Berita Viral
Viral Bocah Adzan di Makam Ibunda, 1 Pertanyaan Jokowi saat Video Call Ini Membuatnya Kebingungan
Rupanya bukan hanya melakukan video call, Presiden Jokowui ternyata punya sesuatu untuk bocah-bocah yang kehilangan orangtua di Kaltim
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menaruh perhatian langsung kepada bocah-bocah di Kalimantan Timur (Kaltim) yang kehilangan orangtua akibat Covid-19.
Diketahui, ganasnya Virus Corona di Kaltim membuat beberapa bocah menjadi yatim piatu.
Kisah sedih pertama datang dari Vino, bocah 10 tahun yang kini sebatang kara di Kutai Barat.
Vino kehilangan kedua orangtuanya tepat di momen Hari Raya Idul Adha lalu yang wafat akibat Covid-19.
Baca juga: Presiden Jokowi Video Call Anak yang Adzan di Makam Bunda, Bupati Kukar Sebut Sebuah Kehormatan
Melalui Kapolres Kutai Barat, Presiden Jokowi menyerahkan sepeda plus uang tunai untuk Vino.
Kisah sedih berikutnya datang dari Kutai Kartanegara.
4 bocah menjadi yatim piatu setelah kedua orangtuanya secara berurutan meninggal akibat Covid-19.
Bahkan, Arga, anak kedua Ali Yusni dan almarhumah Deasy Setiawati menyita perhatian karena adzan di makam ibunya lengkap menggunakan APD.
Presiden Jokowi pun melakukan panggilan video atau video call kepada bocah-bocah malang tersebut.
Presiden Joko Widodo melontarkan pertanyaan yang membuat Arga kebigungan untuk menjawabnya.
Untuk diketahui, Arga merupakan bocah di Tenggarong, Kutai Kartanegara yang mencuri perhatian publik karena melantunkan adzan di makam ibunya.
Ibu Arga, Deasy Setiawari meninggal dunia akibat paparan Covid-19, setelah dua hari sebelumnya sang ayah, Ali Yusri telah berpulang terlebih dahulu dengan penyakit yang sama.
Hal ini memunculkan empati dari banyak pihak, termasuk orang nomor satu di Indonesia, Presiden Jokowi.
Diketahui, Jokowi menghubungi anak-anak dari almarhum Ali Yusni dan almarhumah Deasy Setiawati yang meninggal dunia akibat covid-19 di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Baca juga: Ayah Ibunya Meninggal karena Covid-19, Arga Bocah Asal Kutai Kartanegara di Video Call Jokowi
Jokowi langsung menelpon melalui video call lewat handphone Bupati Kukar Edi Damansyah dan diterima langsung oleh Arga, anak kedua dari pasutri yang sempat viral mengadzankan ibunya di pemakaman.
Presiden RI menghubungi Arga sekitar pukul 10.00 Wita dan berlangsung selama sekitar 5 menit lebih.
Dalam video call tersebut, Presiden RI, Jokowi menyanyakan keadaan Arga dan ketiga saudaranya sembari mengucapkan belasungkawa atas kabar duka yang menimpa keluarga tersebut.
“Kondisi Arga gimana, sehat? semoga amal ibadah ibu dan ayah diterima disisi Allah SWT,” ujar Jokowi, Rabu (28/7/2021).
Jokowi juga menguatkan anak-anak dari pasutri tersebut dengan memberikan semangat dan menitip salam kepada saudara-saudara Arga.
“Semoga Arga dan ketiga saudaranya diberi ketabahan ya,” tuturnya.
Jokowi juga menanyakan kepada Arga apakah kakak dan satu adiknya juga sempat terpapar covid-19 dan dibenarkan oleh Arga bahwa kakak dan satu adiknya juga terkena covid-19, namun saat ini sudah sembuh.
“Kabarnya kakak dan adik juga kena covid-19 ya, gimana kondisinya, sudah sembuh ya,” tanya Jokowi kepada Arga.
Tak hanya itu, Jokowi juga menanyakan cita-cita Arga dan dijawab ingin menjadi polisi.
Namun, saat Jokowi menanyakan apa saja keperluan yang diinginkan, Arga nampak bingung untuk menjawabnya.
“Kiriman Bapak udah sampai belum,” tanya Jokowi lagi ke Arga.
Diketahui, Presiden RI Jokowi memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 25 Juta kepada anak pasutri tersebut melalui rekening Arga.
Di samping itu, anak-anak pasutri tersebut juga mendapat bantuan Rp 10 juta di luar bantuan presiden, sehingga total bantuan uang tunai yang ia terima sekitar Rp 35 juta.
Tak hanya itu, selain mendapat bantuan uang tunai, Arga juga mendapatkan bantuan sepeda dari Bupati Kukar Edi Damansyah dan adiknya yang bungsu mendapatkan boneka.
Baca juga: Reaksi Kerabat Vino Bocah Yatim Piatu yang Ingin Diadopsi Gubernur Kaltim hingga Mantan Menteri
Adzan di Makam Sang Bunda

Belum hilang dari ingatan warga Kaltim, bocah Vino di Kutai Barat (Kubar) yang ditinggal pergi kedua orangtuanya karena terpapar covid-19.
Baru-baru ini warga Kaltim kembali digegerkan dengan beredarnya video di media sosial terkait kasus yang hampir sama seperti yang dialami Vino.
Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) beredar video yang menayangkan AR, anak kedua dari pasangan Ali Yusni dan Deasy Setiawati tengah mengazankan salah satu orangtuanya yang meninggal yakni ibunya akibat covid-19.
Dalam video itu, AR nampak mengumandangkan azan di makam ibunya dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap saat proses pemakaman.
Diketahui, ayah AR, Ali Yusni yang merupakan ASN di BPKAD Kukar ini meninggal dunia lebih dulu dari sang istri.
Ali Yusni meninggal dunia pada Kamis, (22/7/2021) lalu, kemudian disusul sang istri meninggal dunia dua hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (24/7/2021) kemarin.
Keluarga tersebut tinggal di kawasan Gunung Belah, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kukar.
Dikabarkan, AR yang merupakan anak kedua dari pasangan suami istri tersebut hadir pada saat proses pemakaman ibunya.
Sementara kakak dan dua saudaranya yang lain tengah melakukan isolasi di wisma atlet Tenggarong Seberang.
Tak hanya itu, kabar duka itu juga disampaikan langsung pemerintah Kabupaten Kukar melalui akun facebook resmi pemkab Kukar.
Bupati Kukar Edi Damansyah melalui akun facebook resmi Pemkab Kukar mengucapkan bela sungkawa dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Ali Yusni Bin Zailani AW yang merupakan ASN Bidang Anggaran pada BPKAD Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Semoga almarhum Husnul Khotimah, diampuni segala dosa dan diterima segala amal kebajikannya. Serta keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin,” pungkasnya. (*)
Sepeda untuk Vino
Aksi simpatik terhadap nasib Vino, si bocah yatim piatu di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, terus berdatangan.
Vino, ditinggal wafat kedua orangtuanya usai positif Covid-19 pada Selasa 20 Juli 2021.
Bahkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo juga ikut bersimpati dan memberikan bantuan berupa uang tunai dan sepeda lipat kepada Vino.
Bantuan Presiden Jokowi itu itu diberikan secara simbolis oleh jajaran TNI Polri di Kutai Barat pada Selasa (27/7/2021).
Bantuan yang datang dari Presiden Jokowi itu disambut haru oleh pihak keluarga Vino.
Margono, yang merupakan kerabat, sekaligus keluarga dari Vino mengungkapkan.
Dirinya hampir tidak bisa berkata apa-apa.
Hanya bisa menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Joko Widodo.
Atas bantuan yang diberikan kepada Vino melalui jajaran TNI Polri ini.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan panjenengan (Presiden)," katanya.
"Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi anak kami Vino dan semoga kebaikan panjenengan dibalas oleh Gusti Allah," ucap Margono.
Margono pun mengatakan seluruh bantuan yang ditujukan kepada Vino itu sepenuhnya akan digunakan untuk kebutuhan Vino hingga dewasa kelak.
Selain bantuan sejumlah uang yang ditransfer langsung ke rekening Vino.
Jajaran TNI-Polri juga memberikan bantuan dari Presiden berupa sebuah sepeda.
Dan juga kebutuhan lainnya yang diharapkan bisa bermanfaat bagi Vino.
Gubernur Kaltim Bersedia Adopsi
Tawaran bantuan juga datang dari orang penting di Kalimantan Timur, yakni Gubernur Kaltim Isran Noor.
Isran Noor bersedia merawat Vino sebagai anak angkatnya.
Mantan Bupati Kutai Timur ingin mengadopsi Vino.
Bahkan jika Vino benar-benar mau diadopsi, Gubernur mengaku akan merawat dan memberikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
"Sudah bicara dengan istri saya, saya ambil dia sebagai anak angkat saya sendiri.
Saya enggak mikir legal atau enggak legal, saya ingin anak itu bisa berkembang seperti biasa dengan kondisi saat selama ini dia baik-baik saja tidak merasa tertekan tidak merasa sedih," ucap Isran Noor ketika memberikan keterangan dalam acara Sapa Malam Kompas TV, Jumat (23/7/2021).
Sementara itu Paman Vino, Margono berterimakasih atas niat baik Gubernur Isran Noor.
Hanya saja pihak keluarga akan berbincang terkait keputusan Isran Noor.
Sebab hak asuh Vino saat ini berada di neneknya yang ada di Jawa.
"Kami selaku keluarga terimakasih ke pak Gubernur sekaligus mohon maaf sebesar-besarnya masalah itu pihak keluarga belum bisa memberikan sebuah jawaban.
Karena posisi Vino yang lebih berkuasa atas hak asuh itu mbahnya di Jawa.
Kalau masalah itu kami rundingkan dulu dengan yang berhak," ucapnya. (*)