Airlangga Ungkap Strategi Perekonomian Tetap Tumbuh saat PPKM

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan, ada sejumlah faktor yang bisa menjadi mesin penggerak perekonomian nasional

Editor: Diah Anggraeni
HO
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mesin utama yang bisa menggerakkan perekonomian nasional saat ini adalah konsumsi domestik di Indonesia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan, ada sejumlah faktor yang bisa menjadi mesin penggerak perekonomian nasional di tengah penerapan PPKM Level 4.

Menurut Airlangga, mesin utama yang bisa menggerakkan perekonomian nasional saat ini adalah konsumsi domestik di Indonesia.

Baca juga: Airlangga: Penyaluran KUR Sektor Pertanian Capai Rp 42,7 Triliun pada Tahun 2021

Ia mengakui adanya sedikit penekanan mobilitas masyarakat pada penerapan PPKM Level 4 memang berpengaruh pada tingkat konsumsi domestik.

Namun, pemerintah telah menyiapkan antisipasi agar tingkat konsumsi domestik masyarakat tetap terjaga selama PPKM Level 4 yang diperpanjang hingga 2 Agustus mendatang melalui berbagai bantuan sosial.

Selain konsumsi domestik, mesin penggerak ekonomi nasional juga terletak pada belanja pemerintah.

"Belanja pemerintah itu terus kita kondisikan agar serapan anggarannya bisa tercapai, sehingga diharapkan terdapat pertumbuhan dalam belanja pemerintah," ujar Airlangga dalam acara di salah satu TV, Senin (26/7/2021) malam.

Ketua Umum DPP Partai Golkar tersebut menambahkan, penggerak perekonomian ketiga yakni investasi.

Airlangga menegaskan, pemerintah menjaga agar investasi terus masuk ke Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah implementasi online single submission untuk memudahkan investasi masuk ke Indonesia.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Menko Airlangga: Pemerintah Tambah Bantuan Sosial di Level IV

Selain itu, ekspor juga menjadi salah satu mesin tambahan untuk menggerakkan roda perekonomian nasional.

"Ekspor ini dengan komoditas yang baik dan adanya pemulihan ekonomi global, sehingga demand-nya meningkat, diharapkan bisa menjadi buffer terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutur Airlangga.

Menko Perekonomian ini juga menjelaskan, salah satu akselerator menjaga perekonomian nasional yang akan didorong adalah digitalisasi.

Saat ini perekonomian digital sudah mencapai 44 miliar dolar AS.

Pada 2025 diharapkan sudah mencapai 125 miliar dolar.

"Inilah yang pemerintah terus dorong, dan diharapkan pada akhir tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di level 3,7 persen sampai dengan 4,5 persen. Masih positif," kata Airlangga.

Baca juga: Menko Airlangga: Usaha Mikro Kecil, Warung, Warteg dan PKL Bisa Daftar Bansos

Namun, pemerintah juga meminta seluruh pihak bisa bekerja sama agar penyebaran Covid-19 bisa terkendali dengan disiplin PPKM Level 4 terutama, masyarakat, pimpinan perusahaan, dan pemerintah daerah.

Sebab, pemerintah pusat sudah menyiapkan agar mesin penggerak perekonomian nasional tetap tumbuh. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved