Virus Corona
Anak-anak Rentan Terpapar Covid-19 Varian Delta, Inilah Gejala Utama yang Harus Diwaspadai
Adanya virus corona varian Delta yang lebih menular semakin menaikkan kewaspadaan kita, terutama dalam mengawasi anak-anak.
Hasil positif (Covid-19) berarti anak dan semua orang di rumah harus isolasi selama 10 hari.
Tertularnya Covid-19 pada anak-anak umumnya dapat diperkirakan tidak terlalu parah dibandingkan pada orang dewasa – bahkan jika anak Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Saat pilek, apakah anak-anak perlu dites Covid-19?
Panduan menyatakan, meskipun gejala flu atau pilek, harus diwaspadai.
Jika anak menunjukkan gejala pilek biasa, Anda tidak perlu melakukan tes Covid-19.
Hal yang sama berlaku untuk anak-anak yang mulai mengalami batuk ringan atau pilek biasa.
Jika menunjukkan tanda-tanda demam, harus ditangani lebih serius sekaligys sebagai alasan untuk menahan mereka di rumah dan menjalani tes virus corona.
Kementerian Kesehatan Ungkap 2 Faktor Meningkatnya Kasus Covid-19 pada Anak
Sebelumnya diberitakan, Jubir Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ada dua faktor meningkatnya kasus Covid-19 pada anak-anak.
Yakni protokol kesehatan sudah semakin kendor saat orang tua mulai mengajak anaknya pergi ke mall dan orang tua kurang disiplin pada upaya pencegahan Covid-19.
Sementara untuk vaksin pada anak, Siti mengatakan pihaknya masih memerlukan uji klinis vaksin pada anak dan menunggu keputusan dari WHO.
Baca juga: NEWS VIDEO Ciri-ciri Covid Varian Delta dan Gejala Covid-19 Paling Umum
Selain Kemenkes, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga mengimbau orang tua berperan aktif dan tidak mengabaikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona kepada anak.
Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati, mengingatkan saat ini kasus Covid-19 pada anak mulai meningkat.
Sehingga peran aktif orang tua dalam mencegah anak terpapar virus sangat dibutuhkan.
Semisal tidak membawa anak bepergian ke luar rumah, menyiapkan kegiatan alternatif agar anak tidak keluar rumah.