Tahun Baru Islam
Makna Bubur Suro, Menu Khas Peringati Tahun Baru Islam 1 Muharram
Masyarakat Jawa menghadirkan bubur suran atau bubur suro pada malam menjelang datangnya 1 Suro atau malam Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H.
Akhirnya, semua tindakan itu harus mampu mengharumkan dunia umat manusia, seperti dilambangkan dengan rangkaian bunga melati dan daun pandan.
Sekeranjang buah-buahan juga diisi dengan tujuh jenis buah, dan masing-masing terdiri atas tujuh butir, misalnya: tujuh jeruk, tujuh salak, tujuh rambutan, dan lain-lain.
Maknanya adalah agar semua pekerjaan dan tindakan menghasilkan buah yang manis dan bermanfaat bagi sesama.
Di Tasikmalaya dan Garut, ada beberapa kelompok masyarakat yang juga merayakan tradisi 10 Muharram ini dengan bubur sura.
Yang pada intinya terdiri atas bubur merah dan bubur putih yang masing-masing disimpan secara terpisah.
Bubur merah dan bubur putih ini kemudian diusung ke masjid desa bersama hahampangan (berbagai makanan kecil) untuk disantap berjemaah.
Waktu Terbaik Doa Akhir Tahun dan Doa Awal Tahun
Ada saat atau waktu terbaik saat memanjatkan Doa Akhir Tahun dan Doa Awal Tahun menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1441 Hijriyah yang jatuh pada Minggu (1/9/2019).
Doa Awal Tahun dan Doa Akhir Tahun pada Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H dipanjatkan dengan waktu terbaik.
Tentunya, Doa Awal Tahun dipanjatkan saat memasuki tahun baru, dan Doa Akhir Tahun sebelum datangnya Tahun Baru Islam 2019.
Ada banyak amalan yang bisa kita lakukan untuk menyambut datangnya bulan Muharram.
Salah satunya adalah dengan membaca doa awal dan akhir tahun.
Doa Akhir Tahun dibaca untuk mengakhiri tahun ini, sementara Doa Awal Tahun dibaca untuk menyambut datangnya tahun baru.
Sedangkan waktu membacanya, baik Doa Akhir Tahun maupun Doa Awal Tahun memiliki waktu baca terbaik masing-masing.
Berikut ulasannya: