Ibadah Haji
Apa Itu Wukuf di Arafah? Bagian dari Rukun dan Sah Ibadah Haji, Ini Hikmah dan Tata Caranya
Wukuf bagian dari Rukun dan Sah Ibadah Haji, Wukuf berasal dari kata Waqafa yang bermakna berhenti..
TRIBUNKALTIM.CO - Wukuf di Arafah adalah bagian dari Rukun dan sahnya Ibadah Haji.
Apa itu Wukuf? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Bagi calon jamaah haji, tentu tidak asing dengan istilah Wukuf di arafah.
Baca juga: 327 WNI Dapat Keistimewaan Bisa Jalankan Ibadah Haji Tahun Ini, Siapa Saja Mereka?
Inti ibadah haji adalah Wukuf di Arafah . “al Haj ‘Arafah,“ demikian sabda Nabi saw.
Seperti dilansir dari Tribunnewswiki dalam artikel berjudul Wukuf dan Padang Arafah, Wuquf berarti “berhenti“ walau sejenak.
Wukuf berasal dari kata Waqafa yang bermakna ‘berhenti’.
Maka, Wukuf adalah ritual haji yang mengajari umat Islam untuk sejenak meninggalkan aktivitasnya selama beberapa jam, yaitu berhenti dari kegiatan apapun agar bisa melakukan perenungan jati diri. (1)
Dari segi pandangan hukum Islam, siapa yang berhenti walau sejenak di Padang Arafah setelah tergelincirnya matahari 9 Dzulhijjah, maka Wukufnya dapat dinilai shahih, walau yang dituntut oleh hukum Islam demi kesempurnaan Wukuf adalah keberadaan di tempat ini walau sesaat sebelum matahari terbenam sampai dengan walau sesaat sesudah terbenamnya.
Mengapa walau sesaat, karena sesaat atau sedikit dapat menghasilkan atau mengakibatkan banyak dan langgeng jika itu diberkati atau dikehendaki Allah.
Rasul saw. berpesan: “Ada saat–saat dalam perjalanan masa ini di mana Allah menganugerahkan aneka anugerah, maka berusahalah menemukan saat-saat itu.”
Salah satu saat itu adalah saat Wukuf di Arafah.
Baca juga: LENGKAP Lafaz Takbir Idul Adha dalam Bahasa Arab dan Latin Serta Artinya
Karena itu, sekali lagi garisbawahi apa yang dikemukakan di atas, bahwa Wukuf telah sah walau sejenak, karena sejenak pada saat datangnya anugerah Allah itu–bila memanfaatkannya dengan baik–sudah cukup untuk mengubah hidup kita menjadi jauh lebih baik.
Padang pasir yang terbentang luas di mana berkumpul sekian banyak manusia dengan aneka suku, bangsa, latar belakang kedudukan sosial dan taraf hidup, mengantar yang berhaji menyadari tentang Padang Mahsyar di mana semua manusia akan berkumpul di hadapan Allah di hari kiamat itu.
Pakaian para pria berupa dua helai kain tanpa berjahit.
Itu serupa dengan yang akan membungkus badan kita meninggalkan dunia yang fana ini.