Berita Penajam Terkini
Anggota DPRD PPU Sebut Chamber Roda Empat tak Bermanfaat, Sujiati: Proyek tak Jelas
Chamber atau bilik sterilisasi roda empat milik Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur hingga kini belum beroperasi
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - chamber atau bilik sterilisasi roda empat milik Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur hingga kini belum juga dioperasikan.
Pengadaan sebanyak empat unit tersebut disebar di beberapa titik dan telah dipasang.
Diantaranya di depan Mapolres PPU yang saat ini telah dipindahkan di pintu masuk Pelabuhan Feri Penajam, RSUD Ratu Aji Putri Bitung Penajam, Kecamatan Sepaku dan di Kecamatan Babulu sejak Juli 2020 silam.
Selain itu, masyarakat menilai bahwa pengadaan termasuk dalam pengadaan 100 unit bilik sterilisasi manusia, yang tersebar di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan harga per unit Rp 27 juta bilik sterilisasi manusia.
Baca juga: DPRD Penajam Paser Utara Soroti Chamber Roda Empat, Minta Optimal Sesuai Rencana Awal
Sementara chamber atau bilik sterilisasi roda empat dibandrol Rp 500 juta yang dinilai masyarakat tidak wajar.
Tetapi melalui hasil audit dari BPKP menyebut harga perunit chamber bilik tersebut hanya Rp Rp 200 juta selisih Rp 300 juta.
Sehingga total keseluruhan yang harus dibayar untuk empat chamber adalah Rp 800 juta.
Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Sujiati menyatakan, bahwa selama ini pemerintah daerah membuat program yang tidak bermanfaat.
Pemerintah dinilai menghambur-hamburkan uang untuk proyek yang tidak jelas manfaatnya.
Baca juga: BPKP Audit Chamber Bilik Disinfektan Covid-19 Roda Empat Milik Pemkab PPU, Per Unit Rp 200 Juta
"Intinya itu sebenarnya menodai hati masyarakat, karena pada saat era pandemi seperti ini masyarakat sangat menjerit untuk mencari penghasilan lebih. Dan juga banyak usaha kecil seperti rumah makan dan travel sudah banyak yang sudah down," kata Sujiati, Rabu (23/6/2021).
"Kenapa pemerintah menghambur hampir uang untuk membuat proyek yang tidak jelas, dan itu juga tidak bermanfaat, tidak efektif," imbuhnya.
Anggita DPRD wanita satu-satunya itu berharap, kepada pemerintah daerah untuk kembali mengevaluasi pengadaan chamber tersebut.
Baca juga: Belum Dioperasikan, Chamber Roda 4 di Kecamatan Babulu Jadi Parkiran Bus Sekolah
Selain itu, juga meminta pemerintah daerah untuk membuat program-program yang berpihak kepada masyarakat dalam memilihkan perekonomian masyarakat. (*)