Olimpiade

Perjuangan GreyAp Raih Medali Emas, Raket Jia Yi Fan Patah hingga Adu Teriak, Greysia: Untuk Kalian

Akhirnya, Indonesia meraih medali emas di Olimpiade Tokyo setelah Greysia/Apriyani mengalahkan pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Editor: Amalia Husnul A
AFP Photo/Alexander Nemenov
Dari kiri ke kanan: Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan Kim Soyeong/Kong Heeyong saat lagu Indonesia Raya berkumandang setelah pengalungan medali Olimpiade Tokyo, Senin 2 Agustus 2021. Kebahagiaan dan perjuangan pasangan Greysia/Apriyani yang meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 

TRIBUNKALTIM.CO - Kebahagiaan meliputi pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang meraih medali emas di Olimpiade Tokyo hari ini, Senin 2 Agustus 2021.

Mengalahkan pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dalam dua gim langsung, Greysia/Apriyani bukan hany mempersembahkan medali emas di Olimpiade Tokyo tetapi juga mencatatkan sejarah.

Akhirnya, nomor ganda putri dapat medali di Olimpiade dari pasangan yang berjuluk GreyAp.

Setelah upacara pengalungan medali, saat meninggalkan lapangan Greysia/Apriyani yang disorot kamera menunjukkan medali emasnya.

"Untuk kalian, untuk kalian," begitu kata Greysia Polii sembari mendekatkan medali emas ke kamera.

Sebelumnya, Indonesia belum pernah mendapatkan satu medali pun dari ganda putri di Olimpiade. 

Raihan medali emas Greysia/Apriyani menjadi sejarah bagi Indonesia.

Perjuangan Greysia/Apriyani untuk meraih medali emas tidak mudah.

Baca juga: Kalahkan China, Greysia/Apriyani Raih Medali Emas, Catatan Sejarah Ganda Putri di Olimpiade Tokyo

Lantaran pasangan China yang ada di rangking 3 dunia lebih diunggulkan. 

Dan dari rekam pertemuan sebelumnya, Greysia/Apriyani pun ketinggalan 3-6.

Namun di final Olimpiade Tokyo, Greysia/Apriyani mampu membalikkan keadaan.

Bermain lepas, Greysia/Apriyani memberikan penampilan terbaiknya bahkan membuat Chen/Jia tertekan.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, tekanan dan psywar pun dilancarkan kedua pasangan ini.

Laga final itu Olimpiade Tokyo hari ini diwarnai dengan beberapa teriakan keras Chen Qing Chen.

Namun, Greysia/Apriyani tak gentar.

Mereka tetap fokus untuk konsentrasi pada permainan sendiri, tak terbawa lawan.

Bahkan, dalam proses perjuangan mereka, juga sempet diwarnai adanya raket bengkok milik Jia Yi Fan, usai saling mengadu dengan rekannya, yang berujung poin bagi Greysia/Apriyani.

Greysia/Apriyani yang saling memotivasi, diiringi senyum juga teriakan, pada akhirnya bisa menutup gim pertama dengan skor 21-19.

Pada gim kedua, Greysia/Apriyani seolah membuat lawan mati kutu.

Pasangan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan beberapa kali melakukan kesalahan sendiri, tak berkutik.

Namun, Greysia/Apriyani pun tak mau terlena.

Mereka tetap fokus pada permainan sendiri, juga membalas teriakan yang dilontarkan lawan.

Greysia/Apriyani tak gentar, tak takut dengan psywar lawan.

Wakil China terus melakukan kesalahan demi kesalahan. 

Dalam gim kedua ini juga, terdapat momen saat Greysia mengganti raket di tengah laga, tetapi masih berujung poin bagi Greysia/Apriyani.

Saat skor 20-15, Greysia melakukan smes, dapat dikembalikan lawan, tetapi melewati garis.

Greysia/Apriyani langsung melepaskan ketegangan, tetapi wakil China masih melihat challenge.

Hingga akhirnya, hasil tayangan ulang memastikan kok memang keluar dan Greysia/Apriyani pun memenangi gim kedua dengan skor 21-15, sekaligus memastikan emas Olimpiade Tokyo.

Ini menjadi emas pertama bagi kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.

Greysia/Apriyani pun menorehkan sejarah sebagai ganda putri pertama  Indonesia yang meraih medali emas pada ajang Olimpiade.

Selamat dan terima kasih atas segala perjuangannya, Greysia/Apriyani.

Peluang Tambahan Medali

Indonesia masih berpeluang menambah satu medali dari Anthony Ginting.

Malam nanti, Anthony Ginting akan menghadapi Kevin Cordon untuk memperebutkan medali perunggu.

Laga perebutan medali perunggu Badminton Olimpiade Tokyo ini juga diprediksi bakal ketat.

Ada sejumlah hal dari Kevin Cordon yang patut diwaspadai Anthony Ginting.

Nama Kevin Cordon adalah kejutan di tunggal putra Badminton Olimpiade Tokyo ini.

Selain tersingkirnya Kento Momota di babak 16 besar dari Heo Kwanghee, Kevin Cordon juga jadi perhatian.

Pemain asal Guatemala yang berada di rangking 59 dunia ini bisa lolos babak penyisihan grup Olimpiade Tokyo setelah menyingkirkan Ng Ka Long Angus (unggulan ke-8) di laga terakhir Grup C.

Kiri: Anthony Ginting. Kanan: Kevin Cordon. Foto diambil saat laga di Olimpiade Tokyo. Anthony Ginting bakal bertemu Kevin Cordon untuk memperebutkan medali perunggu di Olimpiade Tokyo, Senin 2 Agustus 2021.
Kiri: Anthony Ginting. Kanan: Kevin Cordon. Foto diambil saat laga di Olimpiade Tokyo. Anthony Ginting bakal bertemu Kevin Cordon untuk memperebutkan medali perunggu di Olimpiade Tokyo, Senin 2 Agustus 2021. (Kolase AFP Photo Alexander Nemenov)

Selanjutnya, di babak 16 besar, Kevin Cordon mengalahkan Mark Caljouw. 

Dan di perempat final, Kevin Cordon pun memulangkan pemain Korea, Heo Kwanghee yang membuat Kento Momota tersingkir.

Olimpiade Tokyo menjadi pencapaian terbaik Kevin Cordon selama keikutsertaannya di Olimpiade.

Pemain Guatemala ini telah bertanding di Olimpiade sejak Olimpiade London 2012.

Selain faktor kejutan Kevin Cordon yang bisa bertahan hingga semifinal, ada sosok Indonesia di balik pencapaian pemain Guatemala ini.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Kevin Cordon juga dilatih orang Indonesia yang berasal dari Solo, Muamar Qadafi.

Selain pelatihnya, Jose Maria Solis, ada juga Muamar Qadafi yang ikut memberikan arahan pada Kevin Cordon.

Berdasarkan situs Today in 24, Muamar Qadafi menerima tawaran melatih tim bulu tangkis Guatemala pada 2009.

Kemudian pada 2017, Muamar Qadafi bekerjasama dengan Solis untuk melatih Kevin Cordon dan Nikte Sotomayor.

Nikte Sotomayor juga bertanding di Olimpiade Tokyo di nomor tunggal putri.

Jadwal Badminton Olimpiade Tokyo Senin 2 Agustus 2021:

Ganda putri

11.00 WIB perebutan medali perunggu Lee Sohee/Shin Seungchan (Korea) vs Kim Soyeong/Kong Heeyong (Korea)

11.30 WIB perebutan medali emas Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Indonesia) vs Chen Qing Chen/Jia Yi Fan

Tunggal putra

18.00 WIB perebutan medali perunggu Anthony Ginting (Indonesia) vs Kevin Cordon (Guatemala)

18.50 WIB perebutan medali emas Viktor Axelsen (Denmark) vs Chen Long (China)

Catatan: jadwal berdasarkan laman https://olympics.com/tokyo-2020, waktu bertanding laga kedua setelah pertandingan pertama. 

Link Live Streaming Badminton Olimpiade Tokyo

Link 1 (Indosiar)

Link 2 (Vidio.com)

Link 3 (Usee TV)

Link 4 (TVRI)

Disclaimer:

- Jadwal Live Streaming sewaktu-waktu bisa berubah dan link Live streaming hanya informasi untuk pembaca.

- TribunKaltim.co tidak bertanggung jawab terhadap kualitas siaran. 

Baca juga: SEJARAH Ganda Putri Indonesia, Greysia/Apriyani ke Final Badminton Olimpiade Tokyo

(*)

Berita tentang Olimpiade Lainnya
Berita tentang Badminton

 


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved