Tiap Pekan Dua Anak Meninggal Dunia Karena Terinfeksi Covid 19, 'Datang ke IGD, Parah dan Meninggal'
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman B Pulungan mengungkap fakta soal jumlah anak yang meninggal akibat covid-19 yang tak kunjung turun
"Pneumonia yang dikonfirmasi oleh X-ray lebih banyak ditemukan pada kelompok usia 1-5 tahun (77 persen) dan 6-10 tahun (66,7 persen)," tulis Eijkman.
Meski mayoritas anak-anak yang terpapar Covid-19 tidak bergejala atau hanya memiliki gejala ringan, Eijkman memberi catatan bahwa anak-anak yang terinfeksi virus corona itu memiliki peran yang sangat besar dalam penularan Covid-19.
"Anak-anak positif Covid-19 mempunyai peran yang sangat besar pada transmisi virus SARS-CoV 2 di suatu populasi," jelas Eijkman.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Nunukan, Jubir Satgas Covid-19 Beber Klaster PT PP Menyebar ke Warga
Baca juga: Cerita 3 Wanita di Nunukan Ikut Vaksin Covid-19 Secara Massal, Biasa Saja Setelah Disuntik
Berdasarkan data Satgas Covid-19 pada 11 Juni, setidaknya 1,2 persen anak Indonesia di bawah usia 18 tahun meninggal akibat terpapar Covid-19.
Jika dihitung dari jumlah kasus kumulatif, jumlah anak-anak yang meninggal sekitar 630 orang.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini Kementerian Kesehatan tengah mengkaji penggunaan vaksin covid-19 Sinovac dan Pfizer untuk usia anak dan remaja di bawah 18 tahun.
Kajian itu juga menyusul banyaknya temuan pasien virus corona usia muda yang mengalami perburukan kondisi.
Sementara ketentuan program vaksinasi nasional yang berjalan saat ini masih menyasar sebanyak 60-70 persen penduduk Indonesia atau sebanyak 181.554.465 warga usia di atas 18 tahun.
"Kita sedang mengkaji vaksin-vaksin mana yang sudah memiliki EUA (Izin Penggunaan Darurat) untuk usia muda. Yang sudah kita amati ada dua di list kita, satu Sinovac yang bisa umur 3-17 tahun dan satu lagi Pfizer yang bisa umur 12-17 tahun," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Jumat (25/6/2021).
Budi melanjutkan, saat ini pihaknya masih melakukan kajian mendalam dan koordinasi bersama Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).
Ia juga menyebut Kemenkes sedang melakukan studi khusus soal vaksinasi pada anak, yang diharapkan dalam waktu dekat dapat segera dirilis.
Tak hanya itu, Budi juga menyebutkan bahwa pihaknya saat ini masih melihat perkembangan data dari vaksinasi yang dilakukan pada anak-anak di sejumlah negara lain, baik terkait efektivitas, juga efek samping.
Namun demikian, ia juga menyebut berdasarkan penelitian di berbagai negara dari Eropa hingga Asia, anak terpapar covid-19 dengan usia di bawah 18 tahun memiliki persentase kesembuhan tinggi daripada kelompok usia di atas 18 tahun.
"Sehingga kita bisa mengeluarkan keputusan yang komprehensif berdasarkan data yang ada di kita, data policy di negara lain dan data ilmiah kesehatan, EUA yang sudah diberikan terhadap perusahaan vaksin tersebut," ungkapnya.(tribun network/fah/rin/dod)