Virus Corona di Kaltara
Antisipasi Learning Loss di Kalimantan Utara, Disdik Siapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka atau PTM dirasa sangat penting bagi perkembangan pendidikan para siswa di Kalimantan Utara
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Budi Susilo
"Ada 5 SMP yang sudah kita mulai, dan ada beberapa SD yang sudah pembelajaran tatap muka terbatas, dan hanya memperbolehkan siswa yang ada izin orang tua boleh masuk kelas," terangnya.
Disdikbud Kaltara Mendukung
Terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka, Kepala Disdikbud Kaltara Teguh Henri Sutanto mengungkapkan sangat mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
"Konsep pembelajaran tatap muka terbatas itu sangat penting dilakukan, karena nyaris hampir satu tahun anak-anak kita tidak bertemu dengan gurunya," ujar Teguh Henri Sutanto.
Menurutnya dengan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka, maka kejenuhan yang selama ini dirasakan oleh siswa dan orang tua murid dalam pembelajaran daring dapat dihilangkan.
"Karena persoalan yang hari ini dirasakan itu, kejenuhan baik dari anak-anak maupun orang tua," katanya.
Baca juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka pada Juli, Guru SMAN 1 Tanjung Selor Mulai Divaksin Covid-19
"Bagi orang tua yang memahami pelajaran anaknya tentu tidak menjadi persoalan, tapi sebagian besar orang tua belum begitu memahami tugas yang diberikan oleh guru kepada anak-anaknya," tambahnya.
Terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka, pihaknya akan mengusulkan agar tiap sekolah menyediakan vitamin bagi siswa.
Tak hanya itu dirinya menekankan tentang pentingnya peran orang tua dalam mengantar jemput anaknya selama pembelajaran tatap muka berlangsung.
"Untuk nanti pembelajaran tatap muka, kami apresiasi usulan terkait penyediaan vitamin di sekolah bagi anak-anak," katanya.
Terkait pembelajaran tatap muka harus ada panduan teknis, seperti saat pulang sekolah siswa juga harus diperhatikan meskipun di sekolah ada pengawasan ketat.
"Jadi orang tua juga berperan antar jemput siswa, ini penting jangan sampai pembelajaran tatap muka ada masalah baru," tambahnya.
Pemetaan Wilayah Mana Saja
Lebih lanjut Teguh mengatakan, Disdikbud Kaltara kini telah memetakan wilayah mana saja yang dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka.
"Kami di Disdik Prov sudah petakan sekolah dan wilayah mana saja yang bisa menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas," katanya.
Seperti di Wilayah 1 atau daerah perkotaan itu kita tunda pembelajaran tatap mukanya.
Untuk Wilayah 2 atau pinggiran kota, itu bisa pembelajaran tatap muka, namun hanya 25 persen.
"Untuk Wilayah 3 atau remote area itu bisa laksanakan pembelajaran tatap muka 50 persen mengingat lokasinya sulit jaringan internet dan listrik," ucapnya.
Kendati mendukung penuh pembelajaran tatap muka, pihaknya tetap mengingatkan mengenai pesebaran kasus Covid-19 di Kalimantan Utara yang masih mengalami peningkatan.
"Tetapi tentu kita harus melihat perkembangan kasus Covid-19, karena hari ini pesebarannya semakin luas dan kasusnya semakin meningkat," tuturnya. (*)