Virus Corona di Berau
Kadinkes Berau Sebut Sudah Tak Penting Mengetahui Masuknya Varian Delta, Yang Terpenting Taat Prokes
Covid-19 varian delta sudah diketahui masuk di daerah Kaltara. Namun, Dinas Kesehatan Berau dan RSUD Abdul Rivai belum mengirim sampel ke Balitbangke
Penulis: Renata Andini Pengesti |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Covid-19 varian delta sudah diketahui masuk di daerah Kaltara.
Namun, Dinas Kesehatan Berau dan RSUD Abdul Rivai belum mengirim sampel ke Balitbangkes Kemenkes.
Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengakui sudah tidak begitu penting jika mengetahui varian apa yang tersebar, tetapi protokol kesehatanlah yang sangat dipentingkan.
Apalagi, sesuai data rilis terakhir perkembangan kasus pandemi Covid-19 sudah tidak ada lagi zona hijau, bahkan di kecamatan terjauh, yakni Kecamatan Maratua.
Data sementara per 23 Juli 2021, yakni kasus positif mencapai 1.261 kasus dengan 7.073 kasus terkonfirmasi dan kesembuhan mencapai 5.653 kasus.
Baca juga: Kasus Kematian akibat Covid-19 Tinggi di Berau, Persediaan Kantong Jenazah Menipis
Dari 13 Kecamatan sudah tidak ada yang berada di kawasan zona hijau.
“Kasus sudah semakin parah, saat ini tidak usah dipikirkan varian apa yang masuk. Yang harus dipikir bagaimana caranya agar protokol kesehatan itu bisa dijalankan dengan disiplin,” ungkapnya kepada TribunKaltim.co, Jumat (23/7/2021).
Ia menambahkan, pemeriksaan sampel ke Balitbangkes, saat ini tak bisa menjadi patokan, lantaran apa yang terjadi sekarang, ciri-cirinya sudah cenderung seperti pada Virus Corona varian Delta.
“Saya rasa tidak perlu lagi kirim sampel. Karena memang tidak berpengaruh ke masyarakat,” katanya.
Ciri-ciri yang dimaksud adalah gejala yang muncul saat ini sangat berat.
Di tiga hari awal terpapar, pasien tidak akan merasakan apapun, seolah tidak terjadi apa-apa.
Baca juga: 8 Persen Dana Desa untuk Penanganan Covid-19, DPMK Berau Harapkan Bisa Dimanfaatkan dengan Baik
Namun, setelah inkubasi virus mencapai puncak, gejala yang ditimbulkan akan langsung berat, serta saturasi bisa sangat drop.
Menurut Iswahyudi, langkah saat ini adalah bagaimana caranya masyarakat bisa bekerja sama dengan pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.
Lebih baik tinggal di rumah dan terus ingat menggunakan masker. Klaster keluarga pun sangat perlu dicurigai.
“Terutama pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Mereka, sekarang harus menjadi pioner,” ucapnya.