Pernik
Irfan Destian Kolektor 5.000 Unit Diecast, Koleksinya Pernah Ditawar Teman hingga Rp 500 Juta
Irfan Destian Kolektor 5.000 Unit Diecast, Koleksinya Pernah Ditawar Orang hingga Rp 500 juta.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Irfan Destian kolektor 5.000 Unit diecast, koleksinya pernah ditawar orang hingga Rp 500 Juta.
Apakah Anda adalah salah satu dari penggemar diecast? Berapa banyak koleksi Diecast yang telah Anda beli dan panjang di rumah? Apakah sudah menyentuh angka lebih dari 5.000 unit?
Mungkin akan terdengar gila bagi sebagian orang. Tetapi hal inilah yang dilakukan Irfan Destian, kolektor diecast asal Balikpapan.
Jika berkunjung ke rumahnya, mulai dari ruang tamu hingga lantai dua bangunan tersebut, anda akan melihat ribuan diecast terpajang, bahkan tak sedikit yang ditumpuk dalam kardus karena sudah tak ada lagi tempat.
Berawal di Malang pada tahun 2007, siapa sangka jika diecast pertama Irfan Destian yang dibeli dengan ogah-ogahan, justru menjadi titik awal dari kecintaannya mengoleksi mainan tersebut.
Pria ini mengaku kala itu ia diajak salah satu anggota bandnya untuk ikut mengoleksi diecast. Karena minimnya pengetahuan Irfan Destian akan mainan tersebut, saat itu dirinya hanya membeli seri Way 2 Fast dari brand Hot Wheels dengan harga Rp 14.900.
"Awalnya hanya satu buah saja. Tapi karena tujuannya untuk dipajang, saya berpikir mungkin ada baiknya jika saya beli beberapa buah lagi dan kemudian berlanjut hingga akhirnya saya menemukan kepuasan dari mengoleksi diecast ini," jelas Irfan Destian.
Bukan hanya dari merek Hot Wheels, ia mengatakan jika koleksinya juga berasal dari brand lain seperti Matchbox, Tarmac, Mini GT, PGM, hingga Mc Toy Models.

"Saya mengoleksi dari berbagai merek, karena setiap merek memiliki karakteristik tertentu. Untuk merek Mini GT dan PGM, keunggulannya terletak di detail dan harganya lebih masuk akal," ujar Irfan Destian.
Sedangkan untuk keistimewaan Matchbox, terletak pada semua koleksinya yang merupakan replika dari mobil asli.
"Hot Wheels juga sebenarnya mengeluarkan produk replika dari mobil asli. Tapi ada beberapa koleksinya yang juga merupakan mobil fantasi, bahkan Bone Shaker yang menjadi ikon Hot Wheels merupakan mobil fantasi yang akhirnya dibuat prototipenya," ungkap Irfan.
Uniknya, Irfan selalu membeli lebih dari 1 piece untuk setiap jenis koleksinya.
"Dibeli lebih dari satu, karena selain ingin dipajang, ada beberapa seri yang juga ingin dimainkan. Kalau dikeluarkan dari kotak, harga jualnya akan turun," kata Irfan Destian.
Selain untuk koleksi pribadi, Irfan Destian juga mengaku jika dirinya telah menjual beberapa diecast miliknya.
Ia mengatakan, meski tidak umum, investasi diecast adalah sesuatu yang mungkin dilakukan. Karena menurutnya, diecast memiliki banyak penggemar yang tidak segan merogoh kocek dalam untuk mendapat produk incarannya.

"Dulu pernah ada seorang teman yang menawar seluruh koleksi saya dengan harga Rp 500 juta, namun saya tolak. Karena banyak koleksi saya yang sudah didiscontinue. Tapi kalau ada yang berani membayar Rp 700 juta, dengan ikhlas akan saya lepas," kelakar Irfan Destian.
Harga Melambung Puluhan Kali Lipat
Diakui Irfan Destian, hobi ini memang terbilang cukup menguras isi kantongnya.
Meski harga sebagian besar diecast dari merek Hot Wheels dibanderol mulai dari harga puluhan ribu rupiah,
Irfan Destian tak menepis jika sering kali dirinya terlambat membeli diecast jenis tertentu, sehingga harus membeli dari kolektor lain.
"Sebenarnya untuk harga retail dari brand Hot Wheels cukup terjangkau, tapi ketika sudah masuk pasar kolektor, harga yang ditawarkan bisa melambung tinggi hingga puluhan kali lipat," ungkapnya.
Hal ini menurut Irfan disebabkan oleh sistem produksi Hot Wheels yang mengeluarkan koleksinya dalam jangka waktu tertentu saja.

"Misalnya mereka memproduksi diecast Datsun 2012, maka produksi diecast jenis ini hanya ada di tahun 2012 saja, setelah itu sudah tidak ada lagi bahkan produksi tiap bulan bisa berbeda. Kalau mereka memproduksi jenis tertentu hanya di bulan Januari tahun ini, istilahnya Lot A, dan kita baru mencari sekarang, sudah pasti tidak ada lagi," lanjutnya.
Terkait dengan harga, Irfan Destian mengatakan jika koleksi termahal yang ia miliki berasal dari merek Hot Wheels seri Red Line Club (RLC) yang dibeli dengan harga Rp 4 juta.
"Harga retail seri ini sebenarnya hanya sekitar Rp 1,3 juta saja. Tapi untuk membeli koleksi ini, kita harus memiliki member RLC. Karena saya tidak punya, mau tidak mau harus beli dari kolektor lain," tutur Irfan Destian.
Selain seri RLC, pria ini mengatakan jika dirinya juga pernah menjual 2 buah koleksi diecastnya seharga Rp 10 juta untuk membeli 3 buah diecast.
"Rp 10 juta ini saya gunakan untuk membeli 3 diecast dari merek Hot Wheels, yaitu 1 buah seri Flying Tiger dan 2 buah seri kolaborasi dengan merek Supreme," kenang Irfan Hot Wheels.

Ditanya mengenai seri diecast yang hingga kini menjadi salah satu impiannya, Irfan mengatakan jika Datsun Wagon Mooneyes dari merek
Hot Wheels menjadi salah satu seri yang masuk dalam daftar diecast yang ingin dimilikinya.
"Diecast keluaran Jepang ini terbilang langka dengan harga yang sangat tidak masuk akal," ungkapnya.
Menurut Irfan, untuk seri Datsun Wagon Mooneyes yang menghadap kiri, harga retail dibanderol sekitar Rp 7 juta.
"Sedangkan untuk seri yang menghadap kanan, dijual dengan harga Rp 14 juta. Padahal hanya beda arah dan gambar saja. Kalau menghadap kiri, gambar yang terlihat dari luar boks adalah gambar mata, sedangkan menghadap kanan adalah gambar papan surfing," ujarnya.

Punya Beberapa Seri Treasure Hunt Hot Wheels
Tidak semua koleksi langka harus dibeli dari kolektor, khususnya seri keluaran Hot Wheels.
Tapi perlu diingat, jika Tribunners berencana untuk menemukan seri yang dijuluki Treasure Hunt ini, maka Anda harus rela berhenti di setiap toko mainan dan memeriksa satu per satu koleksi Hot Wheels yang digantung di sana.
"Setiap tahun, Hot Wheels mengeluarkan beberapa jenis diecast langka yang bannya terbuat dari karet. Tapi dari jutaan produksi setiap tahunnya, mungkin hanya sekitar ribuan pieces saja yang diproduksi dengan menggunakan ban karet ini," ungkapnya.

Beruntung bagi Irfan Destian, usahanya yang tak kenal lelah untuk mengaduk isi setiap toko mainan yang dikunjungi, membuat ia akhirnya memiliki sejumlah seri Treasure Hunt yang ia dapat dari salah satu supermarket.
"Dulu saya beli hanya Rp 24 ribu saja. Tapi sekarang harganya mampu melejit hingga Rp 4 juta per piece. Sungguh sebuah usaha yang tak sia-sia," pungkas Irfan di sela-sela tawanya. (Bella Evanglista & Dwi Ardianto)