Berita Nasional Terkini

Gunakan Data Lapangan, Anies Baswedan Beber Angka Kematian Pasien Covid-19 Jakarta Belum Aman

Gunakan data lapangan, Anies Baswedan beber angka kematian pasien Covid-19 Jakarta belum aman

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Lusius Genik/Trbunnews.com
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berada di Kantor PMI DKI Jakarta, Senin (14/6/2021). Anies menyebut angka kematian Covid-19 belum aman 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut angka kematian Covid-19 di Jakarta sudah menurun.

Meski demikian, Anies Baswedan menilai angka kematian yang masih di atas 100 kasus per hari, masih menunjukkan Jakarta belum benar-benar aman.

Untuk mengukur angka kematian, Anies Baswedan menggunakan data lapangan, yakni menghitung kasus pemakaman dengan protokol Covid-19.

Sebelumnya, Anies Baswedan menyebut Jakarta sudah melewati fase genting gelombang serangan Virus Corona.

Kasus penularan Covid-19 yang sempat menyentuh 10 ribu kasus per hari, kini berangsur turun.

Begitu pula tingkat keterisian rumah sakit, terus menurun.

Baca juga: Anies Baswedan Sukses Lampaui Target Jokowi, Belum Agustus, 7,5 Juta Warga Jakarta Vaksin Covid-19

Jakarta pun sampai saat ini masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4.

Dilansir dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tren kasus kematian pasien Covid-19 di Jakarta mulai menurun.

Namun, dia menekankan, angka kematian masih di atas 100 kasus per hari.

Dia berpatokan pada data pemakaman dengan protokol Covid-19 di Jakarta yang kini berada di angka 150-200 pemakaman dalam sehari.

"Tren pemakaman dengan menggunakan protokol Covid juga menurun.

Saat ini sekitar 150 sesekali sampai 200 pemakaman protap Covid per hari," kata Anies dalam keterangan video, Sabtu (31/7/2021).

Menurut Anies Baswedan, penurunan memang terjadi jika dibandingkan dengan puncak pandemi Covid-19 yang bisa menyentuh 400 pemakaman dengan protokol Covid-19 dalam sehari.

Selain pemakaman dengan protokol Covid-19, Anies Baswedan menyebut tren kematian pasien Covid-19 saat isolasi mandiri juga menurun.

"Tren kematian isoman juga menurun saat ini kurang dari 5 seharinya.

Sebelumnya pernah sampai 75 kematian sehari," ucap dia.

Meski mengalami penurunan, Anies Baswedan mengatakan, kematian akibat Covid-19 tidak bisa dipandang hanya sekadar angka statistik belaka.

Menurut Anies Baswedan, ada banyak duka akibat kematian.

Terlebih orang-orang yang selama ini dianggap sebagai tulang punggung keluarga.

"Bahkan kehilangan orang-orang yang diandalkan untuk menopang kehidupan keluarga," ucap dia.

Untuk itu, Mantan Menteri Pendidikan Kabinet Kerja Jilid 1 ini meminta warga yang berada di Jakarta untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19.

"Oleh karena itulah kita harus ikhtiar, untuk mengurangi risiko meninggikan potensi keselamatan diri keselamatan keluarga, keselamatan lingkungan kita dengan cara melakukan vaksinasi," kata Anies Baswedan.

Kompas.com mencatat rata-rata angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta dalam dua pekan terakhir mencapai 159 orang dalam sehari.

Berikut angka kematian kasus Covid-19 di Jakarta dalam dua pekan terakhir:

18 Juli: bertambah 201, total meninggal 10.103

19 Juli: bertambah 242, total meninggal 10.345

20 Juli: bertambah 265, total meninggal 10.610

21 Juli: bertambah 82, total meninggal 10.692

22 Juli: bertambah 173, total meninggal 10.865

23 Juli: bertambah 156, total meninggal 11.021

24 Juli: bertambah 160, total meninggal 11.181

25 Juli: bertambah 152, total meninggal 11.333

26 Juli: bertambah 103, total meninggal 11.426

27 Juli: bertambah 170, total meninggal 11.606

28 Juli: bertambah 82, total meninggal 11.688

29 Juli: bertambah 156, total meninggal 11.844

30 Juli: bertambah 108, total meninggal 11.952

31 Juli: bertambah 183, total meninggal 12.135

Baca juga: Alasan Anies Baswedan Marah Besar ke Penjahat yang Dibekuk Polda Metro Jaya, Permintaan ke Kapolda

Lewati Situasi Genting

Dilansir dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim Jakarta telah berhasil keluar dari situasi genting pandemi Covid-19.

Pasalnya, keterisian Instalasi Gawat Darurat (IDG) di berbagai rumah sakit di Jakarta telah berkurang signifikan dibanding bulan lalu.

“Kondisi di rumah sakit kini semakin terkendali karena kapasitas tempat tidur isolasi IGD hingga ICU tersedia,” ujar Anies Baswedan melalui akun Instagramnya, Senin (26/7/2021).

Anies Baswedan mengaku sudah mengunjungi dua rumah sakit, yakni RSUD Budhi Asih dan RSKD Duren Sawit, dan keduanya menunjukkan situasi yang membaik.

Situasi pada Senin pagi itu di RSKD Duren Sawit, kata Anies, berbeda dibanding ketika dirinya mengunjungi rumah sakit tersebut satu bulan yang lalu.

“Saat itu RS begitu penuh, bahkan selasar depan IGD pun dipenuhi oleh pasien yg antre masuk ke dalam IGD, kamar rawat inap dan ICU.

Kini, selasar IGD itu sudah kosong, pasien dapat langsung masuk ke IGD.

Situasi ini serupa di begitu banyak RSUD di Jakarta”.

Anies mengajak warga Jakarta untuk melanjutkan momentum perbaikan ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Masyarakat diminta untuk tidak mengendorkan protokol kesehatan karena berpotensi untuk meningkatkan kasus kembali.

“Tetap jaga prokes kapan pun dan di mana pun, serta kurangi mobilitas yang tidak perlu,” tegasnya.

Anies Baswedan juga mengimbau warga yang belum melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk segera divaksin karena vaksinasi bisa menurunkan risiko mengalami gejala berat Covid-19, termasuk risiko kematian. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved