Berita Nasional Terkini
Kisah Tragis Sang Penyayang Binatang Tewas Diterkam Buaya, Evakuasi Mengerikan di Sarang Predator
Kisah tragis Sang penyayang binatang tewas diterkam buaya, tengok cerita evakuasi mengerikan di sarang predator sungai Desa Dukong, Belitung Timur.
TRIBUNKALTIM.CO - Siapa sangka kebaikan justru dibalas dengan hal yang tak terduga, simak kisah tragis ini.
Seorang pria penyayang binatang, bahkan diketahu acap kali memberi makan buaya di rawa sungai Desa Dukong, Belitung Timur tewas secara tragis.
Jasadnya ditemukan mengapung di salah satu kawasan sungai yang dikenal sebagai sarang buaya air asin dan tawar.
Penjaga pintu air, Juperi Ahmad ( 53) diduga tewas diterkam dan diseret buaya yang seringkali ia beri makanan.
Pada jejak tubuhnya terdapat cakaran dan gigitan buaya saat dievakuasi Timsar gabungan.
Pada tempat korban terakhir terlihat juga meninggalkan bekas garukan dan cakaran di tanah, diduga korban diseret dari darat sebelum masuk ke dalam air.
Timsar yang mengevakuasi jasad korban mengaku tegang, mereka sulit tenang lantaran saat mengangkat jasad korban dipantau beberapa buaya yang tak jauh dari lokasi korban.
Belakangan diketahui lokasi tersebut merupakan sarang predator di kawasan sungai Desa Dukong.
Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: SEDERET Persitiwa Penting 21 Juni: Lahirnya Legenda Juventus, Wafatnya Soekarno Hingga Jokowi Ultah
Dilansir Manado.Tribunnews.com Juperi Ahmad (53) penjaga pintu air di Rawa Sungai Desa Dukong, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung diterkam buaya.
Buaya yang menyeret Juperi Ahmad ini sering dia beri makan.
Awalnya ada empat orang yang berada di sekitar lokasi kejadian tepatnya di kolong kawasan PT BSM.
Saat itu, tiga orang termasuk dirinya sudah pulang meninggalkan lokasi dan menuju ke camp.
Sementara, korban tidak ikut pulang karena ingin mencuci tangan terlebih dahulu.
Namun, setelah ditunggu beberapa lama, korban tak kunjung pulang, Mustandi dan rekannya lantas menyusulnya ke lokasi.
"Saat ke lokasi saya lihat ada semacam cakaran di tanah tepi kolong dekat lokasi. Jadi kemungkinan besar dia mencakar tanah tersebut saat ditarik ke dalam air," kata Mustadi dikutip dari BangkaPos.com.
Selain itu, kata Mustadi, di lokasi ia menemukan sepeda motor milik korban, dompet, ponsel, dan kartu identas.
Diduga diterkam buaya yang sering diberinya makan
Kata Mustadi, kawanan buaya memang kerap muncul di kawasan tempat mereka bekerja.
Korban, kata Mustandi, sering memberi makan buaya yang muncul ke permukaan. Biasanya, sambungnya, dikasih makan daging ayam dan daging anjing.
Bahkan, korban juga sering mengingatkan rekannya untuk tidak mengusir buaya yang muncul ke permukaan.
"Katanya kalau diberi makan buaya tidak akan mengganggu," ujarnya.
Detik-detik Menegangkan Saat Tim SAR Evakuasi Mayat Pria yang Diseret Buaya
Proses evakuasi pria yang diseret buaya berlangsung menegangkan.
Baca juga: Cara Sadap WhatsApp Simpel Tanpa Aplikasi, Hati-hati Jangan Sampai Diputus Pasangan
Untuk mengevakuasi jenazah korban, tim SAR gabungan harus memasuki area rawa yang sebagian dipenuhi sedimentasi dan ditumbuhi rumput serta belukar.
Kawasan tersebut dikenal menjadi sarang buaya air asin dan air tawar.
Di daerah itu banyak ditemukan kawanan buaya yang berjemur atau mencari makan.
Saat proses evakuasi berlangsung, sempat muncul perasaan was-was dalam diri petugas.
"Bisa-bisa tim disergap kawanan buaya itu," ujar Komandan Pos SAR Belitung Rahmatullah Hasyim, Minggu (20/6/2021).
Proses evakuasi dibagi menjadi dua tim, yakni darat dan air. Untuk mengevakuasi jenazah Juperi Ahmad (53), tim terlebih dulu melakukan sterilisasi area.
Baca juga: Kisah Haru Pendeta Restui Anaknya Menikah Secara Islam di Berau, Ucapan Mempelai Wanita Bikin Mewek
Sterilisasi dilakukan dengan cara membuat bebunyian berisik yang dihasilkan dari manuver speedboat di atas rawa.
Tak hanya itu, petugas juga menggunakan kayu agar buaya enggan mendekat.
"Saat evakuasi ada dua ekor buaya di dekat korban, sehingga kami harus membawa korban dengan cepat," ucap Rahmatullah saat dihubungi Kompas.com.
Untungnya, proses evakuasi jenazah penjaga pintu air perusahaan pengolahan pasir di Desa Dukong tersebut berjalan lancar.
Korban ditemukan di bagian utara rawa Desa Dukong, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung pada Minggu (20/6/2021) sekitar pukul 10.27 WIB.
Ketika ditemukan, jasad korban dalam posisi mengapung dan dalam kondisi mengenaskan.
Terdapat bekas gigitan di tubuhnya. Tim menggunakan dua kantong mayat untuk mengevakuasi jenazah pria tersebut.
Rahmatullah menjelaskan, setelah ditemukan, jenazah korban diserahkan kepada keluarga.
(*)
Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Warga Belitung Diterkam Buaya yang Sering Diberinya Makan, Korban Sempat Cuci Tangan