Virus Corona di Balikpapan

Bentuk Satgas Oksigen, Walikota Rahmad Masud Ungkap Kendala Kurangnya Tabung

Pemerintah Kota Balikpapan akan membentuk Satgas Oksigen guna menyikapi kelangkaan pasokan di sejumlah daerah.

TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud memimpin rapat pembentukam Satgas Oksigen guna menyikapi kelangkaan pasokan di sejumlah daerah.TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Pemerintah Kota Balikpapan akan membentuk Satgas Oksigen guna menyikapi kelangkaan pasokan di sejumlah daerah.

Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud mengatakan, kebutuhan oksigen juga sangat dipengaruhi keberadaan tabung oksigen.

Menurutnya, tabung yang dimiliki industri di Balikpapan bisa dikonversi menjadi tabung oksigen dengan melakukan pembersihan hidrotest.

"Sebenarnya dari stok ketersediaan oksigen cukup, tinggal tabungnya saja yang kurang untuk itu saya harap bisa pinjam pakai ke industri," katanya, Sabtu (10/7/2021).

Baca juga: Dirut RSUD Nunukan Sebut Kebutuhan Oksigen Meningkat Jadi 90 Tabung Per Hari

Laki-laki yang kerap disapa RM itu menjelaskan, pihaknya akan menunggu keputusan Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor.

Mengenai struktur daripada adanya Satgas Oksigen yang dibentuk oleh pemerintah Kota Balikpapan dalam menangani pandemi.

Adapun Satgas Oksigen di Kota Balikpapan dibentuk untuk melihat trend kebutuhan oksigen disetiap rumah sakit.

Memastikan pasokan kebutuhan oksigen bagi pasien isolasi mandiri di rumah yang membutuhkan oksigen.

Mendata tabung oksigen yang dimiliki oleh dunia industri.

Juga menginventarisir sumbangan oksigen dari masyarakat denhan melihat skala prioritas di lapangan.

"Sudah akan kita bentuk satgas oksigen, kita menunggu keputusan Gubernur untuk susunannya. Kita sesuaikan struktur dari pemprov," jelasnya.

Baca juga: Tinjau Langsung Ketersediaan Oksigen di Pangkalan, Bupati Berau Klaim Stok Aman

Senada, Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi menyebut Satgas Oksigen dibentuk untuk menginventarisir kebutuhan dan ketersediaan oksigen.

Pihaknya juga akan memastikan jalur pengawalan ketika terjadi urgensi yang membuat pengiriman oksigen terganggu.

"Kita harus tahu seluk beluk oksigen, apakah persedian cukup, ke depan dibuat SOP bagaimana cara pengambilannya," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved