Gempa di Tarakan
BMKG Sebut Gempa 4,4 SR di Tarakan Tak Berpotensi Tsunami
Kepala Stasiun Geofisika Manado, Tony Agus Wijaya merilis informasi gempa bumi tektonik yang terjadi di Kota Tarakan, Kamis (5/8/2021) hari ini.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN – Kepala Stasiun Geofisika Manado, Tony Agus Wijaya merilis informasi gempa bumi tektonik yang terjadi di Kota Tarakan, Kamis (5/8/2021) hari ini.
Dalam rilisnya dikatakan Agus, kejadian gempa terasa sekitar pukul 17.46 WITA di wilayah Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
Hasil analisis BMKG, kata Agus, menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan magnitude sebesar 4,4 SR.
Dengan Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.75 Lintang Utara dan 117.76 Bujur Timur.
“Atau tepatnya berlokasi pada jarak 47 kilometer arah Timur Laut Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara pada kedalaman 5 kilometer,” sebut Agus dalam rilisnya.
Baca juga: BREAKING NEWS Gempa 4,4 SR Terasa di Tarakan, Sejumlah Warga Merasakan Getarannya
Lebih lanjut, ia menjelaskan jenis dan mekanisme gempa bumi, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Untuk dampaknya sendiri, lanjut Agus, berdasarkan informasi dari masyarakat gempa bumi ini dirasakan di Tarakan dengan skala III Modified Mercalli Intensity (MMI). Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
“Terasa getaran seakan truk berlalu, dan di Bulungan sekitar II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang,” ujar Agus.
Hingga saat ini, lanjutnya, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Soal hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik, ia menjelaskan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Adapun menyoal adanya kemungkinan gempa bumi susulan lanjutnya, hingga pukul 18.30 WITA, Kamis (5/8/2021), hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau after shock.
Agus mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, serta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa.
“Ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” bebernya.
Ia menambahkan, pihaknya juga mengimbau masyarakat hanya memastikan informasi kebenaran gempa melalui informasi resmi yang hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi baik Instagram dan Twitter di @infoBMKG.
Kemudian website di http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id serta di telegram channel https://t.me/InaTEWS_BMKG dan melalui mobile aplikasi wrs-bmkg atau infobmkg. (*)