Virus Corona di Tarakan
UPDATE Virus Corona di Tarakan, 4 Pasien Covid-19 Meninggal tak Ada Penyakit Bawaan
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, merilis empat kasus meninggal dunia.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, merilis empat kasus meninggal dunia.
Ini disampaikan Juru Bicara (Jubir), Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti pada Senin (12/7/2021) sore.
Dibeberkan dr. Devi, dari empat kasus dilaporkan meninggal dunia, dua di antaranya dilaporkan meninggal dunia di tanggal 11 Juli 2021 pukul 15.00 Wita dan pukul 16.00 Wita.
Keduanya adalah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
Baca juga: Serbuan Vaksin Covid-19, Sasar Anggota Keluarga Personel Lantamal XIII Tarakan
"Keduanya tidak ada riwayat komorbid atau penyakit bawaan," beber dr.Devi dalam rilisnya yang disampaikan ke TribunKaltim.co.
Kemudian dua pasien lainnya dinyatakan meninggal hari ini usai dirawat pagi tadi di RSUD Tarakan.
Dua pasien Covid-19 ini memiliki Riwayat komorbid yakni penyakit Diabetes Melitus (DM).
Empat pasien tersebut yakni Covid 6195 berjenis kelamin laki-laki dan berumur 52 tahun beralamat di Kelurahan Sebengkok, Kota Tarakan.
Baca juga: Kasus Positif Covid Melonjak, Ruang Perawatan dan Isolasi RSUD Tarakan Terisi 30 Persen
Kemudian Covid 9233 berjenis kelami perempuan berusia 37 tahun beralamat di Kelurahan Karang Anyar.
Lalu, Covid 6281 berjenis kelamin laki-laki usia 67 beralamat di Kelurahan Pamusian.
Dan terakhir Covid 6521 berjenis kelamin perempuan berusia 56 tahun beralamat di Kelurahan Kampung Enam.
Kasus Positif Bertambah
Lebih lanjut dikatakan dr. Devi, total hari ini bertambah angka konfirmasi positif harian yakni 47 kasus.
Jumlah kumulatif kasus konfirmasi sebanyak 6.525 orang per hari ini.
Hari ini juga tidak terdapat penambahan kasus konfirmasi yang sembuh.
"Jumlah pasien sembuh sebanyak 6.078 orang sama seperti data kemarin," bebernya.
Baca juga: Rumah Sakit Umum Kota Tarakan Hadapi Pandemi Covid-19, Tersedia 22 Tempat Tidur
Ia menambahkan, kasus suspek yang dipantau saat ini sebanyak 47 orang.
Kasus suspek yaitu orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.
Dan memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara atau wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal.
Orang dengan salah satu gejala atau tanda ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probable Covid-19.
Baca juga: Bandara Juwata dan Pelabuhan di Tarakan Bakal Siapkan Vaksin Covid-19 Gratis Bagi Penumpang
Serta orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
"Tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan," bebernya.
Pemantauan Kontak Erat
Kemudian lanjutnya, jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau saat ini sebanyak 401 orang.
Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi Covid-19.
Ia menjelaskan, yang dimaksud riwayat kontak erat adalah
Kontak tatap muka atau berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.
Baca juga: Baru 50 Persen Pegawai Lapas Klas IIA Tarakan Divaksinasi Covid-19
Kemudian ada bersentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi.
"Seperti bersalaman, berpegangan tangan," urainya.
Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
Lalu ada situasi lainnya yang mengindikasi adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi.
Baca juga: GeNose C19 tak Berlaku Lagi jadi Syarat Perjalanan di Tarakan
Saat ini tidak ada kasus probable yang dirawat.
Kasus Probable yaitu kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS/meninggal dengan gambaran klinis yang menyakinkan Covid-19.
"Belum ada hasil pemeriksaan laboraturium RT-PCR," pungkasnya. (*)