Berita Balikpapan Terkini
Kisah Kombes Pol Turmudi yang Kini akan Purna Tugas sebagai Kapolresta Balikpapan
Satu tahun 8 bulan. Demikian menjadi momentum penting bagi Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Turmudi yang tak lama lagi
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Budi Susilo
Meski demikian, rupanya Kombes Pol Turmudi tak berkeinginan terlalu larut dalam penanganan pandemi. Ia menyadari bahwa amanat yang diembannya ialah seorang bhayangkara. Sehingga, tanggungjawab moril atas jabatan, menurutnya, pantang diabaikan.
Bahkan, pandemi covid-19 justru memberi banyak ide bagi seorang Turmudi dalam koridor kepolisian untuk melayani masyarakat.
"Misalnya, saat pandemi tidak boleh banyak interaksi langsung pada masyarakat. Sehingga bagaimana pelayanan ini bisa lebih cepat. Dari situlah mulai ada ide muncul, seperti SIM delivery, E-TLE, pembayaran dengan sistem barcode, Command Center layanan 110, dan sebagainya," urai Turmudi.
Menurutnya, dengan mengandalkan perkembangan teknologi semacam itu, kepolisian bisa menekan pertemuan antar petugas dan masyarakat dan mengurangi kerumunan tanpa mengurangi kinerja.
Baca juga: Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi Akan Tindak Tegas Pelaku Dugaan Penganiyaan Anak
Layanan call center 110, misalnya. Kata Turmudi, masyarakat banyak memberikan penilaian positif terkait inovasi tersebut. Demikian ia katakan inovasi 110 menjadi yang terakhir saat berkiprah di Balikpapan.
Namun, Turmudi mengakui, masih terdapat banyak kekurangan dalam layanan 110. Sehingga, ia menginginkan layanan ini terus dilanjutkan melalui berbagai evaluasi yang kontinyu demi menutup semua kekurangan yang ada.
Sering Diejek Pencitraan
Seorang Komisaris Besar Turmudi, kerap menghiasi layar media sosial dengan berbagai aksi sosialnya di lapangan. Salah satunya yang menonjol, yakni ulahnya memborong dagangan PKL dan membagikannya kepada masyarakat melintas.
Sebagian masyarakat memuji, sebagian lagi menganggapnya pencitraan. Bahkan tak sedikit pula yang mengatakan aksi sosial Turmudi itu tak ubahnya semata modal untuk menempuh karir politik.
Mengingat itu, Turmudi sempat tertawa. Ia tak membantah, namun hanya menganggap bahwa masyarakat bisa memiliki banyak persepsi atas apa yang dilakukan orang lain.
"Jadi kebiasaan itu sangat disayangkan ketika kita mendengarkan persepsi masyarakat yang tidak tau persis apa yang kita lakukan. Dan itu kami jawab, ya kita mencoba untuk istiqomah disitu," jelasnya.
Baca juga: Pimpin Sertijab Dua Kapolsek, Kapolresta Balikpapan Minta Kapolsek Bandara Tingkatkan Kinerja
Di samping itu, ia mengatakan, bahwa aksi sosial tersebut sudah dimulai bahkan sebelum pandemi Covid-19 merebak. Turmudi sendiri pun tak bisa memastikan apa yang mendorongnya melakukan aksi sosial itu.
Hanya saja, hal tersebut sering dilakukan hingga kemudian menjadi kebiasaan. Dan kebiasaan, menurut Turmudi, terasa ada yang kurang jika tak dikerjakan.
Kebiasaan itu, katanya, dimulai ketika ia melihat pedagang kaki lima saat hendak menuju kantor.
"Saya merasa bahwa saya dulu tidak seberuntung mereka waktu itu. Sehingga muncul secara otomatis dari diri saya pribadi, hati saya mengatakan saya harus membantu," ungkapnya.