Tahun Baru Islam
Hukum Merayakan Tahun Baru Islam, Ini Sejarah, Peristiwa Penting dan Amalan Sunnah di Bulan Muharram
Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah 1 Muharram jatuh pada hari ini, Selasa 10 Agustus 2021. Apa hukumnya merayakan Tahun Baru Islam?
TRIBUNKALTIM.CO - Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah 1 Muharram jatuh pada hari ini, Selasa 10 Agustus 2021.
Perhitungan Tahun Baru Islam bermula di masa Umar bin Khattab R.a. tepatnya 6 tahun pasca-wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Salah satu pertanyaan yang muncul adalah bagaimanakah hukum merayakan Tahun Baru Islam tersebut?
Baca juga: 40 Ucapan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H, Tinggal Copy Bisa Dikirim ke Semua Media Sosial
Dilansir dari buku Di Balik 7 Hari Besar Islam, Muhammad Sholikhin, yang terbit tahun 2012, Tahun Baru Islam lebih sering disambut dengan doa dan amalan baik yang diperbanyak oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Hukum Merayakan Tahun Baru Islam
Menurut berbagai sumber, hukum merayakan tahun baru Islam adalah mubah.
Mubah adalah hukum yang bersifat nertal, bila dilakukan perpahala dan bila ditinggalkan tidak mendapatkan dosa.
Dengan kata lain, boleh dilakukan ataupun tidak.
Bila dilakukan dengan niat sedekah, maka pahala akan didapatkan.
Tapi juga tidak ada larangan jika tidak melakukannya.
Baca juga: LENGKAP Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H, Lafal Arab dan Artinya
Untuk menyambut tahun baru Islam dan datangnya bulan Muharram, umat Islam akan memperbanyak membaca ayat-ayat Al-Quran.
Selain itu juga doa dan khutbah khusus biasanya diselenggarakan di masjid atau tempat umum.
Para Muslim merayakan tahun baru Islam dengan beribadah di masjid.
Serta menikmati waktu dengan keluarga dan sahabat dengan saling memberi doa, hadiah dan makanan tradisional.
Tahun baru Islam lebih sering dirayakan dengan cara memperbanyak doa dan amalan saleh.
Baca juga: Bulan Istimewa, Berikut Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H