Virus Corona di Balikpapan
Pasien Lebihi Batas, RSKD Balikpapan Terapkan Sistem Buka Tutup IRD
Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo atau RSKD Balikpapan menerapkan sistem buka-tutup layanan Instalasi Rawat Darurat (IRD).
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo atau RSKD Balikpapan menerapkan sistem buka-tutup layanan Instalasi Rawat Darurat (IRD).
Direktur Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo, Edy Iskandar mengatakan kondisi dalam ruang darurat RSKD melebihi kapasitas.
Sehingga, pihak Manajemen Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo, tidak menerima dan melayani pasien dikarenakan penuh.
"Iya benar, IRD terpaksa menerapkan sistem buka tutup. Jika pasien penuh melebihi kapasitas dan kemampuan pelayanan, maka ruangan ditutup dulu," katanya.
Baca juga: RSKD Balikpapan Penuh, RSUD Beriman Diproyeksi Jadi RS Khusus Covid-19
Edy menjelaskan pasien yang baru datang diarahkan ke rumah sakit lain agar mendapatkan penanganan medis.
“Pasien yang akan masuk diarahkan ke rumah sakit lain, sehingga belum ada antrean karena kami sudah publikasikan,” ujarnya.
Langkah tersebut diambil agar para tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan kepada pasien dengan maksimal.
Yakni sesuai standar pencegahan penyakit infeksi. Selain itu, juga menjaga agar tenaga kesehatan agar kelelahan dalam bekerja.
Baca juga: Pasien Covid-19 Menumpuk, RSKD Balikpapan Berencana Tutup Layanan UGD
Sebagai informasi, saat ini pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di RSKD Kanujoso sebanyak 250 orang.
Jumlah tersebut sudah melebihi dari kapasitas ambang batas pelayanan yang dimiliki RSKD. Begitu juga di ICU, ada sebanyak 30 pasien.
“Semua full, tapi kami akan mempertimbangkan, jika ada pasien yang benar-benar emergency diterima,” pungkasnya.