Berita Nasional Terkini

Akhirnya Kemal Arsjad Klarifikasi, Terungkap Alasan Berkata Kasar ke Anies Baswedan Soal Covid-19

Akhirnya Kemal Arsjad klarifikasi, terungkap alasan berkata kasar ke Anies Baswedan soal Covid-19

Editor: Rafan Arif Dwinanto
IST Tribunnews.com
Komisaris Askrindo Kemal Arsjad viral usai berkata kasar ke Anies Baswedan 

TRIBUNKALTIM.CO - Komisaris Independen dari BUMN Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo, Kemal Arsjad buka suara soal alasannya berkata kasar kepada Anies Baswedan,

Sebelumnya, cuitan Kemal Arsjad di Twitter yang ditujukan ke Gubernur DKI Jakarta tersebut, viral.

Kemal Arsjad menuturkan cuitan itu buntut kekesalan karena keluarganya sulit mendapatkan layanan kesehatan saat terpapar Covid-19.

Diketahui, kasus Virus Corona di Jakarta mengalami lonjakan mencapai 7 ribuan kasus baru per hari.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya sudah memerpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.

Beberapa fasilitas kesehatan seperti RS Wisma Atlet pun kebanjiran pasien Covid-19.

Baca juga: Covid-19 Pecah Rekor, Akhirnya Anies Baswedan Beri Peringatan Serius, Isoman Dibantu Obat & Makanan

Begitu pula dengan angka kematian akibat Virus Corona ikut melonjak.

Atas cuitannya yang bikin heboh tersebut, Kemal Arsjad akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada Anies Baswedan.

Komisaris Independen dari BUMN Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo, Kemal Arsjad akhirnya meminta maaf setelah cuitannya menjadi viral.

Sebelumnya, dia mengeluarkan perkataan kasar untuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

“Halah…bangsat bener lah nih orang. Kalo ketemu gw ludahin mukanya,” kata Kemal Arsjad di akun twitternya @kemalarsjad, Sabtu (26/6/2021).

Cuitan tersebut menjadi sorotan luas.

Banyak warganet menyayangkan perkataan produser film yang diangkat menjadi komisaris BUMN tersebut.

Bahkan, ada pula yang membandingkan dengan masalah yang pernah menimpa Ahmad Dhani Prasetyo yang membuatnya meringkuk di penjara karena mencuit akan meludahi para pendukung penista agama.

Sadar bahwa cuitannya menuai kontroversi, Kemal akhirnya menyampaikan permintaan maaf di akun Twitternya.

Ia menulis catatan panjang, menjelaskan alasannya ia kesal hingga melontarkan kalimat kasar kepada Anies Baswedan.

"Terima kasih teman-teman yang baik yang sudah mengingatkan dan memberi sebuah pembelajaran untuk saya. Untuk itu, mohon diterima permohonan maaf saya. Semoga badai Covid cepat berlalu dan kita semua sehat-sehat saja," cuitnya pada Minggu (27/6/2021).

Kemal menceritakan, awal kemarahannya saat keluarganya positif Covid-19 dan tidak mendapatkan ruang perawatan lantaran keterisian di rumah sakit di Jakarta penuh.

Lalu ia membaca pemberitaan yang menyebutkan masih ada sisa ruang rawat di Jakarta.

Ia kemudian marah lantaran ia sudah mencoba mencari ruang rawat namun semuanya penuh.

"Akibatnya emosi saya terpancing.

Mengingat banyak kerabat dekat yang belum mendapatkan penanganan dengan status CT yang kurang baik," sebutnya.

"Saya sadar seharusnya bisa menahan diri.

Dan untuk itu, saya mohon maaf sebesar-besarnya jika ada teman yang merasa tersinggung dengan cuitan saya tersebut," imbuhnya.

Baca juga: Jakarta Kewalahan, Jajaran Anies Angkut Jasad Pasien Covid-19 Pakai Truk, Makamkan 146 Orang Sehari

Kondisi Pandemi Covid-19 di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ungkap, kini gelombang kedua pandemi Covid-19 masih tinggi di Ibu Kota.

Bahkan penambahan kasus harian Covid-19 berada di posisi rekor sejak pandemi menyerang Jakarta pada Maret 2020 lalu.

“Kita tahu Jakarta masih dalam kondisi belum yang baik. Pandemi gelombang kedua ini masih melanda Jakarta,” kata Anies Baswedan yang dikutip dari akun Instagram miliknya @aniesbaswedan pada Jumat (25/6/2021).

“Kemarin hari Kamis (24/6/2021) Jakarta mengalami rekor kasus harian tertinggi sampai ada 7.505 kasus baru yang dilaporkan hari itu,” tambah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini.

Anies Baswedan mengatakan, untuk penambahan kasus pada Jumat (25/6/2021) ini masih tetap tinggi, meski angkanya lebih rendah dari hari sebelumnya.

Pada Jumat (25/6/2021) kasus aktif Covid-19 bertambah hingga 6.934 orang.

“Kasus aktif itu artinya jumlah orang yang sudah terkonfirmasi positif, sedang isolasi mandiri atau sedang isolasi di rumah sakit dan belum dinyatakan negatif."

"Jumlah kasus aktif itu lebih dari 40.000 di Jakarta, dan angkanya masih naik,” ujar Anies.

Menurut Anies Baswedan kasus aktif gelombang kedua ini lebih besar dibanding gelombang pertama pada awal Februari 2021 lalu.

Saat itu jumlah kasus aktif mencapai 27.000 orang, namun sekarang tembus 40.000 orang.

Di sisi lain, Anies Baswedan ungkap pemerintah berjuang keras untuk mengamankan dan memastikan keselamatan warga melalui penguatan 3T yaitu, testing, tracing dan treatment.

Bahkan, kata dia, tingkat pengetesan di Jakarta sudah naik 13,5 kali lipat dari standar WHO yaitu 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen).

“Kalau dihitung proporsi Indonesia, kira-kira 45-50 persen dari testing di Indonesia itu dilakukan di Jakarta,” ungkapnya.

Selain itu, kapasitas rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19 juga terus ditambah lebih tinggi dibanding pandemi gelombang pertama.

Bahkan saat ini, kata Anies Baswedan, Pemprov DKI sudah harus memakai tenda darurat di halaman depan rumah sakit.

“Jadi kalau kapasitasnya sudah terbatas, warga datang harus diperiksa bisa pakai tenda itu,” imbuhnya.

Anies Baswedan tak dapat membayangkan, bilamana dua pekan lalu pemerintah tidak menambah kapasitas rumah sakit.

Dia memprediksi, tempat tidur di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 bakal penuh 100 persen pada pekan lalu.

“Tapi alhamdulillah dengan adanya penambahan yang luar biasa, sejauh ini masih bisa tertangani."

"Tapi penambahan itu seperti berlomba, di satu sisi kita menambah kapasitas rumah sakit, isolasi tapi juga jumlah kasusnya bertambah terus,” ujarnya.

Kini Pemprov DKI Jakarta siapkan Rusun Nagrak Cilincing, Jakarta Utara dan Rusun Pasar Rumput Setiabudi, Jakarta Selatan untuk menampung pasien Covid-19 tanpa gejala.

Pengawasan di sana dilakukan bersama Polri dan TNI.

“Vaksin juga ditingkatkan, kita rata-rata di atas 100.000 per hari bahkan hari Rabu (23/6/2021) kemarin sempat 157.000 vaksinasi per hari,” ucapnya.

Meski begitu, kata Anies, upaya itu semua belum bisa menahan laju pertumbuhan kasus.

Tingkat positivity rate di Jakarta di atas 30 persen, padahal idealnya di bawah lima persen.

Kemudian keterisian rumah sakit idealnya di bawah 60 persen, tetapi keterisian rumah sakit sekarang sampai 90 persen.

Lalu pemakaman dengan protap Covid-19 juga masih tinggi, dan peningkatan kasus di kalangan anak-anak juga tinggi.

Bahkan dengan varian baru ini, penularannya menjadi lebih cepat.

Karena itulah, Anies meminta agar masyarakat tetap mematuhi prokes dan tetap berada di rumah saat akhir pekan.

“Saya ingin ingatkan kepada kita semua, yuk kita sama-sama sadari bahwa virus ini masih ada di sekitar kita."

"Penularannya lebih cepat dan lebih banyak lagi saudara-saudara kita yang terpapar,” katanya.

“Dengan situasi itu, saya ingin anjurkan pada semua yuk besok di rumah saja, hari Sabtu dan Minggu kecuali ada keperluan mendesak,” tambahnya.

Baca juga: Anies Baswedan Keluarkan Peraturan PPKM Mikro Terbaru, Perkantoran Paling Terdampak

Diketahui, jumlah pasien Virus Corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 18.872 orang, per Jumat (25/6/2021).

Sehingga, hari ini total ada 2.072.867 kasus positif.

Hal itu seperti dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id.

Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 8.557 orang, sehingga total pasien sembuh ada 1.835.061 orang.

Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 422 orang, sehingga total ada 56.371 pasien Covid-19 yang meninggal.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang dengan judul Hina Gubernur Anies Baswedan di Twitter, Komisaris Askrindo Kemal Arsjad Menyesal dan Minta Maaf, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2021/06/28/hina-gubernur-anies-baswedan-di-twitter-komisaris-askrindo-kemal-arsjad-menyesal-dan-minta-maaf.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved