Virus Corona di Balikpapan
Pasien Covid-19 Antre di UGD, RSKD Balikpapan Tambah Blok Ruang Isolasi dan ICU, Perawat Terbatas
Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo atau RSKD Balikpapan memutuskan menambah ruang isolasi dan ICU Covid-19.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo atau RSKD Balikpapan memutuskan menambah ruang isolasi dan ICU Covid-19.
Rumah sakit rujukan milik pemerintah Provinsi Kaltim itu menambah satu blok ruang isolasi dengan jumlah 30 tempat tidur.
Juga menambah satu blok baru ruang Intensive Care Unit (ICU) Covid-19 dengan jumlah 14 tempat tidur.
Semua ruangan baru yang dibuka kembali, dilengkapi dengan ventilator sebagai standar operasional ruang isolasi Covid-19.
Hal tersebut dilakukana guna memenuhi kebutuhan penanganan atas melonjaknya pasien terpapar Covid-19 di Balikpapan.
Baca juga: Gubernur Isran Noor Curhat tak Bahagia, Kasus Covid-19 di Kaltim Naik Drastis
"Saya ditelpon Provinsi untuk mengupayakan penanganan. Akhirnya kita membuka kembali blok baru," ujar Direktur RSKD, Edy Iskandar, Selasa (29/6/2021).
Sebelumnya, RSKD Balikpapan sempat tak bisa menerima pasien terkonfirmasi positif Covid-19 lantaran kondsinya yang penuh.
Bahkan, sempat terjadi antrean pasien Covid-19 di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) untuk bisa masuk mendapatkan ruang perawatan.
"Jadi saat ini ruang rawat inap kita sulap menjadi ruang isolasi. Ini pun sudah kembali full," kata laki-laki yang juga merupakan Ketua Persi Kaltim itu.
Kendati ruang isolasi di rumah sakit kembali bertambah, namun masih ada kendala lain yang harus dihadapi RSKD.
Baca juga: Kasus Covid-19 Balikpapan Meningkat, Penyekatan di Perbatasan Samarinda Kembali Diberlakukan
Yakni perawat yang terbatas. Terlebih, ada 20 tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut yang saat ini masih menjalani isolasi mandiri.
Untuk itu, manajemen RSKD kembali memutuskan untuk merekrut 30 perawat untuk menjadi tenaga kontrak di ruang isolasi Covid-19.
"Yang jelas saat ini kami masih memanfaatkan tenaga perawat yang ada. Akan kita atur seminimal mungkin untuk fokus menangani Covid," tuturnya.