Olimpiade
Tumbangkan Anders Antonsen, Anthony Ginting ke Semifinal Olimpiade Tokyo
Kalahkan Anders Antonsen yang ada di rangking 3 dunia, Anthony Ginting akan ke semifinal tunggal putra, Badminton, Olimpiade Tokyo.
TRIBUNKALTIM.CO - Pemain tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting mengalahkan Anders Antonsen di perempat final Badminton, Olimpiade Tokyo hari ini, Sabtu (31/7/2021).
Laga Anthony Ginting vs Anders Antonsen berlangsung seru dan sangat menarik.
Setelah bertanding tiga gim yang ketat, Anthony Ginting berhasil menyudahi perlawanan Anders Antonsen, pemain rangking 3 dunia dengan skor 21-18 15-21 dan 21-18.
Dengan kemenangan atas Anders Antonsen ini, Anthony Ginting memastikan langkah ke semifinal tunggal putra Badminton Olimpiade Tokyo.
Di final Olimpiade Tokyo nanti, Anthony Ginting masih menunggu pertandingan antara Chou Tien Chen atau Chen Long.
Laga Chou Tien Chen vs Chen Long digelar setelah laga Anthony Ginting vs Anders Antonsen.
"Syukur, puji Tuhan saya bisa memenangkan pertandingan ini.
Yang pasti memang lawan hari ini cukup kuat. Poinnya dekat-dekat.
Baca juga: Tantangan Anthony Ginting di Laga Lawan Anders Antonsen, Perempat Final Olimpiade Tokyo Hari Ini
Tadi saya mencoba lebih menyerang, di poin-poin akhir.
Karena itu kan poin-poin kritis dan lawan tegang juga," kata Anthony Ginting seperti dilansir dari siaran langsung Indosiar hari ini, Sabtu 31 Juli 2021.
Ikuti Jejak Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro
Kemenangan Anthony Ginting atas Anders Antonsen juga menambah catatan kemenangannya atas pemain Denmark tersebut yakni 4-0.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, keberhasilan Ginting kali ini membuat penantian 17 tahun publik Indonesia untuk melihat lagi pemain tunggal putra Tanah Air tampil di semifinal Olimpiade akhirnya terhenti.
Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro adalah dua pemain tunggal putra Indonesia terakhir yang berhasil melaju ke semifinal Olimpiade.
Momen itu terjadi pada Olimpiade Athena 2004.
Taufik Hidayat saat itu sukses membawa pulang medali emas Olimpiade Athena 2004 sementara Sony Dwi Kuncoro meraih medali perunggu.
Anthony Ginting kini juga menjadi tunggal putra kedelapan Indonesia yang berhasil lolos ke semifinal Olimpiade.
Selain Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro, terdapat lima legenda tunggal putra Indonesia lainnya yang pernah tampil di semifinal Olimpiade.
Mereka adalah Hermawan Susanto, Ardy Winata, Alan Budikusuma, Heriyanto Arbi, dan Hendrawan.
Jalannya pertandingan Anthony Ginting vs Anders Antonsen:
Pertandingan Anthony Ginting vs Anders Antonsen langsung dibuka dengan reli panjang.
Anthony Ginting dan Anders Antonsen saling kejar mengejar angka hingga kedudukan imbang 7-7.
Anders Antonsen tampak sangat kecewa karena empat pengembalian bolanya melebar dan menghasilkan angka untuk Anthony Ginting.
Anthony Ginting kemudian sukses mencetak dua angka beruntun dari pukulan drive untuk membuat dirinya menjauh 9-7.
Keunggulan itu terus dijaga Anthony Ginting hingga 11-8.
Setelah jeda, Anders Antonsen kembali mengajak Anthony Ginting untuk bermain reli panjang dan berhasil menyamakan kedudukan 12-12.
Melihat Anders Antonsen mulai bangkit, Anthony Ginting kembali menyerang dengan terus mencoba menekan lewat kelihaiannya bermain net.
Anthony Ginting kemudian sukses mencetak empat angka beruntun untuk kembali unggul 16-12.
Net tipis dari Ginting benar-benar membuat Antonsen kewalahan.
Antonsen tercatat dua kali kalah beradu net sehingga Ginting sukses memperlebar keunggulan menjadi 19-14.
Ginting pada akhirnya sukses menutup gim pertama dengan smash keras untuk mengunci kemenangan 21-18.
Berlanjut ke gim kedua, Ginting dan Antonsen kembali saling kejar mengejar angka hingga kedudukan imbang 4-4.
Pengamatan Ginting kali ini masih terlihat cermat.
Ginting tercatat dua kali mendapatkan poin dari pengembalian Antonsen yang melebar di garis belakang.
Memasuki pertengahan gim kedua, Ginting terlihat kehilangan konsentrasi.
Sebab, tiga smash menyilang Ginting melebar.
Tiga kesalahan Ginting itu membuat Antonsen menjauh 8-5.
Keunggulan itu terus dipertahankan Antonsen hingga kedudukan 11-5 saat interval.
Masalah angin yang dialami Antonsen pada gim pertama kali ini dirasakan Ginting.
Hal itu tercermin dari dua pengembalikan Ginting yang melelbar di garis belakang lapangan.
Hal itu membuat Ginting semakin tertinggal dari Antonsen menjadi 12-5.
Antonsen yang terlihat mulai percaya diri kemudian berhasil dua angka beruntun dari smash keras untuk memperlebar keunggulan menjadi 15-7. Ginting sempat berusaha menyerang dengan mengandalkan smash keras.
Namun, pertahanan Antonsen pada gim kedua kali ini sangat solid. Antonsen pada akhirnya sukses memaksa Ginting bermain sampai rubber game setelah berhasil mengunci gim kedua dengan kemenangan 21-15.
Dua poin terakhir Antonsen didapatkan dari pengembalian Ginting yang menyangkut di net.
Pada awal gim ketiga, Antonsen berhasil berbalik unggul 3-1 setelah sempat tertinggal terlebih dahulu. Keunggulan itu terus dijaga Antonsen hingga 7-4.
Salah satu kunci dari keunggulan Antonsen kali ini adalah pukulan drive menyilang. Antonsen tercatat mencetak tiga angka dari drive menyilang pada awal gim ketiga kali ini.
Tidak menyerah, Ginting secara perlahan berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 9-10.
Namun, pengembalian yang menyangkut di net membuat Ginting harus tertinggal 9-11 saat interval.
Setelah interval, Antonsen masih memegang kendali permainan. Antonsen terus unggul hingga kedudukan 14-12.
Usaha Ginting untuk menyamakan kedudukan akhirnya berhasil pada kedudukan 14-14. Ginting mencetak poin ke-13 melalui smash keras di depan net.
Setelah itu, Ginting menyamakan kedudukan melalui bola lob.
Ginting kemudian berhasil berbalik unggul dua angka pada kedudukan 16-14. Ginting berhasil unggul berkat kecerdikannya memenangi duel depan net.
Antonsen kemudian berteriak kecewa setelah pengembalian bolanya melebar.
Kesalahan itu membuat Ginting terus menjaga keunggulan dua angka menjadi 17-15.
Ketika kedudukan 18-16 untuk keunggulan Ginting, pengembalian Antonsen kembali melebar.
Ginting pada akhirnya sukses melaju ke semifinal setelah berhasil mengunci gim ketiga melawan Antonsen dengan kemenangan 21-18.
Simak jadwal lengkap pertandingan Badminton Olimpiade Tokyo hari ini, Sabtu 31 Juli 2021:
Perempat final tunggal putra
07.00 WIB Heo Kwanghee (Korea) vs Kevin Cordon (Guatemala)
08.40 WIB Viktor Axelsen (Denmark) vs Shi Yu Qi (China)
10.00 WIB Anthony Ginting (Indonesia) vs Anders Antonsen (Denmark)
11.10 WIB Chen Long (China) vs Chou Tien Chen (China Taipei)
Semifinal ganda putri
07.50 WIB Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Indonesia) vs Lee Sohee/Shinseungchan (Korea)
09.30 WIB Kim Soyeong/Kong Heeyong (Korea) vs Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China)
Semifinal Tunggal Putri
16.00 WIB Chen Yu Fei (China) vs He Bing Jiao (China)
16.50 WIB Pusarla V Sindhu (India) vs Tai Tzu Ying (China Taipei)
Ganda Putra
- 17.40 WIB perebutan medali perunggu: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Aaron Chia/Soh Wooi Yik
- 18.30 WIB perebutan medali emas: Li Jun Hui/Liu Yu Chen (China) vs Lee Yang/Wang Chi Lin (China Taipei)
Catatan: Jadwal sesuai dengan yang tercantum https://olympics.com/tokyo-2020, perubahan jam tanding sesuai dengan durasi waktu pertandingan sebelumnya karena hanya 1 court yang dipergunakan.
Link Live Streaming Badminton Olimpiade Tokyo
Disclaimer:
- Jadwal Live Streaming sewaktu-waktu bisa berubah dan link Live streaming hanya informasi untuk pembaca.
- TribunKaltim.co tidak bertanggung jawab terhadap kualitas siaran.
Baca juga: SEJARAH Ganda Putri Indonesia, Greysia/Apriyani ke Final Badminton Olimpiade Tokyo
(*)