Berita Nasional Terkini
Kondisi Terbaru Anies Baswedan 1,5 Hari Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca, Terpaksa Minum Paracetamol
Simak kondisi terbaru Anies Baswedan 1,5 hari usai disuntik vaksin AstraZeneca, terpaksa minum Paracetamol
TRIBUNKALTIM.CO - Tak hanya memantau jalannya vaksinasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menjadi peserta yang mendapatkan vaksin.
Anies Baswedan disuntik menggunakan vaksin AstraZeneca.
Gubernur DKI pun menceritakan hal yang dialaminya usai menerima suntikan vaksin Covid-19, tersebut.
Seperti beberapa peserta vaksin lainnya, Anies Baswedan juga mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI.
Akibat hal ini, Anies Baswedan terpaksa harus mengonsumsi Paracetamol.
Kejadian pasca-vaksin ini dialami Gubernur DKI sekitar 1,5 hari.
Baca juga: Akhirnya Kemal Arsjad Klarifikasi, Terungkap Alasan Berkata Kasar ke Anies Baswedan Soal Covid-19
Diketahui, Pemerintah saat ini menggencarkan program vaksinasi untuk menciptakan herd immunity terhadap Virus Corona.
Vaksinasi juga disebut efektif menangkal Virus Corona varian delta yang berasal dari India.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjalani vaksinasi dosis pertama menggunakan vaksin AstraZeneca pada Senin (26/6/2021).
Dia divaksin enam bulan lebih sejak dinyatakan terpapar Covid-19 pada awal Desember 2020.
"Tadi di lokasi vaksinasi beberapa teman jurnalis tanya apakah sudah vaksin?
Ya, alhamdulillah saya juga sudah divaksin.
Pengalaman saya adalah vaksin dengan Oxford-AstraZeneca," kata Anies Baswedan dalam unggahan di akun Instagram-nya @aniesbaswedan, Senin.
Anies Baswedan menceritakan, setelah disuntik vaksin, dia mengalami rasa pegal dan gejala flu ringan.
Dia menyebutkan, gejala itu hanya berlangsung selama 1,5 hari.
"Kira-kira mirip dengan gejala flu, tapi tanpa pilek dan batuk.
Cukup minum paracetamol yang memang diberikan saat vaksin, alhamdulillah ketidaknyamanan itu berkurang.
Itu berlangsung kira-kira selama 1,5 hari, sesudah itu semua gejala hilang dan kembali seperti biasa," ucap Anies Baswedan.
Ada beragam gejala ringan yang mengiringi vaksinasi Covid-19.
Namun Anies Baswedan meminta agar masyarakat tidak takut untuk ikut vaksinasi Covid-19.
"Vaksinasi salah satu ikhtiar kita menjaga diri dan orang-orang terdekat yang kita sayangi," kata dia.
Proses vaksinasi di Jakarta terus berlangsung dengan target yang disasar sebanyak 8.815.157 orang.
Saat ini, sebanyak 4.105.009 orang (46,6 persen) telah menerima dosis pertama vaksin, dan sebanyak 1.912.914 orang (21,7 persen) telah mendapat vaksin dosis kedua.
Baca juga: Sindiran Telak Politikus PDIP ke Anies Baswedan di Paripurna HUT 494 Jakarta, Singgung Pilpres 2024
Kasus Baru Covid-19 Pecah Rekor
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ungkap, kini gelombang kedua pandemi Covid-19 masih tinggi di Ibu Kota.
Bahkan penambahan kasus harian Covid-19 berada di posisi rekor sejak pandemi menyerang Jakarta pada Maret 2020 lalu.
“Kita tahu Jakarta masih dalam kondisi belum yang baik. Pandemi gelombang kedua ini masih melanda Jakarta,” kata Anies Baswedan yang dikutip dari akun Instagram miliknya @aniesbaswedan pada Jumat (25/6/2021).
“Kemarin hari Kamis (24/6/2021) Jakarta mengalami rekor kasus harian tertinggi sampai ada 7.505 kasus baru yang dilaporkan hari itu,” tambah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini.
Anies Baswedan mengatakan, untuk penambahan kasus pada Jumat (25/6/2021) ini masih tetap tinggi, meski angkanya lebih rendah dari hari sebelumnya.
Pada Jumat (25/6/2021) kasus aktif Covid-19 bertambah hingga 6.934 orang.
“Kasus aktif itu artinya jumlah orang yang sudah terkonfirmasi positif, sedang isolasi mandiri atau sedang isolasi di rumah sakit dan belum dinyatakan negatif."
"Jumlah kasus aktif itu lebih dari 40.000 di Jakarta, dan angkanya masih naik,” ujar Anies.
Menurut Anies Baswedan kasus aktif gelombang kedua ini lebih besar dibanding gelombang pertama pada awal Februari 2021 lalu.
Saat itu jumlah kasus aktif mencapai 27.000 orang, namun sekarang tembus 40.000 orang.
Di sisi lain, Anies Baswedan ungkap pemerintah berjuang keras untuk mengamankan dan memastikan keselamatan warga melalui penguatan 3T yaitu, testing, tracing dan treatment.
Bahkan, kata dia, tingkat pengetesan di Jakarta sudah naik 13,5 kali lipat dari standar WHO yaitu 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen).
“Kalau dihitung proporsi Indonesia, kira-kira 45-50 persen dari testing di Indonesia itu dilakukan di Jakarta,” ungkapnya.
Selain itu, kapasitas rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19 juga terus ditambah lebih tinggi dibanding pandemi gelombang pertama.
Bahkan saat ini, kata Anies Baswedan, Pemprov DKI sudah harus memakai tenda darurat di halaman depan rumah sakit.
“Jadi kalau kapasitasnya sudah terbatas, warga datang harus diperiksa bisa pakai tenda itu,” imbuhnya.
Anies Baswedan tak dapat membayangkan, bilamana dua pekan lalu pemerintah tidak menambah kapasitas rumah sakit.
Dia memprediksi, tempat tidur di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 bakal penuh 100 persen pada pekan lalu.
“Tapi alhamdulillah dengan adanya penambahan yang luar biasa, sejauh ini masih bisa tertangani."
"Tapi penambahan itu seperti berlomba, di satu sisi kita menambah kapasitas rumah sakit, isolasi tapi juga jumlah kasusnya bertambah terus,” ujarnya.
Kini Pemprov DKI Jakarta siapkan Rusun Nagrak Cilincing, Jakarta Utara dan Rusun Pasar Rumput Setiabudi, Jakarta Selatan untuk menampung pasien Covid-19 tanpa gejala.
Baca juga: Innalillahi, Tertular Covid-19 Saat Hamil, Liza Putri Noviana Nakes Wisma Atlet Gugur, Suami Perawat
Pengawasan di sana dilakukan bersama Polri dan TNI.
“Vaksin juga ditingkatkan, kita rata-rata di atas 100.000 per hari bahkan hari Rabu (23/6/2021) kemarin sempat 157.000 vaksinasi per hari,” ucapnya.
Meski begitu, kata Anies, upaya itu semua belum bisa menahan laju pertumbuhan kasus.
Tingkat positivity rate di Jakarta di atas 30 persen, padahal idealnya di bawah lima persen.
Kemudian keterisian rumah sakit idealnya di bawah 60 persen, tetapi keterisian rumah sakit sekarang sampai 90 persen.
Lalu pemakaman dengan protap Covid-19 juga masih tinggi, dan peningkatan kasus di kalangan anak-anak juga tinggi.
Bahkan dengan varian baru ini, penularannya menjadi lebih cepat.
Karena itulah, Anies meminta agar masyarakat tetap mematuhi prokes dan tetap berada di rumah saat akhir pekan.
“Saya ingin ingatkan kepada kita semua, yuk kita sama-sama sadari bahwa virus ini masih ada di sekitar kita."
"Penularannya lebih cepat dan lebih banyak lagi saudara-saudara kita yang terpapar,” katanya.
“Dengan situasi itu, saya ingin anjurkan pada semua yuk besok di rumah saja, hari Sabtu dan Minggu kecuali ada keperluan mendesak,” tambahnya.
Diketahui, jumlah pasien Virus Corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 18.872 orang, per Jumat (25/6/2021).
Sehingga, hari ini total ada 2.072.867 kasus positif.
Hal itu seperti dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id.
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 8.557 orang, sehingga total pasien sembuh ada 1.835.061 orang.
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 422 orang, sehingga total ada 56.371 pasien Covid-19 yang meninggal.
(*)
Artikel ini telah tayang dengan judul "Anies Ceritakan Alami Flu Ringan Setelah Disuntik Vaksin AstraZeneca", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/29/08380731/anies-ceritakan-alami-flu-ringan-setelah-disuntik-vaksin-astrazeneca.