Virus Corona di Balikpapan
Prospek Ekonomi Kreatif Seni Mural di Balikpapan Kala Pandemi Covid-19
Kegiatan ekonomi kreatif dalam bidang melukis di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, bisa dibilang mendapat respon positif.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kegiatan ekonomi kreatif dalam bidang melukis di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, bisa dibilang mendapat respon positif dari masyarakat.
Terutama seni melukis di dinding atau mural. Para pegiat seni merasa terpacu sebab banyak masyarakat yang gandrung akan buah karya lukisan di dinding.
Itulah yang dirasakan Anggra Pratama, satu di antara pelaku ekonomi kreatif yang berfokus pada seni mural di dinding.
Berkenaan dengan prospek mural di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Baca juga: Kisah Pelaku Ekonomi Kreatif di Balikpapan, Raup Puluhan Juta Rupiah dari Seni Melukis Dinding
Angga mengatakan kepada TribunKaltim.co, jika prospek bisnis ini terbilang cukup bagus, Sabtu (24/7/2021).
Untuk saat ini prospeknya terbilang cukup tinggi. Mungkin faktor dari jasa mural yang tidak banyak.
Dan masyarakat juga mulai menghargai orisinalitas dari karya seni.
"Jadi saya rasa, keputusan untuk memulai bisnis mural di saat ini adalah keputusan tepat," terangnya.
Ingin Pemda Bisa Mendukung
Selain itu, ia juga berharap pemerintah Kota Balikpapan bisa mendukung para pelaku ekonomi kreatif melalui kebijakan yang win win solution.
Harapannya di tengah pandemi Covid-19 ini, kebijakan yang diambil oleh pemerintah bisa lebih ramah.
Terutama bagi para pelaku industri kreatif dan UMKM.
Khususnya selama PPKM level 4 berlaku di Kota Balikpapan.
Baca juga: Sudah Belajar Melukis Sejak Umur 2 Tahun Muhandas Asweta Wakili Kaltim ke Ajang Lukis Nasional
Semoga ada kebijakan tertentu atau insentif yang diberikan ke pelaku ekonomi kreatif.
"Sebagai angin segar bagi para pelaku bisnis," pungkasnya.
Tembus Sampai Rp 50 Juta
Adapun ia mengakui, sejauh ini dalam menggeluti dunia seni, ekonomi kreatif dalam bidang mural, lukis dinding, penghasilannya bisa dibilang mampu capai puluhan juta.
Kata dia, saat ini mampu menembus angka 40 hingga 50 juta rupiah.
"Setiap bulan jadwal kami selalu penuh. Bahkan ada beberapa peminat yang harus bersabar menunggu giliran. Karena adanya keterbatasan tenaga, jadi tidak semua job bisa kami ambil," ujar Angga.
Terkait dengan media promosi, selain mengandalkan promosi WOMM, Angga mengatakan.
Jika ia juga menggunakan media sosial sebagai platform promosinya.
Baca juga: Memperindah Rumah Adat Mirza Melukis Pria Berbusana Dayak
Tapi yang paling signifikan memang promosi dari mulut ke mulut.
Itulah mengapa, setiap tawaran yang diambil selalu dikerjakan sebaik mungkin.
"Karena bisa sekalian menjadi portofolio kami. Dari portofolio itulah orang melihat dan mempercayakan pekerjaan kepada kami," jelasnya.
Proyek yang Dianggap Sulit
Terkait dengan project besar yang pernah dikerjakannya, Angga mengatakan jika hal tersebut relatif.
Sejauh ini selalu mendapat project besar.
Tapi mungkin kalau dari tingkat kesulitannya, menggambar tema realis, atau 3D mungkin menjadi project yang paling sulit.
Karena membutuhkan waktu lebih dan skill atau kemampuan yang mumpuni.
Baca juga: Nenek Berusia 90 Tahun Ini Punya Hobby Keren, Melukis Dinding Rumah, Lihatlah Hasilnya
Itulah mengapa harga yang dipatok juga relatif mahal.
"Satu tawaran gambar 3D setara 2 tawaran mural biasa," ungkapnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/gurunya-soto-lamongan.jpg)