MotoGP
Maverick Vinales Tamat Bersama Yamaha di MotoGP 2021, Rossi Intip Peluang, Beri Tawaran Menggiurkan
Maverick Vinales tamat bersama Yamaha di MotoGP 2021, Valentino Rossi intip peluang, beri tawaran menggiurkan.
Penyebab perpisahan kedua tim ditengarai akibat ketidakcocokan dalam kerja sama mereka yang sudah terjalin selama lima tahun.
Maklum, Yamaha sudah menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk menggaji Vinales sebagai salah satu pembalap top.
Mereka juga sudah mengganti kepala kru Vinales sebanyak tiga kali, namun prestasi rider asal Spanyol itu masih minim.
Bahkan kalah jauh dari rekan setim barunya, Fabio Quartararo yang dalam 11 bulan sudah mengantongi 7 gelar juara (termasuk saat masih di Petronas Yamaha).
Baca juga: Update Bursa Transfer Liga Italia, AC Milan Incar The Next Shevchenko di Laga Swedia vs Ukraina
Di sisi lain, Vinales sendiri rupanya tak nyaman dengan cara kerja di tim berlogo garpu tala itu.
Seperti yang pernah ia bilang bahwa ia selalu dipaksa melihat dan meniru data dan pengaturan pembalap lain yang tidak sesuai dengan gaya balapnya.
Terlepas dari itu, kini masa depan Vinales jadi pertanyaan.
Belakangan ia mulai terus dirumorkan dekat dengan Aprilia karena tim asal Noale, Italia itu adalaah satu-satunya tim pabrikan yang masih berpeluang menerimanya.
Namun di sisi lain, ada rumor baru yang berkembang di mana Vinales bisa saja justru mendapat tawaran dari Valentino Rossi, mantan rekan setimnya di Yamaha.
"Valentino Rossi bisa menjadi penyelamat untuk (Vinales) dalam melanjutkan kariernya di MotoGP dengan timnya VR46," demikian tulis spekulasi GPOne Italia.
Apabila Vinales gabung VR46, bukan tak mungkin dia bisa berduet dengan adik Rossi, Luca Marini.
Sebuah hubungan mutualisme yang saling menguntungkan.
Skenario tersebut bukan tak mungkin terjadi, karena hubungan Rossi dan Vinales sejak masih jadi rekan setu tim di Yamaha bisa dikatakan cukup baik dan tidak banyak selisih.
Dan Ducati sebagai pemasok motor VR46 juga bisa mengambil manfaat, mendapatkan data dari Vinales untuk tim satelitnya.
Baca juga: Bela BEM UI, Faisal Basri Sorot Rektor UI, Dosen Takut Kerasnya Politisasi di Universitas Indonesia