Virus Corona di Bontang
Lampirkan Surat Antigen Palsu, 4 Calon Penumpang Kapal Pelabuhan Lok Tuan Bontang Ditahan
Empat calon penumpang di Pelabuhan Lok Tuan, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, diamankan petugas lantaran
Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Empat calon penumpang di Pelabuhan Lok Tuan, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, diamankan petugas lantaran melampirkan surat antigen palsu.
Hal itu dibeberkan oleh Letkol Arh Choirul Huda, Wakil Ketua Satgas Covid-19 Bontang, saat dikonfirmasi, Selasa (20/7/2021).
Ia menuturkan, beberapa waktu lalu petugas Pelabuhan Lok Tuan, Kota Bontang, menemukan empat calon penumpang yang menggunakan surat bebas Covid-19 palsu.
Saat ini petugas masih melakukan penelusuran terkait kejadian tersebut.
Baca juga: Pandemi Covid-19 tak Mengurangi Warga Bontang untuk Berkurban, Jumlahnya Meningkat
Bila terbukti, Tim Satgas tak segan-segan memberikan sanksi tegas.
"Masih kami dalami seperti apa tindakan ke depannya. Kalau masih ditemukan seperti itu kami akan beri efek jera," katanya.
"Regulasinya masih digodok sama Kejari Bontang," ujarnya lagi.
Surat pemeriksaan Rapid Antigen itu didapati palsu saat petugas melakukan scan barcode yang tidak terbaca.
Baca juga: Reaktif Covid-19, Dua Penumpang Kapal Batal Berangkat, Sempat Keluyuran di Pelabuhan Lok Tuan
"Dugaan kami kuat kalau itu palsu (surat). Discan tidak terbaca kok," sebutnya.
Hendak ke Pare-pare
Saat dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Angkutan Umum Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang, Welly Sakius juga membenarkan kejadian tersebut.
Welly mengatakan, penumpang yang mengantongi surat palsu itu asal dari Bontang yang hendak akan berangkat Parepare.
Saat petugas melakukan pemeriksaan, surat antigen empat penumpang itu terbukti palsu.
Disinyalir oknum penumpang kapal ini menggunakan surat non reaktif milik orang lain.
Baca juga: Dishub Bontang Tak Khawatir Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Lok Tuan, Kuota Ditetapkan 500 Orang
Dugaan lain, petugas pun kuat jika surat bebas Covid-19 yang dikeluarkan oleh salah satu klinik di Kota Bontang tersebut tidak asli alias palsu.
"Dugaan kami dia pakai punya orang. Makanya tidak terbaca sistem data dia," pungkasnya. (*)