Virus Corona
Inilah Penyebab Singapura Tak Akui Warganya yang Gunakan Vaksin Sinovac, Berbeda dengan Indonesia
Tidak semua negara mengakui penggunaan vaksin sinovac sebagai vaksin Covid-19, salah satunya tetangga Indonesia di Asia Tenggara, Singapura
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Ikbal Nurkarim
TRIBUNKALTIM.CO - Tidak semua negara mengakui penggunaan vaksin sinovac sebagai vaksin Covid-19, salah satunya tetangga Indonesia di Asia Tenggara, Singapura.
Berbeda dengan Indonesia yang menjadikan vaksin sinovac sebagai vaksin Covid-19, Singapura malah tidak memasukan vaksin sinovac sebagai program vaksinasi nasional.
Jadi, walaupun warga menggunakan vaksin sinovac, tidak akan dianggap oleh pemerintah Singapura.
Dilansir Reuters, Rabu (7/7/2021), Kementerian Kesehatan Singapura saat ini hanya mencatat orang-orang yang divaksin dengan vaksin Moderna dan Pfizer- BioNTech.
"Angka vaksinasi nasional hanya mencerminkan mereka yang divaksinasi di bawah program vaksinasi nasional," kata Kementerian Kesehatan Singapura, dilansir dari Surya.co.id.
Baca juga: LOGIN pedulilindungi.id untuk Cek Sertifikat Vaksin ke 2 & Sertifikat Vaksin ke 1, Siapkan Nomor HP
Kementerian Kesehatan Singapura menambahkan, vaksin sinovac bukan bagian dari program vaksinasi nasional Singapura.
Penerima vaksin sinovac juga tidak dibebaskan dari peraturan bebas tes Covid-19 sebelum menghadiri acara tertentu atau memasuki beberapa tempat.
Hanya mereka yang telah menyelesaikan vaksinasi lengkap dengan Moderna atau Pfizer yang dibebaskan dari tes Covid-19 untuk menghadiri acara tertentu atau memasuki beberapa tempat.
Kendati demikian, Singapura tetap mengizinkan pemakaian vaksin sinovac di klinik-klinik swasta khusus, setelah persetujuan penggunaan darurat oleh WHO.
Sekitar 3,7 juta orang, atau sekitar 65 persen dari populasi “Negeri Singa”, telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Pfizer- BioNTech atau Moderna.
Kedua vaksin tersebut telah menunjukkan tingkat efikasi lebih dari 90 persen dalam uji klinis.
Baca juga: Cara Mudah Unduh Sertifikat Vaksinasi Melalui Laman Pedulilindungi.id, Login dan Masukkan Nomor HP
Direktur Layanan Medis Singapura Kenneth Mak mengatakan penyebab tidak dimasukkan sinovac dalam program vaksin nasional aalah adanya bukti dari negara lain yang menunjukkan ada orang yang masih terinfeksi virus corona meski sudah diberi vaksin sinovac.
"Ada risiko yang signifikan dari terobosan vaksin," katanya.
Vaksinasi Anak Pertama kali Dilakukan Provinsi DKI Jakarta
Provinsi DKI Jakarta menjadi yang pertama di Indonesia yang menggelar vaksinasi Covid-19 untuk anak.
Ini dinilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai hari bersejarah.
Dirinya berharap dengan adanya vaksinasi ini anak-anak bisa terlindungi dari Covid-19.
Gubernur DKI Anies: Hari Bersejarah, 1 Juli 2021 Anak di Jakarta Mulai Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Sasar 400 Pelayan Publik, Giliran Pimpinan OPD dan Pegawai di Malinau Disuntik vaksin sinovac
Memasuki kuartal ketiga tahun 2021, DKI Jakarta membuat sejarah baru.
Jakarta jadi provinsi pertama yang menyelenggarakan kegiatan vaksinasi jenis Sinovac untuk anak-anak usia 12-17 tahun, di SMAN 20, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Kamis( 1/7).
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan rasa syukur karena ikhtiar Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan kick off vaksinasi tersebut berhasil dilakukan.
Sebelumnya, proses ini juga sudah melewati proses pengkajian dengan tim kesehatan, sekaligus telah melaksanakan uji kelayakan vaksin jenis Sinovac bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM), agar sesuai dosisnya bagi anak-anak.
"Pagi hari ini tanggal 1 Juli 2021, anak-anak di DKI Jakarta sudah mulai mendapatkan vaksinasi. Alhamdulillah kita bersyukur bahwa ikhtiar kita untuk melindungi setiap anak bangsa selalu diberikan kemudahan oleh Allah SWT. Pada 1 Juli ini menandai babak baru, kita ingin anak-anak selamat, sehat, bisa bersekolah kembali, mampu meraih masa depan yang bisa lebih baik dari kita semua," ujar Gubernur Anies.
Baca juga: Lapas Klas IIA Tenggarong Surati Dinkes Kukar, Minta Vaksinasi Warga Binaan
Gubernur mengatakan bahwa pada masa pandemi ini, keselamatan adalah nomor satu, dan yang utama.
Oleh karena itu, begitu pemerintah mengizinkan melalui BPOM untuk penggunaan vaksin bagi anak-anak, Pemprov DKI Jakarta langsung bergerak cepat.
Sehingga, momen awal Juli 2021 ini sangat penting bagi para orang tua di Jakarta untuk memastikan keselamatan putra-putrinya.
"Anak-anak kita harus terlindungi, terbebaskan dari wabah COVID-19 ini, dan mereka harus mengambil masa depan yang lebih baik. Karena itu saya mengajak kepada semua orang tua di manapun berada, mari lindungi anak-anak kita. Apalagi dengan adanya varian baru, yang terbukti banyak mengenai anak-anak, dan kita perlu sekali memastikan anak-anak kita terlindungi, dan tidak menghadapi kondisi sulit akibat keterpaparan dengan virus Sars-Cov2, yang menghasilkan penyakit COVID-19," tambah Gubernur Anies.
Sementara itu, dari 168 jumlah variant of concern (VOC) terdapat 55 yang berdampak keterpaparan pada anak anak usia dari 0-18 tahun di Jakarta.
Maka dari itu, Pemprov DKI menyiapkan regulasi vaksinasi terhadap anak-anak usia 12 hingga 17 tahun dengan menunjukkan KIA atau KTP (bagi pelajar yang sudah memiliki).
Setelah itu anak-anak tersebut akan diskrining oleh petugas kesehatan di lapangan, serta diberikan formulir untuk pendaftaran.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan sebanyak 1,3 juta anak di Jakarta mendapatkan vaksin.
Hal ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat kick vaksinasi anak di SMAN 20 Jakarta.
"Saat ini kita baru vaksin anak usia 12 sampai di bawah18 tahun. Jadi 12-17 yang divaksin. Targetnya seluruh anak di jakarta jumlahnya ada 1,3 juta anak di Jakarta," kata Anies Baswedan, Kamis (1/7/2021).
Baca juga: Singapura tak Percaya vaksin sinovac, Padahal 17 Ribu Warga Sudah Disuntik, Bukan Tanpa Alasan
Dikatakan Anies menjelaskan bahwa pelaksanaan program vaksinasi dengan sasaran anak-anak ini menjadi penting, terutama setelah 1,5 tahun mereka harus belajar jarak jauh, dan tidak bisa berkegiatan dengan teman-teman di sekolah dengan leluasa.
Oleh karena itu, dalam peluncuran vaksinasi ini, sebanyak 100 anak-anak mendapatkan suntikan pertama pada Kamis (1/7) di SMAN 20 Jakarta, dengan tentunya mengantongi izin dari para orang tua untuk divaksinasi.
"Jadilah kita orang tua yang bertanggung jawab dengan melindungi anak-anak kita, dengan menjaga keselamatan anak-anak kita. Semua keluar silahkan nanti mendaftar untuk bisa mengikuti (vaksinasi) yang akan diselenggarakan di semua sekolah-sekolah di Jakarta," kata Anies.
Sementara itu, Kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan program vaksinasi ini nantinya akan terintegrasi dengan sekolah-sekolah, namun tentu anak yang tervaksin juga perlu persetujuan orang tua.
"Kita punya program upaya kesehatan sekolah, punya program bulan vaksinasi anak sekolah sehingga utk anak usia 12-17 tahun kami strateginya memakai berbasis sekolah," katanya.
Dari ratusan anak yang di vaksin ini, semuanya menggunakan vaksin jenis sinovac.
Jika usai 18 tahun ke atas mendapatkan screening mengenai komorbid, dikatakan Widyastuti beberapa pertanyaan pun juga diajukan kepada anak tersebut. (*)