Berita Nasional Terkini
5 Prajurit Paskhas TNI AU Diserang 20 Pria Mabuk, Akibatnya Puluhan Bangunan Terbakar, 1 Meninggal
Lima prajurit dari Paskhas TNI AU yang saat itu tengah bertugas, langsung menegur dan menertibkan sekitar 20 pria yang tengah menenggak minuman keras
TRIBUNKALTIM.CO - Bentrokan berdarah terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua, melibatkan prajurit TNI dan warga.
Usut punya usut, ternyata bentrokan tersebut berawal dari pesta miras yang dilakukan sekelompok pria di runway bandara Moanemani Distrik Kamuu, Kamis (15/7/2021), pukul 17.00 WIT.
Lima prajurit dari Paskhas TNI AU yang saat itu tengah bertugas, langsung menegur dan menertibkan sekitar 20 pria yang tengah menenggak minuman keras.
Namun, sekelompok pria tersebut tidak terima dan marah kepada prajurit yang tengah menjalankan tugasnya itu.
Awalnya lima anggota Paskhas TNI AU yang tengah melaksanakan Tugas itu tak mau meladeni dan tetap tenang.
Baca juga: TNI-Polri Kirimkan Bantuan Sembako untuk Warga Balikpapan yang Terdampak PPKM Darurat
Bahkan mereka memberikan tembakan peringatan ketika 20 pria mabuk miras ini datang bersama para warga yang terprovokasi.
Pasalnya saat itu lima anggota Paskhas TNI AU diserbu dengan senjata tajam seperti, pisau, parang, kapak hingga panah.
Meski berusaha untuk menghindari bentrok, namun menghadapi warga yang sudah diprovokasi, membuat lima anggota Paskhas TNI AU ini tak mampu lagi untuk meredam masa, akibatnya terjadi bentrok.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, bentrok antara 20 pria versus lima anggota Paskhas TNI AU ini sebenarnya dipicu karena sekelompok pria ditegur agar tidak mabuk-mabukan di runway bandara.
Namun mereka tak terima, lalu memprovokasi warga, sehingga terjadi bentrok.
Baca juga: Kisah Atlet Taekwondo Kaltim Cedera Tetap Intens Latihan dalam Menatap PON XX Papua
"Kejadian tersebut berawal pada Kamis 15 Juli 2021, pukul 17.08 WIT, saat pos Satgas Paskhas Pos Moanemani mendapat laporan dari masyarakat bahwa adanya sekelompok orang yang mabuk miras di Runway bandara Moanemani. Lalu anggota Paskhas datang dan menegur," ujarnya, seperti dilansir dari Kompas.com.
Akibatnya, 20 pria mabuk miras ini, tak terima dan tejadi bentrok, hingga ada korban dari kedua belah pihak.
Berikut ini Kronologi, bentrok antara 20 pria mabuk dan 5 anggota Paskhas TNI AU:
Kamis (15/7/2021)
* Pukul 17.00 WIT
Tepatnya Pukul 17.00 WIT, saat pos Satgas Paskhas Pos Moanemani mendapat laporan dari masyarakat bahwa adanya sekelompok orang yang mabuk miras di Runway Bandara Moanemani.
* Pukul 17.25 WIT
Lalu, lima personel Satgas Paskhas yang dipimpin Serka Wartono melakukan peneguran terhadap masyarakat yang mabuk tersebut untuk keluar Runway Bandara melalui jalan setapak.
Kemudian personel bergegas keluar dari dalam Runway dan terdapat sekumpulan masyarakat sekitar 20 orang dengan membawa panah, parang dan batu.
Baca juga: KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya Baku Tembak dengan TNI, Ini yang Dilakukan Jenderal Andika Perkasa
Sekumpulan masyarakat tersebut langsung mengeroyok lima personil Satgas Paskhas.
Personel Satgas Paskhas pun memberikan tembakan peringatan kemudian orang-orang tersebut melarikan diri dan lima personel satgas Paskhas melaksanakan pengunduran.
* Pukul 17.31 WIT
Tetapi, merasa tidak terima ditegur sehingga sekelompok warga tersebut melakukan perlawanan dan sekitar 20 orang lagi ikut menyerang dengan parang dan kapak karena diprovokasi.
"Dari aksi tersebut, terdapat dua Korban dari personel Paskhas, yang kemudian korban dibawa menuju unit pelayanan RSUD, Kampung Kimupugi, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai menggunakan Mobil Ambulans Bandara Moanemani," kata Kabid Humas Polda Papua, Jumat malam (16/7/2021).
* Pukul 19.35 WIT
Namun, dari tempat dan lokasi yang berbeda, massa yang terprovokasi akibat ulah 20 pria mabuk ini, mulai berkumpul di Kampung Ekimanida, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.
* Pukul 20.49 WIT
Sehingga massa mulai melakukan pembakaran bengkel dan warung bakso milik Iwan di Kampung Ekimanida, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.
Jumat (16/7/2021)
* Pukul 04.45 WIT
Lalu pada tanggal 16 Juli 2021 Pukul 04.45 WIT, Massa masih melakukan pembakaran di Kampung Ikabo serta melakukan penjarahan terhadap isi toko dan bangunan.
* Pukul 05.43 WIT
Namun, pasca aksi itu, masyarakat mulai memadamkan api yang ada di Kampung Ikebo dengan menggunakan peralatan seadanya karena terlihat adanya Korban dari kejadian tersebut.
Baca juga: NEWS VIDEO Egianus Kogoya Pimpin KKB Papua di Nduga
* Pukul 06.41 WIT
Selanjutnya, 9 Personel Polsek Kamuu dipimpin Kapolsek oleh Iptu Mikael Ayomi tiba di Kampung Ikebo, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai guna melaksanakan evakuasi jenazah.
Saat ini personil gabungan Polsek Kamuu dan Polres Nabire terus melakukan Patroli di Seputaran Kota untuk mencegah terjadinya hal hal yang tidak diinginkan.
"Untuk situasi saat ini di Kabupaten Dogiyai sudah kembali Aman dan Kondusif, " tandasnya.
Suasana Masih Mencekam
Suasana masih mencekam hingga kini, sebab berdasarkan pantuan hingga Sabtu (17/7/2021), total 32 rumah dan kios ludes terbakar.
Bahkan, satu orang warga tewas di lokasi kejadian.
Menurut Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan,
"Sekumpulan masyarakat tersebut langsung mengeroyok lima personel Satgas Paskhas," kata Kamal.
"Dari aksi tersebut, terdapat dua korban dari personel Paskhas, yang kemudian korban dibawa menuju unit pelayanan RSUD, Kampung Kimupugi, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai menggunakan Mobil Ambulans Bandara Moanemani," kata Kamal.
Akibat kejadian tersebut banyak kerugian yang dialami.
"Ada 13 rumah dan 19 kios hangus terbakar. Sementara korban tewas bernama Hendrik Simatupang jasadnya ditemukan di salah satu rumah yang hangus terbakar," ujarnya.
Versi Keterangan TNI AU
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Indan Gilang Buldansyah menceritakan kronologi penganiayaan, pada Kamis (15/7) petang.
"Diduga karena rasa tidak senang setelah dilaksanakan penertiban kepada orang yang mengkonsumsi minuman keras (miras) di Bandara Moanemani," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Indan Gilang Buldansyah dalam keterangannya, Jumat (16/7).
Akibat penganiayaan itu satu prajurit mengalami luka ringan.
Sedangkan satu prajurit lainnya dilaporkan masih belum sadarkan diri.
Lebih lanjut, Indan memastikan situasi di Dogiyai telah kondusif pasca peristiwa penganiayaan terhadap dua anggota paskhas tersebut.
Baca juga: Buntut Amarah Risma Ancam Kirim ASN Bandung tak Becus Kerja ke Papua, Fadli Zon & Demokrat Bereaksi
"Adapun saat ini kondisi kampung Ikebo, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, sudah relatif aman dan kondusif," ucap Indan.
Sementara, Danrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan menuturkan, berdasarkan laporan, peristiwa bermula saat kedua anggota itu menerima informasi ada sekelompok warga yang sedang minum miras di runway bandara.
Anggota Paskhas kemudian mendatangi lokasi dan meminta mereka untuk keluar dan meninggalkan kawasan bandara.
Namun, saat keluar dari bandara, warga justru berbalik dan menyerang anggota Paskhas menggunakan senjata tajam dan bebatuan.
"Akibatnya dua anggota mengalami luka serius yakni Koptu Didik Prayudi dan Kopda Atok Tri Utomo hingga harus dilarikan ke RSUD Madi," kata Iwan dikutip dari Antara, Jumat (16/7).
Tak berhenti sampai di situ, mereka diduga juga memprovokasi warga hingga melakukan pembakaran terhadap rumah dan kios tempat warga non Papua berjualan. (*)