Virus Corona
'Tolong Selamatkan Anakku' Terungkap Pesan Pilu Sang Ibu Sebelum Meninggal Dunia Akibat Covid-19
Jumlah bocah di Kalimantan Timur (Kaltim) yang menjadi yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal dunia akibat covid-19 bertambah.
TRIBUNKALTIM.CO - Jumlah bocah di Kalimantan Timur (Kaltim) yang menjadi yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal dunia akibat covid-19 bertambah.
Masih segar ingatan soal Vino, bocah asal Kutai Barat yang kehilangan kedua orangtua dan harus menjalani isolasi mandiri sendiri, Arga yang adzan di makam ibunya di Tenggarong, kini kisah serupa datang dari kota Samarinda.
Duka mendalam juga harus dirasakan Danish dan Alita, bocah asal Samarinda, Kalimantan Timur yang kehilangan ibu dan ayah di waktu yang berdekatan.
Orangtua kakak beradik Danish dan Alita meninggal dunia usai dinyatakan positif Covid-19.
Baca juga: Perhatian Jokowi ke Vino & 4 Bocah Yatim Piatu Akibat Covid-19 di Kaltim, Video Call, Uang & Sepeda
"Tolong selamatkan anak-anakku, bawa dia ke rumah Ibu dan Bapak,"
Itulah pesan terakhir yang disampaikan oleh Binti Munfaidah (34) kepada adiknya Syaiful Huda, 2 hari sebelum meninggal di Rumah Sakit AW. Syahranie Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (26/6) lalu, akibat terpapar Covid-19.

Nahasnya, pada Kamis (1/7) suaminya yang bernama Eko Prasetyo (35) juga menyusulnya karena tidak sanggup menahan duka kehilangan sang istri tercinta.
Siti Soleha (52) menerangkan Binti Munfaidah merupakan anak pertamanya dari empat bersaudara.
Ia menerangkan anak dan menantunya sudah menderita sakit sejak Minggu (20/6) lalu.
Namun karena memiliki penyakit asma, Siti dan suaminya Munir Rudiyono (54) mengira anak dan menantunya hanya sakit biasa.
Baca juga: Kisah 2 Bocah Yatim Piatu di Samarinda Dapat Perundungan, Orangtuanya Wafat Usai Kena Covid-19
"Tetapi karena tidak membaik akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit SMC, dan ternyata positif Covid-19," jelasnya.
Namun lanjutnya, karena anaknya tidak mau dirawat di SMC akhirnya pulang pada Kamis (24/6), dan kembali dirujuk ke RS. AW. Syahranie hingga akhirnya meninggal pada Sabtu (26/6).
"Kemudian menantu Saya (Eko Prasetyo) ketika mengetahui istrinya meninggal langsung drob juga. Dan 5 hari kemudian meninggal dunia juga," jelas wanita 52 tahun tersebut.
Binti Munfaidah dan Eko Prasetyo meninggalkan dua anak mereka yang bernama Danish Faeyza Raqilla Putra (8) dan Alita Ayudya Innara (3,5).

Siti yang didampingi suaminya, Munir, mengatakan kini kedua cucu mereka tinggal bersama mereka di rumah yang berada di Jalan Rajawali Dalam 1, RT 10, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda tersebut.
"Hingga kedua anak tersebut beranjak dewasa nanti, mereka akan tetap bersama kami. Mohon doanya agar kami selalu sehat agar Danish dan Alita tidak kekurangan kasih sayang," harap Siti dengan suara bergetar.
Sementara itu, Ketua RT 10, Tidus Sidete mengatakan kedua anak tersebut sehari harinya nampak ceria.
Hal itu menurutnya tidak lepas dari pendampingan intensif yang dilakukan oleh keluarga terdekat mereka.
"Kami juga selalu melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar agar tidak menjauhi warga yang keluarganya terpapar,
Terutama Danish dan Alita ini sangat perlu kita rangkul dan beri kesan bahwa semua baik-baik saja," ucapnya Tidus singkat.
Arga Adzan di Makam Sang Bunda
Belum hilang dari ingatan warga Kaltim, bocah Vino di Kutai Barat (Kubar) yang ditinggal pergi kedua orangtuanya karena terpapar covid-19.
Baca juga: Viral Bocah Adzan di Makam Ibunda, 1 Pertanyaan Jokowi saat Video Call Ini Membuatnya Kebingungan
Baru-baru ini warga Kaltim kembali digegerkan dengan beredarnya video di media sosial terkait kasus yang hampir sama seperti yang dialami Vino.
Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) beredar video yang menayangkan AR, anak kedua dari pasangan Ali Yusni dan Deasy Setiawati tengah mengazankan salah satu orangtuanya yang meninggal yakni ibunya akibat covid-19.
Dalam video itu, AR nampak mengumandangkan azan di makam ibunya dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap saat proses pemakaman.

Diketahui, ayah AR, Ali Yusni yang merupakan ASN di BPKAD Kukar ini meninggal dunia lebih dulu dari sang istri.
Ali Yusni meninggal dunia pada Kamis, (22/7/2021) lalu, kemudian disusul sang istri meninggal dunia dua hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (24/7/2021) kemarin.
Keluarga tersebut tinggal di kawasan Gunung Belah, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kukar.
Dikabarkan, AR yang merupakan anak kedua dari pasangan suami istri tersebut hadir pada saat proses pemakaman ibunya.
Sementara kakak dan dua saudaranya yang lain tengah melakukan isolasi di wisma atlet Tenggarong Seberang.
Tak hanya itu, kabar duka itu juga disampaikan langsung pemerintah Kabupaten Kukar melalui akun facebook resmi pemkab Kukar.
Bupati Kukar Edi Damansyah melalui akun facebook resmi Pemkab Kukar mengucapkan bela sungkawa dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Ali Yusni Bin Zailani AW yang merupakan ASN Bidang Anggaran pada BPKAD Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Semoga almarhum Husnul Khotimah, diampuni segala dosa dan diterima segala amal kebajikannya. Serta keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin,” pungkasnya. (*)