KH Muhammad Idris Meninggal

PROFIL KH Muhammad Idris, Ulama Balikpapan Sekaligus Senator Kaltim yang Tutup Usia Jelang Idul Adha

Masyarakat Balikpapan dan Kalimantan Timur kembali berduka menyusul kabar meninggalnya KH Muhammad Idris.

Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
DPD.GO.ID
Anggota DPD RI Wakil Kalimantan Timur, KH Muhammad Idris. Ulama Balikpapan sekaligus Senator Kaltim ini menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (18/7/2021) malam, jelang perayaan Idul Adha. FOTO: DPD.GO.ID 

TRIBUNKALTIM.CO - Masyarakat Balikpapan dan Kalimantan Timur kembali berduka menyusul kabar meninggalnya KH Muhammad Idris.

Ulama Balikpapan sekaligus Senator Kaltim itu menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (18/7/2021) malam, jelang perayaan Idul Adha.

Kabar meninggalnya KH Muhammad Idris beredar luas melalui pesan WhatsApp.

Sejumlah tokoh di Balikpapan juga ramai mengabarkan melalui media sosial perihal kepergian KH Muhammad Idris.

Salah satunya adalah istri mantan Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Arita Rizal.

Baca juga: BREAKING NEWS: Innalillahi, Ulama Balikpapan KH Muhammad Idris Meninggal Dunia

Lewat Instagramnya, Arita Rizial mengabarkan terakhir kali bertemu dengan KH Muhammad Idris pada 18 Mei 2021.

Kala itu, KH Muhammad Idris dalam keadaan sehat wal afiat.

Semangatnya, kata Arita, juga begitu tinggi.

Namun takdir berkata lain.

Pada Minggu (18/7/2021) malam, Arita Rizal membagikan kabar duka kepergiannya.

"Kehidupan.

Innalillahi wainnaillaihi roji'un,

Malam ini saya telah ditinggalkan bapak K.H.M.Idris menghadap Allah Yang Maha Kuasa.

Seorang Ulama, dan anggota MPR /DPD RI (2014-2019, 2020- saat ini)

Minimal setahun sekali, saat lebaran saya selalu bersilahturahmi ke kediaman beliau.

Ada yang belum tertunaikan dihati saya bila belum meminta maaf kepada beliau saat idul fitri.

Dan beliau berdua (Bapak dan Ibu) selalu menerima dengan ramah.

Banyak nasihat kehidupan islami yang diberikan kepada saya sebagai anak,ibu dan istri.

Terakhir saya bersilahturahmi pada tanggal 18 Mei 2021.

Beliau dalam keadaan sehat wal'afiat dan semangat yang tinggi.

Semoga Alm.Bapak K.H.Muhammad Idris husnul khotimah.

Diterima semua amal kebaikan beliau.

Diampunkan kekurangan dan kehilafan beliau.

Keluarga yang di tinggalkan diberikan kesabaran, kekuatan dan keikhlasan," tulis @aritarizal.

Siapa sebenarnya KH Muhammad Idris dan bagaimanakah sepak terjangnya?

Berikut profil singkat almarhum.

Sosok Penting di Balik Ide Masjid BIC

KH Muhammad Idris lahir di Pangkep, Sulawesi Selatan pada 12 Juli 1954.

Ia dikaruniai empat anak, hasil buah cintanya dengan Hj Siti Hajazah.

Namanya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Balikpapan.

Ulama Balikpapan yang juga Anggota DPD RI Kaltim KH Muhammad Idris.
Ulama Balikpapan yang juga Anggota DPD RI Kaltim KH Muhammad Idris. (kpu.go.id)

Semasa hidupnya, KH Muhammad Idris banyak aktif di kegiatan sosial dan keagamaan.

Terakhir, ia didapuk sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan.

Selain di MUI, KH Muhammad Idris juga aktif di Forum Komunikasi Majelis Taklim (FKMT) Balikpapan sejak 2015.

Di sini, ia juga menjabat sebagai ketua.

Di Kota Balikpapan, KH Muhammad Idris tinggal di Bukit Damai Lestari 1 Blok 1 No 1, Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan.

Rumahnya tak jauh dari Masjid Madinatul Iman Balikpapan Islamic Centre (BIC).

Saat Masjid Madinatul Iman Balikpapan Islamic Centre (BIC) mau dibangun, KH Muhammad Idris termasuk salah satu tokoh yang aktif memberikan masukan ke pemerintah.

Dalam pemberitaan TribunKaltim.co edisi 12 Februari 2017, KH Muhammad Idris pernah menceritakan konsep pembangunan masjid BIC yang menyerupai Masjid Nabawi.

Baca juga: Ide BIC Mirip Masjid Nabawi Dihasilkan dari Shalat Istikharah Pengurus MUI

Gagasan itu diperoleh ketika pimpinan pengurus MUI Balikpapan melakukan shalat istiqarah, kemudian memutuskan model bangunan BIC ada baiknya seperti Masjid Nabawi.

"Kami bercita-cita menjadikan Kota Balikpapan sebagai Kota Madinatul Iman. Kota yang damai untuk seluruh umat manusia," kata Idris, kala itu.

Aktif di Banyak Organisasi

Tak hanya MUI dan FKMT, KH Muhammad Idris juga banyak aktif di berbagai organisasi.

Tercatat, ia pernah menjadi Sekretaris Umum Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Balikpapan pada periode 1996-1997.

Alumni Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dan Universitas Tridarma Balikpapan ini juga banyak bergelut di organisasi paguyuban, seperti Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Balikpapan dan Kerukukan Organisasi Masyarakat Pangkep (KOMPAK) Balikpapan.

Selain itu, KH Muhammad Idris juga pernah aktif di partai politik.

Ia pernah menjabat Ketua Bagian OKK hingga Ketua Bagian Kerohanian DPD II Partai Golkar Balikpapan.

KH Muhammad Idris juga pernah didapuk menjadi Ketua DPD Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Kota Balikpapan, salah satu organisasi sayap Partai Golkar.

Dua Periode jadi Senator Kaltim

Berbekal pengalaman organisasi yang matang, KH Muhammad Idris lantas memberanikan diri maju pada Pemilihan Legislatif 2014.

Ia meramaikan pencalonan sebagai Anggota DPD RI/MPR RI daerah pemilihan Kalimantan Timur.

Awalnya ia tak lolos. Namun, setahun berikutnya ia berhasil ke Senayan setelah Anggota DPD RI Bambang Susilo mengundurkan diri.

Baca juga: DPD RI Kunker ke Pemkot Samarinda, Mencuat Wacana DOB Samarinda Seberang, M Idris Sambut Baik

Selanjutnya, pada periode 2019-2024, KH Muhammad Idris kembali duduk di Senayan melalui proses Pergantian Antar Waktu (PAW).

Ia menggantikan Awang Ferdian Hidayat yang mengundurkan diri karena memilih bertarung di Pilkada Kutai Timur 2020.

KH Muhammad Idris kemudian dilantik sebagai Anggota DPD RI wakil Provinsi Kalimantan Timur menggantikan H Awang Ferdian Hidayat pada Jumat (11/12/2020). (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved