nasional menatap Pilpres 2021.

Terbaru relawan yang mengatasnamakan komunitas Jokowi-Prabowo ( Jok-Pro) 2024 mengumbar ke publik dukungan mereka.

Apalagi kalau bukan mendorong sosok Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto.

Hal itu membuat wacana presiden 3 periode semakin menguat.

Padahal sudah jelas presiden Jokowi menolak wacana tersebut.

Lewat juru bicaranya dengan tegas mengatakan presiden Jokowi tegak lurus dengan UU 1945 dan setia terhadap reformasi 1998.

Informasi selengkapnya baca artikel ini.

Baca juga: UPDATE TERBARU Pendaftaran CPNS Kemenkuham 2021, Kuota Hampir 5 Ribu, Cek 8 Formasi yang Tersedia

Baca juga: Hasil Survei Terbaru Capres di Pilpres 2024 Prabowo Subianto Belum Terkejar, Sosok Ini Beri Kejutan

Dilansir Kompas.com, komunitas Jokowi-Prabowo (Jok-Pro) 2024 mengadakan pertemuan acara syukuran peresmian Kantor Sekretariat Nasional (Seknas) Komunitas Jok-Pro 2024 di Jakarta Selatan, Sabtu (19/6/2021).

Penasihat Komunitas Jok-Pro 2024 M Qodari mengatakan, acara itu bukanlah merupakan deklarasi resmi komunitas pendukung Jokowi Prabowo 2024.

"Ini memang bukan acara deklarasi ya teman-teman. Makanya enggak ada umbul-umbul, bendera. Tadinya cuma buat halal bi halal saja habis Idul Fitri begitu," kata Qodari dalam acara syukuran Kantor Sekretariat Nasional Komunitas Jok-Pro 2024 di Jakarta, Sabtu (19/6/2021).

Namun, karena beberapa orang relawan Jok-Pro 2024 sudah berbicara di berbagai media, akhirnya diadakan diskusi hingga terselenggaranya acara pada hari ini.

Sementara itu, Ketua Umum Komunitas Jok-Pro 2024 Baron Danardono Wibowo mengungkapkan bahwa deklarasi akan terselenggara rencananya lima bulan ke depan.

"Insya Allah lima bulan atau empat bulan lagi kita bisa berjumpa dalam acara deklarasi," kata Baron dalam kesempatan yang sama.

Ia melanjutkan, deklarasi itu akan tercipta ketika komunitas Jok-Pro 2024 telah mendapatkan dukungan di 34 provinsi, dan 514 kabupaten/kota.

Meski demikian, pihaknya tetap meminta dukungan semua pihak kepada komunitas Jok-Pro 2024.

Baca juga: DAFTAR PEMAIN Jerman vs Portugal di EURO 2020, Ronaldo Cs Kalah Statistik, Kans Menang Joachim Loew

Sementara itu, Sekjen Komunitas Jok-Pro 2024 Timothy Ivan Triyono mengungkapkan gagasannya bahwa Joko Widodo harus melanjutkan jabatan presidennya di periode ketiga.

Sebab, ia menilai bahwa jika Jokowi tidak lanjut tiga periode, maka akan membahayakan pembangunan yang telah berjalan.

"Saya dan Pak Baron pada dasarnya punya pemikiran yang sama. Pak Jokowi harus dilanjutkan ke periode ketiga. Karena pembangunan ini kalau sampai dipotong bahaya nanti. Kita akan mulai dari nol lagi seperti Pertamina. Jadi artinya Pak Jokowi harus tiga periode," ucap Ivan.

Sebelumnya diberitakan, sebuah komunitas relawan bernama Jok-Pro 2024 menginginkan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto berpasangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sekretaris Jenderal Jok-Pro 2024 Timothy Ivan Triyono mengatakan, komunitas ini terbentuk untuk mencegah polarisasi ekstrem di Indonesia pasca-pilpres sebelumnya.

Menurut Ivan, untuk mencegah hal tersebut terjadi kembali di Pilpres selanjutnya, maka komunitas menginginkan Jokowi Prabowo maju berpasangan dalam Pilpres 2024. "Dan memang sepertinya Jok-Pro itu sangat efisien untuk mencegah polarisasi ekstrim di Indonesia.

Alasan utamanya adalah kami lelah dengan adanya Cebong dan Kampret. Kami lelah dengan adanya pembelahan di masyarakat," kata Ivan kepada Kompas.com, Jumat (18/6/2021).

Baca juga: Gofar Hilman dalam Masalah Pelik, Korban Dugaan Pelecahan Seksual Tambah Banyak, Total Ada 8 Aduan

Istana Sebut Presiden Tolak 3 Periode

Dikutip Kompas.TV, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menegaskan Jokowi dengan tegas menolak wacana 3 periode masa jabatan presiden. Ia menyebut Presiden Jokowi berpegangan pada konstitusi dan amanat reformasi.

“Mengingatkan kembali, Presiden Joko Widodo tegak lurus Konstitusi UUD 1945 dan setia terhadap Reformasi 1998,” kata Fadjroel pada Sabtu, 19 Juni 2021.

Ia juga menegaskan kembali pernyataan Presiden Jokowi pada 12 Februari 2019 lalu bahwa presiden Jokowi menolak tiga periode.

“Penegasan Presiden Jokowi menolak wacana presiden 3 periode, yang pertama pada 12/2/2019, ‘Ada yang ngomong presiden dipilih 3 periode itu, ada 3 (motif) menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya, yang kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka, yang ketiga ingin menjerumuskan. Itu saja’” ujar Fadjroel.

Fadjroel mengingatkan kembali bahwa Presiden Jokowi meminta agar jangan ada kegaduhan baru. Presiden juga memerintahkan agar semua pihak berfokus pada penanganan pandemi Covid-19.

"Saya tidak ada niat, tidak ada juga berminat menjadi presiden 3 periode. Konstitusi mengamanahkan 2 periode, itu yang harus kita jaga bersama. Janganlah membuat gaduh baru, kita sekarang fokus pada penanganan pandemi,” ujar Presiden Jokowi pada 15 Maret 2021

(*)

Editor: Muhammad Fachri Ramadhani

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved