Berita Nasional Terkini
Kode dari Mahfud MD, Demonstrasi Jokowi End Game di Masa PPKM Darurat Siap-Siap Ditindak Aparat
Kode dari Mahfud MD, demonstrasi Jokowi End Game di masa PPKM Darurat siap-siap ditindak tegas aparat
TRIBUNKALTIM.CO - Seruan bertajuk Jokowi End Game viral di media sosial dan aplikasi WhatsApp.
Seruan tersebut mengajak masyarakat menggelar aksi demonstrasi ke Istana Negara.
Aksi demonstrasi Jokowi End Game tersebut dikabarkan bentuk kekecewaan atas melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Seruan Jokowi End Game juga menolak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4 yang sebelumnya dikenal dengan nama PPKM Darurat.
Menkopolhukam Mahfud MD pun angkat bicara mengenai rencana demonstrasi Jokowi End Game, tersebut.
Mahfud MD mengirim kode bahwa aksi demonstrasi di masa PPKM Darurat akan ditindak tegas aparat.
Baca juga: Sedang Viral di WhatsApp Seruan Jokowi End Game, Polda Metro Jaya Bertindak Demi Cegah Kerumunan
Sebelumnya, Polda Metro Jaya bersedia menjadi tempat menampung aspirasi dari kelompok yang ingin berdemonstrasi, tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Mahfud MD Tanggapi Seruan Aksi Jokowi End Game: Pemerintah Tindak Tegas Aksi Demo Tak Sesuai Prokes, Menkopolhukam Mahfud MD angkat bicara soal adanya seruan aksi turun ke jalan yang bertajuk 'Jokowi End Game.'
Mahfud menegaskan, bahwa aksi demonstrasi secara fisik yang tidak dijalankan sesuai prokes dapat membahayakan keselamatan masyarakat.
Selain itu aksi tersebut juga bisa melanggar hukum, sehingga pemerintah akan melakukan tindakan yang tegas.
"Pemerintah juga mengaskan bahwa aksi demonstrasi secara fisik yang tidak sesuai dengan prokes, membahayakan keselamatan masyarakat, serta melanggar hukum, pemerintah akan melakukan tindakan tegas," kata Mahfud MD dalam tayangan Live Breaking News di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (24/7/2021).
Lebih lanjut Mahfud menuturkan bahwa prinsip pemerintah adalah menyelamatkan masyarakat banyak.
Untuk itu ia memohon dukungan dan meminta masyarakat untuk bisa tetap tenang menjaga ketertiban selama pandemi.
"Karena prinsip, kita ingin menyelamatkan masyarakat banyak. Oleh sebab itu mohon dukungan. Kemudian kepada masyarakat dimohon untuk tenang dan tetap menjaga ketertiban selama pandemi di wilayah masing-masing," sambungnya.
Mahfud pun berjanji akan terus bekerja sama dengan tokoh masyarakat serta tokoh agama.
Agar bisa membangun kebersamaan dalam penanganan Covid-19 tanpa adanya kotak-kotak politik.
"Kami akan terus bekerja sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama untuk membangun kebersamaan dalam menangani Covid-19 ini tanpa kotak-kotak politik," ungkap Mahfud.
Polisi Tak Tambah Penyekatan Jalan di Jakarta
Diberitakan sebelumnya, belakangan ini media sosial ramai dengan seruan aksi menolak PPKM Level 4 yang bertajuk 'Jokowi End Game.'
Rencananya aksi tersebut digelar dengan berjalan kaki dari Glodok menuju Istana Negara.
Dalam poster seruan aksi 'Jokowi End Game' tersebut juga tertulis ajakan untuk turun ke jalan demi menolak PPKM dan menghancurkan oligarki istana.
Baca juga: Apa Itu Oseltamivir? Obat Terapi Covid-19 yang Dicari Jokowi, Ketahui Kegunaan dan Efek Sampingnya
"Mengundang seluruh elemen masyarakat!! Untuk turun ke jalan menolak PPKM dan menghancurkan oligarki istana beserta jajarannya," tulis seruan pada poster itu.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yugo menyebutkan, meski ada seruan aksi 'Jokowi End Game' polisi tidak menambah penyekatan jalan di Jakarta.
Menurut Sambodo penyekatan yang ada sebelumnya dinilai sudah cukup.
Sehingga jika terdapat penyekatan lainnya sidafnya situasional, tergantung bagaimanan nanti perkembangan ekskalasi di lapangan.
"Enggak ada, penyekatan yang ada dinilai sudah cukup. Penyekatan lainnya sifatnya situasional melihat perkembangan eskalasi di lapangan," kata Sambodo dilansir Kompas.com, Sabtu (24/7/2021).
Respon Polda Metro Jaya
Dilansir dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat bisa datang ke Mapolda Metro Jaya guna mencegah adanya kerumunan.
Hal tersebut disampaikan Yusri setelah beredar seruan aksi nasional menuntut Presiden Joko Widodo bertajuk "Jokowi End Game" untuk menolak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang kini berubah nama jadi PPKM level 4.
"Silakan apabila mau menyampaikan pendapat, datang ke Mapolda Metro, akan kami terima.
Secara bijak untuk kita bisa hindari kerumunan supaya jangan jadi klaster lagi," ujar Yusri, Jumat (23/7/2021).
Yusri Yunus mengatakan, pendapat dapat disampaikan oleh perwakilan massa mengingat PPKM untuk menekan laju kasus Covid-19 masih diterapkan.
"Contoh kemarin saudara-saudara kita yang ojol akan melakukan kegiatan, tapi setelah kami komunikasi dengan baik, dengan bijak, mereka datang.
Apa permintaannya, kami ikuti," ucap Yusri Yunus.
Yusri Yunus menegaskan, belum ada surat pemberitahuan ke Polda Metro Jaya mengenai seruan aksi yang beredar di aplikasi pesan singkat tersebut.
"Belum ada (surat pemberitahuan aksi).
Tidak ada sampai sekarang," kata Yusri.
Baca juga: Di Mata Najwa, Tidak Kompaknya Menteri Jokowi Terbongkar, Presiden Minta Pramono Klarifikasi Menko
Sebuah seruan aksi nasional menuntut Presiden Joko Widodo bertajuk "Jokowi End Game" untuk menolak PPKM beredar di aplikasi pesan singkat.
Seruan aksi demo melalui pamflet itu beredar dengan narasi mengajak seluruh elemen masyarakat menolak PPKM pada Sabtu (24/7/2021).
Aksi itu disebut akan digelar dengan berjalan dari Glodok menuju Istana Negara. (*)