Virus Corona di Balikpapan
Tak Semua Penyintas Covid-19 Bisa Donorkan Plasma Konvalesen, dr Tika dari RSKD Berikan Penjelasan
Di tengah meningkatnya jumlah pasien Covid-19, kebutuhan donor konvalesen pun merangkak naik.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Di tengah meningkatnya jumlah pasien Covid-19, kebutuhan donor konvalesen pun merangkak naik.
Kendati demikian, tidak semua penyintas Covid-19 boleh mendonorkan plasma darahnya.
Untuk menjawab siapa saja yang boleh mendonorkan plasma konvalesen, Tribun Kaltim bersama Smart FM gelar talkshow virtual bertajuk Tak Semua Penyintas Covid-19 Bisa Donor Konvalesen, Selasa (3/8/21).
Kegiatan ini juga mengundang narasumber Ketua PMI Kota Balikpapan, drg. Diah Muryani, Kepala Ins. Laboratorium/Unit Transfusi Darah RSUD Kanudjoso Djatiwibowo, dr. Tika Adilistya, SpPk, dan penyintas Covid-19, Rony Heryudhi.
Baca juga: Ayo Donor Plasma Konvalesen, Jadilah Pahlawan untuk Selamatkan Kehidupan, Buka Link Pendaftarannya
Dalam pemaparannya, dr. Tika Adilistya, SpPk, memulai penjelasannya terkait proses pengolahan darah pendonor hingga dapat digunakan oleh penerima.
"Di dalam darah tersebut terdapat plasma yang berisi antibodi dari pendonor. Bukan hanya antibodi Covid-19 saja, tetapi juga semua antibodi sisa infeksi si pendonor di masa lampau. Kita menamakan ini sebagai vaksinasi pasif," kata dr. Tika.
Ia juga menyinggung bahwa donor darah dengan cara ini bukanlah hal baru, namun sudah menjadi hal umum sejak berpuluh-puluh tahun lalu.
"Covid-19 sendiri merupakan penyakit baru yang sampai saat ini belum kita temukan obatnya. Sehingga segala cara kita coba, salah satunya adalah dengan donor plasma konvalesen. Pro dan kontra pun tentu terjadi dalam upaya ini.
Tapi sejauh pemberian plasma ini mengikuti aturan dari WHO yaitu maksimal pemberian 72 jam setelah pasien masuk ke RS, dan sebisa mungkin menghindari pemberian saat pasien sudah kristis, manfaat dan efektivitasnya pun dapat kita capai dengan maksimal," jelasnya.
Untuk prosesnya sendiri, dr. Tika mengatakan bagi donor yang baru pertama kali mendonorkan plasma, pihak medis akan mengambil darah lengkap lalu memprosesnya sehingga mendapatkan 200 cc plasma konvalesen.
"Sedangkan untuk donor selanjutnya, kita bisa langsung mengambil plasma sebanyak 400 cc tanpa harus mengambil darah, istilahnya donor apheresis," lanjut dr. Tika.
Untuk RSKD Kanudjoso, dr. Tika menjelaskan bagi penyintas yang ingin mendonorkan plasmanya dapat menghubungi admin sebelum datang ke RS.
"Karena kami biasanya mengambil plasma untuk langsung digunakan. Jadi jika ada cukup banyak pendonor, kami dapat mengirim tenaga untuk melakukan kegiatan pengambilan plasma massal," ujarnya.
Kendati demikian, dr. Tika mengungkapkan bahwa tidak semua penyintas Covid-19 dapat mendonorkan plasma konvalesen.
"Penyintas yang dapat mendonorkan hanya mereka yang titernya tinggi saja. Titer ini adalah keberadaan serta jumlah dari antibodi dalam darah. Kalau di Balikpapan, kita menggunakan aturan minimal 132. Di atas itu dianggap tinggi dan layak untuk mendonorkan," kata dr. Tika. (*)