Virus Corona di Samarinda

Kisah 2 Bocah Yatim Piatu di Samarinda Dapat Perundungan, Orangtuanya Wafat Usai Kena Covid-19

Danish Faeyza Raqilla Putrw (8) dan adiknya Alita Ayudya Innara kehilangan kedua orangtua mereka, yaitu Binti Munfaidah (34) dan Eko Prasetyo

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
YATIM PIATU - Danish (baju hitam) bersama Alita (baju biru) yang tengah sibuk dengan smartphone yang berada di tangan mereka, Rabu (28/7/2021). Kedua bocah ini telah menjadi yatim piatu lantaran ayah ibunya meninggal dunia usai terpapar Covid-19.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Danish Faeyza Raqilla Putra (8) dan adiknya Alita Ayudya Innara kehilangan kedua orangtua mereka, yaitu Binti Munfaidah (34) dan Eko Prasetyo (35) asal Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Kedua orangtua kakak beradik itu meninggal dunia seusai terpapar Covid-19, sejak Sabtu 26 Juni 2021 dan Kamis 1 Juli 2021. 

TribunKaltim.co mendapat kesempatan untuk menyambangi kediaman mereka yang berada di Jalan Rajawali Dalam 1, RT 10, Kecamatan Sungai Pinang Dalam, Samarinda pada Rabu (28/7/2021).

Kala itu, nampak Danish dan Alita sedang disibukan dengan smartphone yang berada di tangan mereka.

Baca juga: 2 Bocah di Samarinda Kehilangan Orangtua karena Covid-19, Pesan Ibu Sebelum Wafat: Selamatkan Anakku

Dengan didampingi oleh nenek mereka yang bernama Siti Soleha (52) dan tidak jauh dari tempat mereka nampak kakek mereka Munir Rudiyono (54), yang serius memperhatikan mereka.

Tidak jauh dari posisi mereka, terlihat sebuah tenda yang telah dibuatkan oleh paman mereka yang bernama, Syaiful Yuda.

Siti Soleha mengatakan, mereka sengaja membuatkan tenda agar kedua cucu mereka tetap bisa merasa asyik bermain.

"Karena kita mau membawa mereka rekreasi tidak bisa, karena Covid-19 ini," terang Siti kepada TribunKaltim.co.

Baca juga: Kapolresta Samarinda Beri Penghargaan Tenaga Kesehatan dan Jurnalis dalam Cegah Covid-19

Ia menjelaskan, mereka terpaksa membuatkan tenda, lantaran anak-anak di sekitar mereka tinggal, tidak ingin bermain bersama kedua cucu mereka.

Siti mengenang, beberapa hari lalu Danish ingin bermain dengan teman sebayanya, namun tidak berselang lama pulang sambil menangis.

Lantaran anak sekitar melakukan perundungan atau bully dan tidak ingin bermain bersama karena orangtua mereka yang meninggal dinyatakan terpapar Covid-19.

"Jadi kami sebisa mungkin selalu menemani Danish dan Alita untuk bermain," lanjutnya.

Merasa Sang Ayah di Rumah Sakit

Siti dan suaminya, Munir, menerangkan, mungkin Danish dan Alita nampak tegar.

Namun ketika malam tiba, Danish selalu merengek ingin bertemu sang ayahnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved