Virus Corona di Berau
Hadapi Pandemi Covid-19, Pemkab Berau Bersiap Bentuk Ruang Isolasi Terpusat
Peningkatan kasus positif yang tak terbendung mengharuskan Berau memiliki ruang isolasi terpusat
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Peningkatan kasus positif yang tak terbendung mengharuskan Berau memiliki ruang isolasi terpusat. Apalagi, cukup diakui isolasi mandiri berisiko tinggi.
Kepala daerah Berau, Sri Juniarsih Mas, menjelaskan, pihaknya tengah mencanangkan hal tersebut bersama Satgas Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan hingga tingkat RT.
Bupati Sri Juniarsih juga mengungkapkan belum ada kepastian perpanjangan PPKM Level 4 di Berau. Semua keputusan perpanjangan menunggu pusat, begitu juga aturan lainnya.
“Untuk saat ini, pihak satgas akan memantau langsung Isoter, nanti akan disediakan nakes dan obat-obatannya,” jelasnya kepada TribunKaltim, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Pemkab Berau akan Upayakan Vaksinasi Covid-19 buat Para Ibu Hamil
Dia mengakui isomasi mandiri memang saat ini berisiko tinggi, jika tidak diperhatikan secara intens oleh Satgas Covid-19, begitu juga kurangnya edukasi di masyarakat. Yang jelas, pihaknya segera melakukan Isoters sesuai dengan instruksi pusat.
Untuk pembentukan ruang isoter sendiri, diwajibkan berada di 13 Kecamatan di Kabupaten Berau, tanpa terkecuali.
“Wajib sekali ada di 13 Kecamatan, tentu ini akan terlaksana,” tagasnya.
Sementara itu, mengenai tempat maupun ruang yang akan digunakan, pihaknya belum mengetahui dimana saja titiknya. Pastinya, ditegaskan oleh Sri, penggunaan Isoter dapat digunakan pada tempat yang strategis, pada balai, sekolah, rumah-rumah kosong serta beberapa penginapan yang belum terpakai.
Untuk penggunaan Rumah sakit darurat eks Hotel Cantika Swara, bukan diperuntukkan untuk pemberlakukan isoter.
Baca juga: Selama PPKM Level 4, PLN Berau Beber Ada Perubahan Beban Puncak Siang dan Malam
“Kami akan rundingkan lagi tempatnya, tapi sesuai instruksi beberapa lokasi sudah menjadi pilihan,” ungkapnya.
Sementara itu, pihaknya juga belum bisa membeberkan berapa besaran anggaran yang diperuntukkan pembuatan Isoter di 13 Kecamatan terkait.
Lanjutnya, pihak mereka tengah mengevaluasi perkembangan kasus positif di Kabupaten Berau. Pihaknya akan memperketat pengurangan mobilitas, tracing dan memaksimalkan vaksinasi, kendati stok vaksin di Berau hanya diperuntukkan kepada dosis kedua. (*)