Virus Corona di Kaltim

Sebulan PPKM Mobilitas Warga Kaltim Menurun Hingga 30 Persen

Mobilitas warga Kalimantan Timur selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa kabupaten/kota menurun

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF
Mobilitas warga Kalimantan Timur mengalami penurunan selama masa PPKM di beberapa kabupaten/kota hingga akhir Juli 2021. TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Mobilitas warga Kalimantan Timur selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa kabupaten/kota menurun, terhitung sejak pertengahan bulan Juni hingga akhir Juli 2021.

Penurunan mobilitas warga terpantau berdasarkan data dari Google Mobility yang diakses tribunkaltim.co pada Senin (2/8/2021), yang mengukur tingkat mobilitas warga di kategori tempat tertentu di suatu wilayah.

Data provinsi Kalimantan Timur menunjukkan terjadi penurunan mobilitas masyarakat di beberapa tempat seperti tempat retail dan rekreasi yang mengalami penurunan 17 persen.

Bahkan mobilitas warga di tempat kerja dan pusat transportasi umum mengalami penurunan mobilitas hingga lebih dari 30 persen.

Penurunan pergerakan manusia juga terpantau di kawasan taman mencapai 17 persen.

Baca juga: Wawali Samarinda Rusmadi Pantau Pos Penyekatan di Empat Titik, Mobilitas Warga Sangat Minim

Meskipun terjadi penurunan mobilitas di beberapa tempat, namun terpantau kenaikan mobilitas justru terjadi di toko bahan makanan dan apotek sebanyak 20 persen.

Kenaikan mobilitas 5 persen juga terjadi di area permukiman berdasarkan data dari Google Mobility yang juga digunakan pemerintah untuk memantau mobilitas masyarakat tersebut.

Asisten pemerintahan dan Kesra Provinsi Kaltim, Jauhar Effendi juga mengakui bahwa saat ini kepatuhan dan kesadaran masyarakat di Kaltim terhadap protokol kesehatan semakin tinggi.

Hal tersebut ditandai dengan provinsi Kaltim yang dikategorikan sebagai zona hijau kepatuhan protokol kesehatan oleh pemerintah pusat.

Kategori tersebut diungkapkan oleh Jauhar berdasarkan indikator penggunaan masker dan tingkat kerumunan di Kaltim.

Baca juga: Ikatan Dokter Indonesia Beberkan Tingginya Jumlah Positif Covid-19 Dipengaruhi Mobilitas Warga

"Kita bersyukur sesuai laporan, Provinsi Kaltim masuk zona hijau kepatuhan protokol kesehatan yaitu patuh menggunakan masker dan tak berkerumun," ujar Jauhar Effendi melalui portal media sosial pemprov Kaltim.

Kendati demikian kasus konfirmasi positif Covid-19 harian di Benua Etam masih mengalami penambahan yang fluktuatif, terlihat dari data Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dalam beberapa hari terakhir.

Meskipun begitu jumlah pasien Covid-19 yang mengalami kesembuhan setiap harinya juga mengalami peningkatan dengan jumlah yang tak kalah banyak dengan jumlah konfirmasi positif.

"Karena itu penerapan protokol kesehatan dengan menggunakan masker wajib bagi siapa saja, sehingga mencegah penularan dan penyebaran Covid-19," pungkas Effendi. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved