Mata Najwa
Di Mata Najwa Dokter Ungkap Covid-19 Banyak Dialami Kaum Muda, Sering Ditemukan Pasien Batuk Darah
Salah satu nara sumber, dr. Irandi Putra Pratomo, mengungkapkan ada perbedaan pada kasus lonjakan covid-19 kali ini.
Ia menambahkan, pada pasien Covid usia muda banyak ditemukan mereka yang mengalami batuk darah.
Sehingga dilakukan bronchoscopy untuk mengangkat darah di saluran pernapasan.
"Saya melihat polanya, pada tsunami kasus yang sekarang, pada usia muda, saya sering melihat pasiennya ini batuk darah," ujar dr. Irandi.
"Itu mungkin fenomena baru yang masih kita perlu dalami lagi, yang bisa kita evakuasi atau ambil darahnya melalui bronchoscopy," sambungnya.
Baca juga: Lonjakan Covid-19 di Kaltim Terjadi Selama Dua Hari Terakhir, 277 Kasus
Simak videonya mulai menit ke-10.35:
Covid-19 Melonjak, Pemerintah Didesak PSBB
Sementara itu, pemerintah diminta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk atasi lonjakan Covid-19.
Usulan tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher untuk zona merah Covid-19.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com pada Rabu (23/6/2021), menurutnya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak efektif untuk menekan angka mobilitas masyarakat.
Akibatnya, lonjakan Covid-19 sulit dikendalikan.
Tak hanya PSBB, menurut Netty pemerintah harus memberlakukan lockdown.
“Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro terbukti tidak efektif menahan mobilitas masyarakat," kata Netty, kepada wartawan, Rabu (23/6/2021).
"Akibatnya lonjakan kasus Covid-19 sulit dikendalikan, pemerintah harus segera berlakukan PSBB, bahkan lockdown total,”
Netty menjelaskan, penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat akan mengendalikan pandemi secara efektif.
Bahkan, Netty berujar bahwa masyarakat harus dipaksa agar bisa disiplin dalam menerapkan prokes.