Virus Corona di Tana Tidung
Pembelajaran Tatap Muka SD dan SMP di Tana Tidung pada 12 Juli 2021, tapi Ada Syaratnya
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka serentak bagi sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Tana Tidung.
Penulis: Risnawati | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANA TIDUNG - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka serentak bagi sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara, segera dilaksanakan pada 12 Juli 2021.
"Kita juga sudah melakukan simulasi," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tana Tidung, Andi Prasetyo kepada TribunKaltim.co pada Senin (5/7/2021).
Bahkan dia sampaikan, pembelajaran tatap muka di Tana Tidung bukanlah pertama kalinya dilakukan sejak pandemi Covid-19 menyebar di Tana Tidung.
Mengingat, sejak 8 April 2021 lalu, Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, telah membuka pembelajaran secara tatap muka itu.
Baca juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka pada Juli, Guru SMAN 1 Tanjung Selor Mulai Divaksin Covid-19
Itu belum dibuka serentak. Nanti 12 Juli itu baru serentak, tapi ada syaratnya.
"Harus ada izin dari Satgas Covid-19, kemudian gurunya sebagian besar sudah divaksin," kata dia.
Diketahui, ada tiga sekolah di Tana Tidung yang belum mendapat rekomendasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka oleh Satgas Penanganan Covid-19 Tana Tidung.
Dua sekolah diketahui berada di Desa Tengku Dacing, Kecamatan Tana Lia.
Baca juga: Penyebaran Cepat, Dinkes Tana Tidung Kirim 9 Sampel Pasien Covid-19 Klaster Maning ke Surabaya
Sedangkan satu sekolah lainnya berada di Desa Sengkong, Kecamatan Sesayap Hilir.
"Dua SD, SDN 003 Tengku Dacing dan SDN 013 Sengkong, dan satu SMPN 4 Tengku Dacing," sebutnya.
Dia menambahkan, ketiga sekolah itu belum mendapat rekomendasi memulai pembelajaran tatap muka, lantaran sarana prasarana yang belum memenuhi.
Karena kan ditinjau sebelum mengeluarkan rekomendasi.
Baca juga: Satu Desa di Tana Tidung Zona Merah Covid-19, Pilkades di Desa Maning Ditunda
Misalnya tempat cuci tangannya belum ada, pembagian rombel, kemudian tidak menyediakan handsanitizer.
Tapi dirinya berharap pihak sekolah segera memenuhi kekurangan-kekurangannya.
"Sehingga bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka juga," tuturnya.