Opini
Program ‘Polri Presisi’ Membuat Polri Makin Dekat dengan Masyarakat
GEBRAKAN Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melalui program Polri Presisi mampu meningkatkan kepercayaan
Penulis: Sumarsono | Editor: Mathias Masan Ola
Oleh: Sumarsono
Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Timur
GEBRAKAN Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melalui program Polri Presisi mampu meningkatkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri.
Hasil survei Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), membuktikan 84,2 persen masyarakat mengaku puas atas program Presisi Kapolri, dan 82,9 persen puas terhadap pelayanan Polri.
Polri Presisi, yakni Prediktif, Responsibilitas, Transparan Berkeadilan merupakan Program Polri yang disampaikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menjalani fit and propertest di hadapan DPR RI.
Dalam kamus bahasa Indonesia, Presisi memiliki arti ketepatan dan ketelitian.
Menggunakan kata Presisi, diharapkan Polri bertransformasi menjadi lembaga yang mengedepankan ketepatan memberikan pelayanan dan ketelitian dalam melakukan tindakan.
Dilihat dari perubahan kultur di jajaran Polri yang menitikberatkan pada pelayanan, masyarakat akan merasa bahwa penegakan hukum tak hanya tajam ke bawah.
Dari konsep Presisi ini, memiliki setiap poinnya menjadi impian dan harapan masyarakat kepada institusi Polri.
Konsep pertama, Prediktif. Polri akan mengedepankan kemampuannya mempredikisi situasi dan kondisi.
Menganalisis isu dan permasalahan yang berpotensi menjadi gangguan keamanan masyarakat.
Kedua, Responsibilitas. Kepolisian memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam ucapan, sikap, perilaku, dan responsif dalam melaksanakan tugas yang dilakukan.
Bertujuan untuk secara keseluruhan ditujukan untuk menjamin kepentingan dan harapan masyarakat dalam menciptakan keamanan.
Ketiga, konsep transparansi berkeadilan. Konsep dimana kepolisian akan terealisasi dari prinsip, cara berpikir, dan sistem yang terbuka, akuntabel, dan humanis.
Sehingga pelaksanana tugas-tugas kepolisian akan dapat menjamin keamanan dan rasa keadilan masyarakat.
Capaian Kinerja 100 Hari
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR RI memaparkan hasil capaian kinerja 100 hari.
Kapolri menyampaikan 15 aplikasi layanan publik berbasis teknologi informasi yang dimiliki Polri dapat diakses masyarakat semudah memesan makanan pizza.
15 Aplikasi pelayanan publik dengan 'online system' dan 'delivery system' meliputi SIM Internasional online, SIM Nasional Presisi (SINAR), Ujian Teori SIM online (EAVIS), E-PPSI (Elektronik Pemeriksaan Psikologi), E-Rikkes (Elektronik Pemeriksaan Kesehatan), dan BOS (Binmas Online Sistem).
Selanjutnya Polri TV Radio, Samsat Digital Nasional (SIGNAL), SKCK online, Pelayanan Masyarakat SPKT, Aduan SPKT, SP2HP online, Patrolisiber.id, Dumas Presisi, dan Propam Presisi.
Saat ini, Polri juga telah menyediakan nomor tunggal layanan 'Hotline' 110 untuk masyarakat yang kapan dan siapa pun membutuhkan bantuan dari aparat kepolisian.
Sejak hotline nomor layanan Polisi 110 diluncurkan bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada 20 Mei 2021 kurang lebih 20 hari Polri telah menerima 1.455.954 panggilan.
Hotline layanan tersebut dapat digunakan sebagai sarana kontrol pimpinan dalam menilai kinerja satuan di bawahnya.
84,2 Persen Masyarakat Puas
Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) melakukan survei terhadap tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Polri di bawah kendali Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Dikutip dari sindonews.com, hasilnya sebanyak 84,2 persen masyarakat mengaku puas atas program Presisi Polri yang sudah diimplementasikan di tengah masyarakat.
Sementara tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Polri berada pada angka 82,9 persen.
Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan mengungkapkan, ada sejumlah alasan dari publik mengapa masyarakat puas atas kinerja Polri.
Antara lain sejak 3 bulan terakhir polisi banyak melahirkan inovasi dalam pelayanan umum. Polri yang kini banyak menggunakan teknologi dinilai semakin baik dan transparan dalam pelayanan publik.
Survei dilaksanakan selama dua pekan sejak 21 April sampai 4 Mei 2021 menyasar 800 responden di 20 Polda. Riset dilakukan melalui sambungan telepon. Metode penelitian menggunakan porposive random sampling usia 20 - 50 tahun dan human of error 3,5%.
Sejumlah inovasi yang banyak diapresiasi publik antara lain penerapan ETLE atau Tilang Elektronik.
Kini penegakan hukum di jalan raya memberikan dampak perubahan besar dan kebijakan ini disambut baik oleh masyarakat.
Selain itu, pelayanan perpanjangan SIM secara online dan terobosan baru dalam pengawasan masyarakat terhadap polri lewat Propam Presisi dan TV Polri juga banyak diunggulkan masyarakat.
Melalui terobosan Program Presisi Kapolri ini akan membawa perubahan besar terhadap kinerja dan perilaku anggota Polri.
Kehadiran virtual polisi dinilai banyak pihak membuat masyarakat merasa nyaman dan menghilangkan kecurigaan ada kriminalisasi.
Virtual Police adalah Polisi Virtual yang bertugas memberikan memberikan edukasi kepada masyarakat melalui media sosial. Edukasi yang diberikan berlandaskan Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Selain itu, ada pula layanan hotline 110, nomor telepon tunggal untuk menerima pengaduan dan laporan langsung dari masyarakat.
Di media, Polri juga telah meluncurkan TV dan Radio Polri. Melalui media ini, masyarakat bisa melihat berbagai informasi terkait kegiatan dan layanan Polri dari seluruh Indonesia langsung dari sumbernya.
Berbagai survei 100 hari kinerja Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menunjukkan tren yang positif. Kini tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri terus meningkat.
Polri Presisi menjadi jawaban atas gambaran sosok Polisi yang diharapkan. Presisi juga mengangkat sisi humanis Polri yang kini hadir lebih dekat dengan masyarakat.
Capaian ini merupakan kado indah bagi Kapolri dan jajaran Polri dari seluruh penjuru negeri menjelang Hari Bhayangkara ke-75. (*)