Berita Nasional Terkini
Anies Baswedan Murka, Pecat dan Copot Langsung Seragam 8 Petugas Dishub, Nongkrong Saat PPKM Darurat
Anies Baswedan murka, pecat dan copot langsung seragam 8 petugas Dishub, nongkrong saat PPKM Darurat
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta murka dengan adanya 8 anggota Dishub yang nongkrong di warkop saat PPKM Darurat.
Tak hanya memecat, Anies Baswedan diakabrkan akan mencopot langsung seragam petugas Dishub tersebut.
Diketahui, video beberapa anggota Dishub yang nongkrong saat bertugas di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat, viral.
Sebelumnya, Anies Baswedan juga bertindak tegas terhadap perusahaan yang memaksa karyawannya masuk kantor saat PPKM Darurat.
Diketahui, kasus aktif Covid-19 di Jakarta sudah lebih dari 100 ribu kasus.
Kapasitas fasilitas kesehatan untuk menangani pasien Covid-19 juga terus ditambah.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Tembus 100 Ribu, Anies Tak Bisa Berbuat Banyak, Kewenangan Terkunci di Luhut
Anies Baswedan sendiri berulang kali mengingatkan warganya untuk patuh protokol kesehatan.
Sekadar informasi, pertambahan kasus baru Virus Corona di Jakarta berkisar 10 ribu per hari.
Dilansir dari Wartakota.com Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal memecat delapan oknum personel Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada Jumat (9/7/2021), akibat nongkrong di warung kopi saat kebijakan PPKM darurat berlangsung.
Bahkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu dikabarkan bakal melepas seragam dinas mereka di Balai Kota DKI Jakarta pada pukul 15.30.
Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Chaidir.
Kata dia, saat ini surat keputusan (SK) pemecatan delapan oknum yang berstatus sebagai pegawai kontrak itu sedang dibuat.
“Kelihatannya mau diacarain untuk pemecatan mereka. Nanti saja ya, kalau mau jelasnya di Balai Kota, jam setengah 4 acara pelepasan.
Delapan orang itu dicopot sama pak Gubernur,” ujar Chaidir saat dikonfirmasi pada Jumat (9/7/2021).
Menurut Chaidir, mereka dipecat karena melanggar ketentuan saat PPKM darurat berlangsung.
Pada Kamis (8/7/2021) pukul 21.00, mereka bukannya mengikuti apel di Polda Metro Jaya, justru nongkrong bareng di warkop di sekitar Senayan, Jakarta Pusat.
Dia mengatakan, perbuatan mereka dinilai sebagai pelanggaran berat karena mengabaikan ketentuan PPKM darurat.
Apalagi sebagai aparatur sipil negara (ASN), harusnya mereka memberi contoh kepada warga Jakarta, bukan justru melakukan pelanggaran PPKM.
“(Pemecatan) ini biar semua pada tahu, orang lagi PPKM kok sebagai petugas malah melanggar.
Aturan tuh mereka jadi contoh,” imbuhnya.
Seperti diketahui, sebuah video berdurasi 44 detik sempat viral di media sosial karena menampilkan sejumlah personel Dishub DKI yang sedang nongkrong di warkop.
Dalam video tersebut juga tertulis keterangan yang berisi :
“Masyarakat nongkrong dibubarin. Ini Dishub asik nongkrong ngopi-ngopi cantik!!!! Di mana keadilannya”.
“Kita-kita orang nggak boleh nongkrong, kita dibubarin, ini sudah jam 9 malam, ini saya rekam.
Kemarin pedagang kita ada yang disemprot, ini ramai ini mobil motor saya videoin,” kata perekam video tersebut.
6 Skenario Anies Baswedan
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyiapkan skenario bila kasus aktif Covid-19 di Jakarta meledak hingga 100.000 orang.
Hingga Jumat (2/7/2021), kasus aktif Covid-19 di Jakarta menembus 78.531 orang.
Ledakan kasus itu dapat terjadi bila pemerintah tidak melakukan pengetatan dalam waktu segera.
Prediksi Pemprov DKI Jakarta, kasus aktif 100.000 dapat terjadi antara tanggal 6-10 Juli 2021.
Anies Baswedan memaparkan, skenario pertama yang disusun Pemprov DKI adalah menjadikan RS kelas A sepenuhnya khusus untuk ICU Covid-19.
Baca juga: Prediksi Anies Baswedan Soal Covid-19 Terbukti, Pernah Diurai ke Luhut Pandjaitan, Tanggalnya Akurat
Kedua, RSDC Wisma Atlet dikhususkan untuk penanganan pasien dengan gejala berat-sedang.
Ketiga, rusun diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien gejala ringan.
Keempat, mengubah stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat kritis.
RS ini nantinya diusulkan dalam satu manajemen RSDC Wisma Atlet yang dikelola Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Skenario kelima, Pemprov memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi, termasuk penambahan tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta.
Skenario terakhir atau keenam adalah memastikan ketersediaan oksigen, APD, alat kesehatan dan obat-obatan.
“Saat ini ada stadion, gedung-gedung konvensi, JI-EXPO nanti akan dipakai bisa dipakai menampung 24.000 orang di situ.
Rusun sekarang digunakan dan pemanfaatannya luar biasa cepat,” kata Anies Baswedan yang dikutip dari YouTube Pemprov DKI pada Sabtu (3/7/2021) dini hari.
Prediksi Anies BAswedan Tepat
Dilansir dari Wartakota.com, kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota akhirnya menembus di angka 100.000 lebih.
Hal ini sebagaimana prediksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat rapat koordinasi (rakor) dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan pada Jumat (2/7/2021) lalu.
Saat itu, Anies Baswedan memprediksi kasus aktif di Jakarta bisa tembus di angka 100.000 antara tanggal 6-10 Juli 2021.
Kini pada Rabu (7/7/2021), kasus aktif menembus 100.062 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, pada Rabu (7/7/2021) petugas telah melakukan tes PCR sebanyak 40.566 spesimen.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 24.399 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 9.366 positif dan 15.033 negatif.
“Selain itu, dilakukan juga tes Antigen hari ini sebanyak 5.418 orang dites, dengan hasil 1.146 positif dan 4.272 negatif.
Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR,” kata Dwi berdasarkan keterangannya pada Rabu (7/7/2021).
Dwi mengatakan, sebanyak 100.062 yang terkonfirmasi positif saat ini, ada yang menjalani isolasi mandiri di rumah, isolasi di fasilitas yang disediakan pemerintah, maupun dirawat di RS rujukan Covid-19.
Sementara untuk kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai sekarang mencapai 610.303.
Rinciannya, 501.199 orang sembuh, 100.062 orang masih dinyatakan positif dan 9.042 orang meninggal dunia.
“Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 40,7 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 13,3 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen,” ujarnya.
Sementara itu, proses vaksinasi juga masih terus berlangsung.
Untuk Vaksinasi Program, total dosis pertama saat ini sebanyak 5.072.833 orang (57,5 persen), dengan jumlah yang divaksin dosis pertama pada hari ini sebanyak 163.157 orang.
Sedangkan total dosis kedua kini mencapai 1.943.092 orang (22 persen), dengan jumlah yang divaksin dosis kedua hari ini sebanyak 4.989 orang.
Lebih lanjut, capaian vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun, untuk dosis pertama telah dilakukan sebanyak 3,7 persen.
Sedangkan warga usia 18-59 tahun, untuk dosis pertama telah didistribusikan sebanyak 56,1 persen dan vaksinasi dosis kedua sebanyak 17,8 persen.
Sedangkan, pada kelompok lansia, vaksinasi dosis pertama telah didistribusikan sebanyak 65,8 persen dan vaksinasi dosis kedua sebanyak 58,7 persen.
“Sementara vaksinasi gotong royong, untuk dosis pertama telah diberikan kepada 100.685 orang dan dosis 2 sebanyak 39.077 orang,” katanya. (*)