Ibadah Haji

Apa Itu Wukuf di Arafah? Bagian dari Rukun dan Sah Ibadah Haji, Ini Hikmah dan Tata Caranya

Wukuf bagian dari Rukun dan Sah Ibadah Haji, Wukuf berasal dari kata Waqafa yang bermakna berhenti..

Tribunnews/Muhammad Husain Sanusi/MCH2019
Suasana di puncak Jabal Rahmah, Sabtu (10/8/2019) dini hari Waktu Arab Saudi. Ribuan jemaah haji dari berbagai negara incar posisi wukuf di Jabal Rahmah yang diyakini sebagai tempat bertemunya Nabi Adam dan Hawa. 

لِمَا رُوِىَ أَنَّ النَبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ : خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (وراه الترمذي

Artinya:

“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari ‘Arafah dan sebaik-baik apa yang aku dan para Nabi sebelumku katakan adalah:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَ لَهُ اْلحَمْدُ يُـحْيِي وَيُـمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya:

“Tiada Tuhan melainkan Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan dan pujian dan Dialah Yang Maha berkuasa atas segala sesuatu” (HR at-Tirmidzi) 

Baca juga: Batal Berangkat Tahun Ini, Calon Jemaah Haji Asal Tana Tidung Ogah Ambil Kembali Setoran BPIH

Tata Cara

Jika orang haji tidak berada di ‘Arafah pada waktu Wukuf, maka tiada haji baginya.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

“Artinya : Haji adalah wuquf di Arafah.

Maka siapa yang mendapati ‘Arafah pada malam hari sebelum terbit fajar, sesunggunya dia telah mendapat haji”

(HADITS RIWAYAT AHMAD, ABU DAWUD, TIRMIDZI DAN IBNU MAJAH)

Sebenarnya, tidak ada yang spesifik tentang kewajiban berwuquf, kecuali berdiam di kawasan Arafah antara waktu dzuhur sampai maghrib.

Namun dari segi pandangan hukum Islam, siapa yang berhenti walau sejenak di Padang Arafah setelah tergelincirnya matahari 9 Dzulhijjah, maka Wukufnya dapat dinilai shahih.

Aktivitasnya pun, tidak ada yang khusus, asalkan tidak keluar dari kawasan itu dan tidak melanggar ketentuan ibadah haji secara umum maka Wukufnya dianggap sah. Dan, dengan sendirinya sudah memenuhi rukun haji.

Ada beberapa tata cara yang dilakukan saat wuquf.

Tata cara Wukuf, yaitu dimulai dengan mendengarkan khotbah wuquf, dilakukan dengan shalat jama’ taqdim, dapat dilakukan berjamaah atau sendirian.

Saat Wukuf juga disarankan memperbanyak istighfar,zikir, dan doa.

Ali bin Abi Thalib ra, ia berkata: bahwa Rasulallah saw berWukuf lalu berangkat (meninggalkan Arafah) ketika matahari terbenam.

(HR SHAHIH AT-TIRMIDZI) (1)

Inti Sari

Semua ibadah harus dimulai dari niat.

Tetapi Wukuf ini lebih mendalam dari sekedar niat.

Karena ia berisi perenungan, pemikiran, pemahaman dan komitmen terhadap “niat”.

Bukan hanya untuk keabsahan ritual haji yang sedang kita jalani, melainkan lebih jauh dari itu, untuk menjalani realitas hidup kita, sepulang dari tanah suci.

Di tempat Wukuf, Allah menyiapkan situasi dan kondisi yang dapat mengantar pikiran dan jiwa agar lebih terarah kepada pencapaian kesempurnaan kita sebagai makhluk dwi dimensi.

Makhluk yang diciptakan Allah dari debu tanah dan Ruh Ilahi, tapi bukan untuk menetap di dunia, melainkan membangunnya guna mengekalkan kita di akhirat.

Rasul saw. berpesan: “Ada saat–saat dalam perjalanan masa ini dimana Allah menganugerahkan aneka anugerah, maka berusahalah menemukan saat-saat itu.”

Baca juga: Bacaan Doa Buka Puasa Tarwiyah dan Arafah, Amalan Sunnah Jelang Idul Adha

TAFSIR AL MISBAH

Nah, yang tidak berada di sana, cobalah “ber Wukuf “, yakni menghentikan walau sejenak hiruk-pikuk kesibukan.

Tenangkan jiwa, merenunglah.

Insya Allah ketika itu Anda akan mendengar suara yang mengantar Anda merasakan kehadiran Allah swt. dan dorongan untuk berinteraksi dengan-Nya.

dari Abu Hurairah ra Rasulallah saw bersabda: “Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah”.

(HR AT-TIRMIDZI)

Arafah di sebut dalam Al-Qu’ran dalam bentuk plural ”Arafat” sebagaimana tertera dalam surat al-Baqarah ayat no. 198,

لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا فَضْلًا مِنْ رَبِّكُمْ ۚ فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ

Artinya: ”Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat” 

Padang Arafah

Padang Arafah merupakan sebuah kawasan yang memiliki luas delapan kilometer persegi di sebelah timur Mekah. (1)

Kegiatan Wukuf merupakan salah satu rukun haji dan jamaah haji yang harus tingal di Padang Arafah pada hari ke-9 Dzulhijjah.

Terdapat beberapa tempat di Padang Arafah yang dapat dikunjungi oleh jamaah haji:

Pertama ialah Jabal Rahmah, merupakan tugu peringatan yang didirikan untuk dapat mengenang bertemunya Adam dan Hawa di muka bumi.

Yang kedua ialah Masjid Namira.

Asal Usul Padang Arafah

Nama Padang Arafah awalnya berasal dari sebuah kisah. 

Kisah tersebut ialah kisah antara Nabi Adam dan Hawa yang diturunkan di bumi.

Padang Arafah menjadi tempat Nabi Adam dan Hawa setelah diturunkan di bumi, kemudian keduanya bertemu kembali di Padang Arafah.

Dapat dikatakan bahwa tempat pertama manusia diturunkan ke muka bumi adalah di Padang Arafah.

Oleh karena itu, saat Wukuf jamaah haji dianjurkan untuk memperbanyak meminta ampun.

Pada saat itu, Nabi Adam dan Hawa diturunkan dari surga.

Kemudian keduanya berpisah tempat, Adam berada di India sedangkan Hawa berada di Jeddah.

Setelah ratusan tahun, keduanya bertemu di Padang Arafah, tepatnya di Jabal Rahmah.

Lokasi Geografi

Padang Arafah berada di daerah padang sahara dengan luas kira kira 18 kilometer persegi. 

Padang Arafah terletak di timur Mekah.

Di sekitar kawasan Padang Arafah terdapat gunung yang berbentuk setengah lingkaran.

Dalam periode sejarah yang berbeda hingga saat ini batasan Padang Arafah ditandai dengan alamat-alamat dan papan-panan yang jelas.

Padang Arafah menjadi satu di antara jalan yang dilalui untuk menuju Thaif.

Selain itu terdapat sebuah sungai airnya mengalir dari Thaif hingge ke Mekah melalui Padang Arafah. (*)

Berita tentang Ibadah Haji

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved