Berita Balikpapan Terkini
Bisnis Mainan Naik Kelas di Balikpapan, Slamet Tendi Manfaatkan Internet untuk Jual Action Figure
Mulai dari produk yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, hingga barang-barang yang umumnya dibeli oleh kolektor.
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Keberadaan internet tak dapat dipungkiri telah membantu kehidupan manusia.
Selain sebagai sumber informasi, internet juga umumnya digunakan sebagai media berjualan.
Jika anda beralih ke situs marketplace, anda akan menemukan banyak sekali jenis barang yang dijual.
Mulai dari produk yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, hingga barang-barang yang umumnya dibeli oleh kolektor.
Slamet Tendi adalah salah satu penjual online action figure asal Balikpapan.
Baca juga: Irfan Destian Kolektor 5.000 Unit Diecast, Koleksinya Pernah Ditawar Teman hingga Rp 500 Juta
Pria kelahiran 1991 ini, memanfaatkan marketplace sebagai lapak untuk berjualan barang yang biasanya dibeli oleh para kolektor tersebut.
Tendi sedari kecil telah akrab dengan mainan ini. Sejak duduk di bangku SD, ia rutin mengoleksi satu per satu action figure superhero favoritnya.
"Zaman itu belum ada yang namanya gadget, jadi satu-satunya hiburan adalah mainan. Saat itulah saya pertama kali berkenalan dengan action figure," kenangnya.
Kendati demikian, ia mengaku untuk membeli action figure saat itu tidaklah semudah sekarang.
Sehingga setiap action figure yang dimilikinya, ia kumpul dan simpan hingga bertahun-tahun.
Di sinilah awal mula kecintaannya akan aktivitas mengoleksi mainan karakter tersebut tumbuh.
"Mengoleksi action figure ini juga jadi ajang untuk menyimpan memori masa kecil. Karena ada beberapa karakter yang sudah tidak diproduksi lagi baik dalam bentuk action figure atau film," ujarnya.
Untuk anggaran, Tendi menjelaskan jika hal itu tergantung dengan karakter dan ketersediaan action figure yang diincar.
"Tapi kalau untuk saya pribadi, anggaran sekitar 100 ribu rupiah hingga 2 juta rupiah per karakter," ungkapnya.
Hingga saat ini, pria lulusan SMA Katolik Adisucipto Balikpapan ini telah memiliki lebih dari 100 buah action figure.
Mengingat banyaknya koleksi yang ia punya, Tendi pun memutuskan untuk menjual beberapa koleksinya melalui marketplace.
Adapun bisnis ini telah ia lakoni beberapa tahun terakhir.
"Biasanya yang saya jual adalah koleksi yang sudah tidak pernah dimainkan atau dipakai untuk keperluan foto. Terkadang kalau lagi BU alias butuh uang untuk ikut preorder action figure lain, maka beberapa action figure lama akan saya jual," katanya sambil berkelakar.
Meskipun kegiatan tersebut semata-mata dilakukan untuk mengisi waktu dan mengurangi jumlah action figure yang tidak terpakai, ternyata Tendi mampu meraih penjualan hingga Rp 2 juta per bulan.
Baca juga: Bahan Uang Koin Rp 1000 Bergambar Kelapa Sawit, Pesan Kolektor: Lebih Banyak Membaca Literatur
"Pasar Balikpapan untuk produk action figure masih terbilang kurang berpotensi. Kebanyakan pembeli action figure saya juga berasal dari luar kota. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh action figure yang memang kurang familiar di kalangan masyarakat," kata Tendi.
Selain itu, ia juga mengungkapkan adanya keengganan sebagian besar orang untuk membeli action figure yang memang ia akui harganya relatif tinggi.
"Karena bagi masyarakat secara umum, action figure ini masih masuk kategori mainan anak-anak. Ditambah dengan toko fisik yang jarang sekali menjual action figure, masyarakat pun semakin asing dengan mainan ini," ujarnya.
Mengingat harganya yang cukup mahal, Tendi menyarankan bagi pemula yang ingin membeli, sebaiknya mencari di kolektor.
"Karena biasanya mereka sering melakukan lelang, sehingga harganya bisa lebih miring. Untuk keaslian produk, pembeli bisa melihat review di internet atau Youtube.
Selain itu, di akun marketplace sering kali terdapat testimoni dari pembeli lain. Dari situ kita bisa menilai keaslian produk," jelasnya.
Jika masih ragu untuk membeli di marketplace, anda juga dapat bergabung dengan komunitas action figure, salah satunya adalah Toys Space Balikpapan (TSB).
Di komunitas tersebut, Tendi mengatakan antaranggota cukup sering melakukan penjualan atau barter action figure.
Baca juga: Bahan Uang Koin Rp 1000 Bergambar Kelapa Sawit, Pesan Kolektor: Lebih Banyak Membaca Literatur
Bagi Tribunners yang ingin mencoba peruntungan di bisnis ini, Tendi juga memberikan sedikit tips untuk berjualan action figure.
"Sama seperti bisnis lainnya, hal utama dan paling penting adalah mempelajari pasar. Karena pasar Balikpapan tidak cukup besar, maka peluang untuk bisnis ini adalah dengan mengincar pasar luar kota. Penjualan lewat internet itu sudah sangat membantu. Tinggal bagaimana membuat strategi pengemasan dan promosi yang menarik," kata Tendi.
Cara Merawat Action Figure
Mengingat harganya yang cukup mahal, tentu Tribunners ingin action figure kesayangan tetap awet, bukan? Tendi juga memberikan sedikit trik untuk merawat koleksi action figure anda.
Hal paling utama menurut Tendi adalah menjaga agar action figure terlindung dari debu dan tetap kering.
"Jika tidak ada box transparan, action figure bisa ditaruh di etalase kaca. Karena action figure yang dipajang di luar box atau etalase dalam waktu lama, warnanya akan berubah dan dapat menurunkan harga jika hendak dijual lagi," jelas pria yang menyukai genre musik scremo ini.
Selain itu, ia juga mengatakan action figure sebaiknya dibersihkan paling tidak seminggu sekali.
"Karena mainan ini memiliki banyak detail-detail kecil. Jika jarang dibersihkan, maka debu akan mudah masuk dan menyebabkan action figure jadi lebih sulit untuk dibersihkan," pungkasnya. (*)